Gamis Syar’i Terbaru

gamis syar'i terbaru
Selain menjual gamis syar’i dari bahan kain wolfis yang halus, saat ini kami juga menjual produk gamis syar’i terbaru kami dari bahan besway satu set lengkap gamis, jilbab sepaha dengan cadar tali yang praktis lepas pakai.

Produk gamis syar’i terbaru ini terbuat dari kain besway yang lembutnya. Jika ketika dikatakan kain besway maka yang banyak kita temui adalah kain yang berjenis tebal, kaku, dan sedikit panas. Namun besway yang kami buat menjadi gamis syar’i produk terbaru kami ini adalah besway dari jenis yang lebih tipis (tapi sedikit agak tebal dari wolfis), lebih jatuh dan tidak kaku, serta lebih dingin. Sehingga gamis syar’i dari bahan besway ini nyaman dipakai tentu dengan harga yang relative lebih murah.

Saat ini gamis syar’i dari bahan besway yang ready stok di kami adalah set gamis model polos dengan sedikti rempel di bagian bawah. Pilihan warna yang ada saat ini adalah warna hijau tosca dan warna peach. Untuk update warna yang lainnya insya Allah kami share gambarnya di fanpage Rumah Belanja Muslim atau di akun facebook Rumah Belanja Whyluth juga pada artikel-artikel promo berikutnya di blog ini.

Penjualan set gamis syar’i ini kami layani dalam jumlah satuan maupun grosir. Cara pembeliannya juga bisa langsung (ketika ada stoknya) ataupun PO (pre order) ketika stoknya sedang kosong. Namun khusus untuk bahan kain besway yang lebih jatuh dan tidak kaku ini karena stok kainnya tidak selalu ada, maka untuk PO set gamis syar’inya juga menyesuaikan stok kain yang tersedia. Untuk harga, sama seperti gamis syar’i dari kain wolfis, kami juga membedakan antara penjualan satuan dan grosirnya. Kami memberikan potongan harga gamis untuk pembelian grosir per harga satu set gamis syar’inya.

Untuk informasi produk dan pemesanan, bisa dapat segera menghubungi kami melalui,
* WA / LINE / SMS 08170414024
* Pin BB 7CC88450

Fanspage kami di RUMAH BELANJA MUSLIM

Artikel : Gamis Syar’i Terbaru  

0 komentar:

Cadar Bandana

cadar bandana
cadar bandana
Salah satu kelengkapan busana muslimah yang masih terdapat khilaf di dalam pensyariatannya apakah wajib atau sunnah adalah cadar. Namun begitu, karena hukum minimalnya memakai cadar ada Sunnah maka memakai cadar bagi muslimah ini adalah suatu kebaikan untuknya.

Mungkin ketika anda menginginkan cadar atau purdah, masih cukup sulit mendapatkan penjualnya. Karena cadar ini belum menjadi kelengkapan busana muslimah yang familiar dipakai disetiap tempat. Terkadan di negri kita ini masih ada tempat-tempat atau daerah-daerah yang masyarakat atau penduduknya masih aneh dan menganggap wanita memakai cadar ini dengan berbagai anggapan negative. Namun saat ini sudah banyak juga tempat-tempat yang sudah mengenal dan tidak mempermasalahkan muslimah bercadar.

Nah untuk anda yang sudah terbiasa mengenakan cadar, dan masih sulit mendapatkan produk cadar ini dapat segera berlangganan dengan kami. Insya Allah kami menjual secara langsung maupun melalui pre order berbagai jenis model cadar untuk muslimah.

Salah satu model cadar yang simpel, praktis dan terlihat rapi ketika dikenakan oleh seorang muslimah adalah cadar bandana. Cadar ini sejenis dengan cadar tali, namun cadar bandana ini lebih tertutup ketika dipakai muslimah. Cadar model ini juga praktis dengan model cadar bandana tali yang mudah lepas pakai dan dapat menyesuaikan berbagai macam ukuran lingkar kepala.

Kenyamanan memakai cadar bandana ini juga terdapat pada model talinya yang terikat / mengaitnya di bagian jidat bukan di bagian hidung. Sehingga saat di kenakan dalam waktu yang lama pun tetap nyaman dan tidak terlalu membebani hidung dan tidak mudah lepas karena bisa di ikat lebih kuat.

Kami menjual cadar bandana ini dengan berbagai macam pilihan warna. Dari warna-warna favourit yang banyak diminati muslimah seperti dari warna-warna gelap, hitam, coklat kopi, dongker dan lain sebagainya, sampai pada warna-warna yang kalem seperti coklat capucino, hijau tosca, pink, dan sejenisnya. Pilihan warna cadar bandana ini tidak menghambat anda untuk berbusana syar’I karena insya Allah masih berada dalam koridor bebas tabarruj.

Untuk info dan pemesanan cadar badana ini, anda dapat segera menghubungi kami melalui SMS / WA di 085720833878. 

Mari like fanpage facebook kami di Rumah Belanja Muslim
Akun facebook kami Rumah Belanja Whyluth

Artikel : Cadar Bandana

2 komentar:

Dampak Negatif Musik

musik haram

Jika dikatakan bahwa banyak orang suka musik itu mungkin benar. Jika kita lihat dari berbagai usia, berbagai golongan hampir setiap mereka pernah mendengarkan musik ataubahkan rutin mendengarkan musik. Namun apakah karena kebiasaan atau kesukaan ini lantas membuat musik itu halal? atau mungkin ada anggapan bahwa banyak yang menyukai musik, lalu agar mudah mengajarkan Islam kepada masyarakat akhirnya berdakwah dengan musik, nyanyian dan sejenisnya?

Maka ini adalah hal yang keliru. Walaupun sebagian orang menganggap musik itu baik, tapi jika Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghukuminya sebagai hal yang haram maka anggapan sebagian orang atau anggapan semua manusia tidaklah menjadi dalil akan halalnya musik. Lalu bagaimana bisa sesuatu yang haram dapat diperguanakn sebagai sarama dakwah Islam. Ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun dahulu mendakwahi manusia untuk masuk ke dalam Islam sama sekali tidak menggunakan musik atau diajak nyanyi-nyanyi bersama.

Tentunya ketika Allah mengharamkan musik tentu banyak hal yang berbahaya atau terdapat dampak negatif di dalam musik atau nyanyian tersebut. Oleh karena itu, mari kita simak beberapa dampak negative dan bahaya mendengarkan musik dan nyanyian sebagai berikut.

1.    Bermaksiat Kepada Allah

Karena musik telah diharamkan Allah melalui ayat-ayat-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam tentu dengan mendengarkannya merupakan sebuat maksiat kepada-Nya. Dan setiap maksiat itu ada sebuah dosa.

2.    Dapat Menjerumuskan Pada Perbuatan Syirik

Seperti yang sering kita dengarkan saat ini, betapa banyak lirik-lirik lagu yang di dalamnya mengandung pemujaan yang berlebih pada makhluk, pujian yang berlebihan pada makhluk yang dapat berimabas pada perkataan kufur. Kita lihat fenomaa saat ini para pemuda yang hatinya menjadi lemah karena berlebihan dalam hal cinta mencintai perempuan. Hal ini ditambah buruk dengan mereka mendengarkan lagi dan menyanyi-nyanyi yang memuji dan memuju makhluk dengan berlebihan.

3.    Menjauhkan Dari Mengingat Allah

Tentu dengan mendengarkan nyanyian atau musik ini seseorang akan terhalangi dari berdzikir dan mengingat Allah. Karena tidak mungkin seseorang yang menyanyi-nyanyi bersenang-senang ia akan mengingat Allah dalam waktu yang bersamaan. Harapan seseorang yang sering mendengarkan nyanyain adalah banyaknya hanyalah dunia saja, dan banyak darinya lalai terhadap akhirat.

Orang yang sering mendengarkan nyanyian seringnya lali terhadap al-Qur’an. Mereka lupa membaca dan mentadaburi ayat-ayat Allah dan lebih tersibukkan dengan nyanyi-nyanyian dan musik yang menyesatkan dari dan hati-hati manusia. Hati seorang yang mendengarkan musik lalai dan menjadi malas dikarenakan terbuai dengan senandung-senandung syaiton.

4.    Lalai Dari Mengingat Kematian

Mengingat kematian bagi seorang muslim adalah sarana untuk mengingat akhirat dan melembutkan hati. Namun bagi seseorang yang asyik dengan mendengarkan musik, mendendangkan musik dan nyanyian, maka mereka akan lalai terhadapnya. Karena seseorang yang berdendang dengan berbagai macam alunan lagu dan musik itu harapannya adalah banyaknya kesenangan dunia, ia terlelana dan lalai dari akhirat.

Mungkin anda akan bertanya, bukankah ada nyanyian-nyanyian yang di dalam liriknya mengandung mengingat kematian, ingat mati, dan ingat akhirat? Jawabnya benar, namun coba kita perhatikan, saat anda ingat mati, ingat akhirat, apakah ada ketakutan padda diri anda? Adakah rasa khusyu saat mengingat akhirat saat mengingat kematian? Ataukah hanya kata-katanya saja mengingat mati tapi hatinya tidak mengingatnya karena hatinya sedang menikmati alunan musik?

Tentu saat menyanyi kita tidak benar-benar mengingat mati. Manamungkin mengingat mati sambil bersenang-senang, berjoged-joged, tertawa ria, mengangguk-angguk? Maka pada hakikatnya ini bukan mengingat mati, tapi hanya sekedar menikmati alunan musik yang kebetulan liriknya mengingat mati.

Jika seandainya seorang muslim mengetahui betapa beratnya skaratul maut itu, maka niscaya tidak akan sempat ia mengingatnya dengan tertawa-tawa. Banyak riwayat yang menjelaskan betapa berat kemartian itu, betapa beratnya sakaratul maut itu, bahkan beratnya ini dirasakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Betapa sakitnya sakaratul maut itu apakah bisa kita ingat dengan bernyanyi dan mendengarkan musik? Tentu tidak.

5.    Lalai Sholat

Mari kita lihat disekitar kita dari orang-orang yang gemar mendengarkan musik, maka niscaya akan kita dapati kebanyakanya mereka melalikan sholat karena asyik dengan musik dan nyanyian yang ia dengarkan. Disebabkan asyiknya mendengarkan musik, maka kalahlah suara panggilan sholat itu, hingga sedikitnya mereka mengundur waktu sholat atau bahkan meninggalkannya.

6.    Lalai membaca al-Qur’an

Dikarenakan kesibukannya terhadap musik, baik mendengarkan ataupun menyanyikan maka ia akan lalau daari mambaca, menghafal dan mentadaburi al-Qur’an. Hal ini dikarenakan jiwanya telah sayik dengan nyanyian, dan berat untuk lepas dari kenikmatan itu.

7.    Mengantarkan Pada Perbuatan Zina

Mari kita simak lirik-lirik musik yang ada saat ini, maka kebanyakannya adalah lirik-lirik zina atau minimalnya dapat menghantarkan kepada perbuatan zina. Dalam musik ini seolah-olah manusia ingin mengobral dan menghalalkan zina secara tidak langsung. Entah dengan kalimat-kalimat zina yang tersebunyi, sampai pada kalimat zina yang terang-terangan. 

gamis syar'iDengan berbagai efek negative yang mungkin terjadi ini, maka tentunya kita sebagai muslim hendaknya melepaskan diri dari jeratan senandung sayiton nyanyian dan musik ini. Hendaknya kita fokuskan perhatian kita dengan membaca al-Qur’an, menghafal, dan mentadaburinya serta mempelajari  ilmu syar’i yang dapat bermanfaat bagi kita dunia dan akhirat. Wallahu a’lam. 

Simak Pembahasan Haramnya Musik dari Kesepakan Ulama 4 Madzhab pada artikel,
* Haram Nyanyian dan Alat Musik 



0 komentar:

Jilbab Syar’i Jersey Marun

Jilbab Syar'i Cadar Jersey Marun
Jilbab Syar'i Cadar Jersey Marun
Salah satu warna baru dari produk jilbab syar’i dari bahan kain jersey di kami adalah warna marun. Warna ini adalah salah satu warna favourit dari para muslimah. Warna ini banyak diminati untuk produk gamis maupun jilbab syar’inya.

Jilbab syar’i ini seperti kami sebutkan diatas terbuat dari kain jersey dari jenis jersey yang super. Kelebihan jilbab ini salah satunya adalah jenis kainnya lebih tebal, halus, tidak transparan tentunya dan memiliki sifat yang lebih dingin. Dengan berbagai macam kelebihan jilbab syar’i ini membuat jilbab ini lebih nyaman dan tidak ribet saat dikenakan oleh muslimah dalam kegiatan sehari-harinya.

Kami menjual jilbab syar’i dari bahan jersey ini baik ecer maupun grosir. Untuk harga ecer jilbabnya seperti tercantum pada masing-masing deskripsi jilbab yang dapat di cek di halaman jilbab syar’i jersey ini. Sedangkan untuk harga grosir jilbab syar’i nya, ada potongan / diskon per masing-masing jilbab dengan penyesuaikan diskonnya menyesuaikan banyaknya order jilbab.  Semakin banyak anda membeli jilbab syar’i ini, maka akan semakin besar diskon harga satuan jilbabnya.

Model jilbab syar’i jilbab jersey ini polos dengan sedikit rempel atau kriwil dibagian bawah yang simpel dan dapat menambah panjang jilbabnya. Panjang rata-rata jilbab syar’i ini bagian depannya kurang lebih 95 cm dan bagian belakangnya 110 cm. Kalau dipakai rata – rata biasanya sudah menutup seluruh tubuh termasuk tangan dan p*nt*t. Insya Allah jilbab ini modelnya lebih syar’i dan praktis dikenakan untuk bekegiatan sehari-hari.

Jilbab ini juga kami jual lengkap dengan cadar sebagai bonus. Model cadar dari jilbab ini adalah cadar tali yang praktis untuk lepas pakai. Jadi, jika anda belum memakai cadar dalam keseharian anda, cadar ini bisa dilepas / tidak dipakai, dan jika anda sewaktu-waktu ingin memakainya, maka bisa langsung pakai karena modelnya praktis dan terpisan dari jilbab syar’inya.

Pemesanan dan info lebih lanjut, segera hubungi kami melalui,
* WA / Line / SMS / Telp 08170414024
* Pin BB 7CC88450



0 komentar:

Mahalnya Kejujuran

Dunia penjara bagi muslim dan surga bagi kafir
Suber gambar : Page BBG AS SUNNAH
Setiap pengusaha muslim, tentunya dalam muamalahnya sehari-hari yang ia cari bukanlah semata-mata untung dan rugi, hal ini menguntungkan atau merugikan, atau tidak ada manfaatnya. Namun lebih jauh dari itu, yang membedakan seorang pengusaha muslim dengan pengusaha lainnya adalah sikap mentalnya yang selalu mengukur segala aktifitasnya tidak hanya diatas timbangan materi, namun timbangan utamanya adalah syariat Islam.

Sebagaimana yang telah di sebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya dunia ini adalah penjara bagi seorang muslim dan surge bagi orang kafir berikut, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berabda, Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim).

Dunia ini ibarat penjara bagi seorang muslim karena memang seorang muslim dalam hidup didunia ini tidak bebas sebagaimana bebasnya orang-orang kafir yang tidak ada aturan dalam hidupnya. Seorang muslim memahami bahwasannya Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia itu tidak sia-sia, artinya tidaklah Allah menciptakan manusia, menghidupkannya, memberi rizki padanya, lalu Allah biarkan begitu saja mereka hidup dimuka bumi ini tanpa diperintah dan tanpa dilarang.

Dalam kehidupan di dunia ini, seorang muslim tahu bahwasannya ada perintah baginya, dan ada larangan baginya. Tetapi seorang kafir, mereka hidup bebas tanpa batas, tidak ada halal tidak haram, sehingga kehidupan orang kafir ibarat surga, dimana kesenangan untuknya disegerakan didunia ini dan di akhirat tidaklah mereka mendapat sesuatu kecuali adzab yang pedih dari Allah tabaraka wa ta’ala.

Begitupula dalam hal muamalah jual beli. Setiap muslim mengetahui bahwasannya ada akhlak dan etika yang harus mereka jaga, ada batasan-batasan mana yang boleh dilakukan mana yang tidak boleh. Dan ini berbeda dengan pengusaha yang lain, kalaupun mereka ada yang mereka jaga, semata-mata itu karena sebab untung dan rugi saja atau sebab materi.

Tidak heran jika dizaman dahulu kala konon dakwah Islam di bumi nusantara ini pembawanya adalah para pedagang muslim. Yang karena kebaikan akhlak mereka dalam bermuamalah, maka tidak hanya keuntungan materil saja yang mereka dapatkan, namun dakwahpun berjalan dan banyak orang-orang kafir dari agama Hindu dan Budha yang masuk Islam. Cek artikel Ulanglah Sejarahmu Wahai Pedagang Muslim

Namun ternyata lain dulu lain sekarang. Betapa banyak kita lihat saat ini para pedagang muslim, para pengusaha yang katanya muslim namun banyak dari mereka yang menerjang-larangan-larangan Allah. Demi untuk mendapatkan materi yang melimpah mereka terjang yang haram, mereka lupakan larangan Allah.

Kita lihat di zaman sekarang ini, betapa mahal kejujuran bagi seorang pengusaha yang notabene muslim. Demi mengharap materi yang banyak mereka rela gadaikan kejujurannya. Mereka lakukan tipu muslihat, dari segi produk jualnya, dari segi pengelolaan management nya, atau dari segi yang lainnya. Tak tanggung tanggung banyak juga dari pengusaha di zaman ini yang rela mengeluarkan banyak uang untuk menyokong para calon pemimpin agar memuluskan usahanya. Wallahul musta’an.

Kejujuran ini mungkin terlihatnya sepele, terlihatnya simpel yang anak-anak dari SD pun sudah mempelajarinya, namun ternyata banyak orang-orang yang sudah jauh pendidikannya dari SD tidak mampu mempraktekkannya.

Dari pengusaha kecil-kecilan, sampai pengusaha dalam skala besar banyak dari mereka yang tidak terlepas dari tipu-tipu, dusta dan sejenisnya untuk mearup keuntungan lebih. Dari dusta kecil sampai pada kebohongan yang besar.

Lalu jika seperti ini, jika yang melakukannya adalah seorang muslim, apa bedanya dengan pengusaha-pengusaha kafir lainnya yang dalam hidupnya tidak ada aturan yang harus mereka ta’ati? Mengapa malah justru pengusaha di zaman sekarang ini mencotoh dari akhlak-akahlak buruk dari para pecinta dunia? Apakah sudah luntur nilai-nilai keIslaman dalam dirinya? Lalu dimana hakikat dunia ini penjara bagi seorang muslim jika ternyata mereka didalam hidupnya tidak taat terhadap syariat Allah?

Ini adalah renungan bagi kita semua, baik yang sudah memiliki usaha, sudah menjadi pengusaha dari skala yang kecil maupun besar. Hendaknya kita taati atruan Allah. Jangan sampai karena kita tertari dengan materi lebih lalu kita jalani apa yang Allah tidak ridho terhadapnya dari perbuatan tipu muslihat, berbohon, duta dan lain sebagainya.

Mari kita jadikan usaha kita menjadi usaha yang penuh berkah yang dapat menjadi lahan dakwah bagi kita. Tidakkah kita ingin seperti cerita zaman dahulu yang para pedagang muslim mampu membawa dakwah Islam di negri yang mayoritas hindu budha dengan akhlak yang baik?

Mudah-mudahan kejujuran yang langka ini dapat kembali subur di hati-hati para pedagang muslim. Dan mudah-mudahan Allah berikan hidayah untuk kita semua untuk istiqomah di jalan yang diridhoi Allah dengan hanya mengambil apa – apa yang halal bagi kita dan meninggalkan apa-apa yang haram. Sebagai penutup, mari kita renungkan Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini,

Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya(HR. Bukhari dan Muslim)
grosir gamis syar'i 
Wallahu a’lam.

Cek Gamis Syar'i disini  
Fanpage kami RUMAH BELANJA MUSLIM 

Artikel : Mahalnya Kejujuran   

0 komentar:

Kerugian Cinta Dunia

dunai dibanding akhirat
Sumber gambar : Fanpage BBG AS SUNNAH
Jika kita melihat dunia, maka niscaya kita akan melihatnya hijau dan begitu indahnya. Perhiasan di dalamnya sangatkah menarik yang siap membius setiap hati-hati yang kosong dari harapan akhirat.

Dikarenakan begitu menariknya perhiasan dunia ini, banyak manusia bahkan seorang muslim, mereka begitu antusiasnya mengejar dunia. Sampai-sampai urusan akhiratpun ia lalaikan kerana kesibukan pencariannya terhadap dunia. Ia bekerja keras siang dan malam hanya untuk meraih dunia dan segala perhiasannya. Sampai – sampai ia lupakan urusan akhirat yang lebih penting dari itu semua.

Saat ini kita juga melihat fenomena  yang lebih parah dari manusia yang hanya sekedar cinta dunia dan terlupa terhadap akhirat, yaitu orang-orang yang mengejar dunia namun ia kejar dunia ini menggunakan amalan akhirat. Ia jadikan amalan akhirat, ibadahnya untuk mencari dunia. Ia perbagus, ia perbanyak amalan yang menurutnya amalan shalih, guna untuk mendapatkan dunia, mendapatkan ketenaran, dan mendapatkan popularitas.

Betapa sedih ketika kita melihat kenyataan ini. Saudara-saudara kita terjerat dengan perhiasan dunia dan terlupa akan urusan akhiratnya kelak, terlupa akn keikhlasa dalam beribadah, terlupa akan tanggung jawab kehidupannya didunia. Padahal seandainya ia tahu bahwasannya keindahan dunia ini adalah keindahan yang semu, kebahagiaan dunia ini adalah kebahagiaan yang semu, maka niscaya ia akan tinggalkan urusannya yang begitu banyak untuk meraih pahala akhirat. Mari renungkan firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut,

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)

Jangan sampai kita sebagai seorang muslim menukar akhirat kita yang kekal hanya untuk dunia yang sementara. Juga perlu diketahui bahwasannya dalam kitab tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menuliskan dalam satu bab yang menyatakan bahwasannya termasuk kesyirikan menginginkan dunia dengan amalan ahirat.

Untuk manjauh diri dari mencintai dunia secara berlebihan, maka baik bagi kita mengetahui beberapa kerugian dari para pencari dunia yang lupa akhirat. Sebagaimana telah disebutkan tiga hal berkaitan dengan para pencita dunia oleh Ibnul Qoyyim. Beliau berkata bahwasannya, “Orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga hal, Kekalutan yang terus menerus, kepayahan yang tiada henti, dan penyesalan yang tiada berakhir.

Maka kerugian para pecinta dunia ini jika dijabarkan akan sangatlah banyak. Berikut dibawah ini beberapa poin minimal kerugian para pecinta dunia lainnya. Mudah-mudahan dengan kita mengetahu kerugian-kerugian ini, dapat menjauhkan diri kita dari sikap cinta dunia yang berlebihan dan lupa dari akhirat kita.

·         Tidak Pernah Puas
Ketika seorang manusia yang dalam hidupnya tujuan utamanya adalah meraih dunia, maka niscaya mereka tidak akan pernah puas akan apa yang ia dapatkan terhadap dunia ini. Seandainya ia diberi dua lembah, maka niscaya ia akan mencari lembah yang kegita, dan begitulah seterusnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda mengenai hal ini bahwa, “Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas) maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga (HR. Bukhori dan Muslim).

Padahal kalaupun kita ikuti hawa nafsu kita untuk mengejar dunia ini, maka niscaya kita tidak akan mendapatkan dunia seluruhnya, karena manusia itu terbatas, baik kemampuan maupun usianya. Maka ketika kita mengetahui manusia itu serba dalam keterbatasan, janganlah ambisius mengejar dunia yang tidak mungkin kita dapatkan seluruhnya karena keterbatasan manusia, hingga akhirnya rugi di dunia dan rugi di akhirat kelak.

·         Kesedihan
Disebabkan seorang manusia pencari dunia yang tidak pernah mendapatkan apa yang ia inginkan dan selalu haus akan dunia yang tiada berujung, maka kesedihanlah yang akan ia dapatkan. Ia tidak dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki dimana kabahagiaan ini berada di dalam setiap hati-hati setiap muslim.

Seorang pencari dunia yang fokusnya hanya terhadap duni dan perhiasannya, tidak pernah bersyukur, apalagi ridho terhadap apa yang Allah berikan kepadanya. Ia selalu merasa kurang, dan kurang, ia selalu merasa sempit dan terus menyempit, dan ia tidak pernah merasa lapang didadanya terhadap takdir Allah. Masalah-demi masalah ia dapati dengan hati yang kalut, kacau dan jauh dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Akhirnya ia tak mampu Manahan beban pikirannya, dan ia akhiri hidupnya.

Ini merupakan kenyataan yang kita saksiskan bersama. Berdasarkan penelitian ternyata negeri-negri yang mayoritasnya orang kafir ternyata tingkat bunuh dirinya sangat tinggi. Coba kita lihat seperti jepang, betapa majunya peradaban dunia disana, namun ternyata apa, karena kebanyakannya meraka jauh dari Agama Allah dan hanya berfokus pada dunia saja, akhirnya seperti yang kita lihat bahwa Negri Jepan merupakan negeri dengan tingkat bunuh diri yang tinggi. Kebanyakan penyebabnya adalah frustasi, stress dan semacamnya. Yang ini dikarenakan salah satunya mereka tidak bisa merasakan apa yang hanya dirasakan oelh seorang muslim yang merupakan sumber kebahagiaan hati-hati manusia.

Maka patutlah bagi setiap muslim kita bersyukur, bahwasannya hanya pada hati-hati seorang muslim kebahagiaan. Dimana Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

·         Kesulitan
Dikarena seorang manusia itu selalu sibuk dengan dunianya, ia tidak kenal lelah mengejarnya, dan hari-harinya hanya dipenuhi kesulitan demi kesulitan tanpa ada tempat ia bersandar. Ketika ia mengalami berbagai masalah, maka Allah lepaskan urusannya kepada manusia tersebut, hingga akhirnya hanya purtus asa yang dapat dirasakan oleh para pencari dunia.

Tidak ada kemudahan bagi para pencinta dunia, karena ia tidak pernah memintanya kepada Allah. Ia lepasakan kemampuannya seluruhnya untuk menggapai dunia, sebagaimana Qorun yang bangga dengan dirinya, bahwasannya apa yang ia raih dari harta dan perhiasan dunia ini adalah hasil jerih payahnya, hasil kecerdasannya hingga akhirnya Allah hancurkan mereka.

Dan tidaklah dari kesulitan dunia ini bagi para pencinta dunia, pencari dunia kecuali menghasilkan kesulitan juga kelak diakhirat akibat minimnya amalan atau bahkan nihilnya amalan. Maka ini adalah kerugian diatas kerugian.

·         Tidak Mengenal Kebahagiaan
Tentu bagi seorang pecinta dunia, yang foskusnya hanya pada pencariannya terhadap perhiasan dunia dan seisinya ia hanya mengetahui bahwasannya kebahagiaan itu tempatnya pada harta benda, pada materi yang mungkin bisa ia dapatkan, pada wanita-wanitanya, pada tahta dan jabatan-jabatan dunaiwi dan semua dari perhiasan dunia. Ia seorang pecinta dunia tidak mengetahu bahkan tidak mengenal sumber kabagiaan yang haqiqi, ia tidak mengenal apa itu yang dapat menenangkan hati dan memunculkan kebahagiaan meskipun dalam keadaan sempit.

Ketidaktahuan ini, kdikarenakan ia lupa menuntut ilmu syar’i. Ia tinggalkan majlis-majlis ilmu hingga akhirnya ia jauh dari ketenangan, ia jauh dari kebahagaiaan. Karena ketenangan dan kebahagiaan itu terdapat pada mejlis ilmu syar’i. Dengan menuntut ilmu kita mengetahui jalan-jalan kebahagiaan yang haqiqi di mana di dalam majlis itu para malaikat mengepakkan sayapnya dan Allah turunkan rahmah di dalamnya. Allah jadikan hati-hati seorang muslim yang mau belajar, yang mengetahui ilmu, dan beramal shalih menjadi hati yang selamat dari berbagai macam fitnah syubhat maupun syahwat.

Hati seorang muslim yang memiliki ilmu mengenai keimanan terhadap takdir, maka ia tidak akan bersikap kecuali menerima, bahkan ridho terhadap takdir yang Allah tetapkan untuknya. Hatinya menjadi lapang dan semua urusannya menjadi baik sebagaimana yang telah disabdakan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

·         Tidak Tenang
Seperti poin diatas, bahwa hati seseorang yang selalu terpaut hanya kepada dunia tidak akan pernah merasa tenang.  Ia tidak mengenal ketenangan karena ia tidak mendatangi tempat-tempat sumber ketenangan. Ia jauh dari masjid, ia jauh dari beribah kepada Allah, ia lupa bahwasannya kahirat itu kekal.

Dalam fikiran seorang yang berlebihan dalam mencitai dunia hanyalah bagaimana cara mengejar dunia dan mengesampingkan akhirat. Mereka berusaha menuntut ilmu dunia sementara lupa terhadap ilmu akhirat. Padahal ketenagan itu berada pada ilmu Agama dan bukan pada harta-harta dan perhiasan dunia lainnya. Bahkan dalam al-Qur’an Allah berfirman, bahwasannya ketenangan itu seumbernya adalah dengan mengingat Allah, mari renungkan irman Allah berikut, Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS Ar-Ra’du : 28).

·         Sibuk
Sebagaimana seorang muslim yang menempatkan dunia di tangan mereka dan akhirat di hati mereka, maka sehari-harinya seorang muslim itu sibuk dan terus sibuk dalam perbekalannya menuju kampung halamannya akhirat kelak, dan para pecinta dunia pun tidak kalah sibuk, mereka terus berlomba-lomba, mereka terus bekerja keras untuk mendapatkan dunia dan perhiasannya hingga mereka lupa bahwa kelak mereka mati juga dan hilanglah kebahagian yang mereka idam-idamkan itu. Berbeda dengan seorang muslim yang sibuk dengan urusan akhiratnya, maka mereka menyadari bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati, dan setelah kematiannya itu adalah kehidupan baru baginya menanti ampunan Allah dan rahmat yang besar serta pahala-pahala berupa kebahagiaan yang haqiqi.

·         Kesuksesan Yang Menipu
Tentu telah kita dapati di mayoritas masyarakat kita saat ini banyak yang mengukur kesuksesan itu adalah kesuksesan duniawi. Seorang dikatakan sukses ketika ia berhasil mendapatkan harta yang melimpah, pendidikan yang tinggi, rumah yang mewah, mobil yang banyak, dan jabatan yang tinngi.

Padahal jika ini semua tidak dibarengi dengan taqwa kepada Allah maka pada hakikatnya ini bukanlah kesuksesan yang benar. Ini hanyalah kesuksesan yang semua, kesuksesan yang menupu. Karena dengan hartanya, dengan jabatannya, dengan pendidikan ia tidak bisa selamat dari Neraka Allah maka sesungguhnya inilah hakikat kerugian.

Lalu apa itu kesuksesan yang haqiqi, kesuksesan yang benar, kesuksesan yang abadi? Ketahuilah bahwasannya kesuksesan ini hanya terjadi pada diri seorang muslim. Ia sukses dan memang ketika ia selamat dari api Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga oleh Allah subahanahu wa ta’ala sebagaimana firman Allah, Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)

Maka beberapa poin diatas hendaknya dapat menyadarkan kita semua ketika saat ini kita berada pada titip dimana hati kita terlalu cenderung terhadap dunia. Hendaknya kita sadari bahwa akhirat kita lebih utama dan lebih kekal Jangan takur akhirat yang kekal ini dengan dunia yang sementara dan yang perhiasan dan kesenangan di dalamnya hanyalah permainan belaka.

Mari kita simak perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah yang pernah mengatakan bahwa,  Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti

gamis syar'iMakna “surga dunia” ini adalah adalah kecintaan yang utuh dan makrifah kepada Allah subhanahu wa ta’ala serta selalu berdzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang, dan damai ketika mendekatkan diri kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan Allah dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan Allah Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah.

Fanpage kami RUMAH BELANJA MUSLIM 

Artikel : Kerugian Cinta Dunia  

0 komentar:

Motivasi Berbusana Syar’i

busana syar'i
busana syar'i
Diantara muslimah yang ada disekitar kita, terkadang ketika mengetahui akan syariat memakai busana syar’i untuk dirinya terkadang enggan atau juga belum mampu mempraktekkannya dengan berbagai alasan. Ada yang belum memakai busana syar’i karena belum siap, ada yang takut fitnah di warna sekitar atau lingkungannya, ada yang belum siap karena ribet, panas, dan lain sebagainya.

Dikarenakan masih banyaknya alasan yang menguatkan anda untuk tidak berbusana syar’i, dan sebaliknya banyaknya alasan yang melemahkan anda untuk berbusana syar’i maka akhirnya yang terjadi anda tidak berbusana syar’i. Oleh karena itu motivasi untuk menguatkan alasan mengapa anda harus berbusana syar’i itu sangat penting.

Untuk menambah motivasi anda berbusana syar’i dalam keseharian, berikut di bawah ini kami tuliskan beberapa poin – poin yang dapat menjadi alasan atau dapat memotivasi kita semua untuk berbusana syar’i yang tertutup.  

1.    Memakai Busana Syar’i Adalah Bentuk Ketaatan

Telah kita ketahui bersama bahwasannya memakai busana yang syar’i yang menutupi seluruh tubuh yang harus ditutupi dalam syariat itu adalah bentuk ketaatan terhadap perintah Allah. Karena berbusana syar’i ini perintahnya langsung dari al-Qur’an, yang artinya ini adalah perintah Allah yang sangat agung yang bertujuan untuk menjaga muslimah dan memuliakan muslimah.

Dengan kita melaksanakan syariat Allah berarti kita telah melaksanakan ketaatan kepada Allah dimana setiap ketaatan yang kita kerjakan di dalamnya mengandung tabungan pahala untuk bekal di akhirat kelak.

Begitu juga sebaliknya, ketika kita tidak memaki busana syar’i, maka kita telah menjalankan kemaksiatan kepada Allah karena kita melanggar larangan-Nya, tidak melaksanakan perintah-Nya yang berkonsekwensi kita selalu menabung dosa dan keburukan yang kelak pasti kita akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah azza wa jalla. Tentu setiap perbuatan maksiat, perbuatan dosa konsekwensinya adalah ancaman Neraka, walliyyadzubillah.

Maka sebaik-baik tabungan itu adalah tabungan amalan shalih, dan seburuk-buruk tabungan adalam amalan maksiat. Maka bagi siapa saja yang ingin menuai tabungannya kelak dengan balasan kebahagiaan yang abdai, hendaknya jangan lagi mengumpulkan maksiat dan inilah saatnya untuk kita berhijrah ke dalam syariat Allah secara Kaffah.

2.    Syariat Islam Mengandung Maslahat

Perlu juga kita katahui bersama bahwa dalam seluruh syariat Islam itu semuanya mengandung maslahat dan kebaikan. Tidak satupun syariat Islam itu yang mengandung celaan, atau keburukan. Maka karena berbusana syar’i ini adalah bagian dari syariat islam, di dalamnya tentunya terdapat banyak sekali kabaikan, yang kita ketahui maupun yang kita belum ketaui.

3.    Berbusana Syar’i = Memuliakan Diri

dengan mengenakan busana syar’i, sesungguhnya wanita muslimah itu telah memuliakan dirinya sebagaimana Allah telah memuliakan muslimah melalui syariat busana yang syar’i. Hal ini jelas dapat diterima oleh logika kita. Jelas sesuatu yang tertutup itu lebih terjaga dan lebih terhormat.

Coba kita lihat seorang wanita yang membuka auratnya ditempat-tempat umum, apakah mereka itu dihormati, disegani oleh orang-orang disekitarnya ataukah malah justru dilecehkan dengan digoda, di siul-siuli oleh laki-laki, bah bahkan sampai pada pelecehan seksual. Berapa banyak kita lihat diberita-berita yang menampilkan pelecehan seksual kepada perempuan yang ternyata si perempuan itu tidak memakai busana syar’i. Korban-korban pelecehan seksual ini kebanyakan dari para wanita yang enggan menutup aurat dengan baik, mereka mamamerkan aurat dan perhiasan mereka, hingga akhirnya orang pun tertarik dank arena bisikan syariton kejahatan itupun terjadi.

Mari kita juga melihat para muslimah yang memakai busana gamis syar’i, tentu orang-orang akan lebih sungkan kepadanya. Apakah mereka para lelaki berani menggoda, berisul atau sejenisnya kepada wanita muslimah yang tertutup dengan busana syar’i? tentu mereka akan berfikir berkali-kali untuk melakukan ini.

Dengan berbusana syar’i ini orangpun akan menghargai seorang muslimah, dikarena muslimah itu telah lebih dahulu menghargai dirinya. Namun ketika seorang muslimah tidak menghargai dirinya, maka manamungkin orang akan menghargainya?   

4.    Menjadi Contoh Bagi Anak – Anak Muslim

Salah satu metode dalam mendidik anak seperti yang kita ketahu bersama Allah dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, menjadi suri tauladan yang baik bagi anak. Karena kita sadari bersama seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak mereka, seorang ibu adalah orang yang paling sering bertemu dan berhadapan dengan anak, dan seorang ibu adalah pembimbing pertama bagi anak-anaknya. Maka dengan seorang ibu berakhlak yang baik, memberikan contoh kebaikan kepada anak seperti berbusa syar’i maka harapannya anak kelak akan mencontoh kita.

Betapa banyak remaja putri yang tidak sungkan membuka aurat mereka di tempat-temat umum, bahkan berdandan, dan memamerkan perhiasannya di depan laki-laki dikarenakan sudah dibiasakan sejak kecil berbusana terbuka. Jika generasi muda kita seperti ini, lantas bagaimana anak cucu kita kedepannya.

Padahal setiap manusia itu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya terhadap apa yang ia pimpin, dan seorang ibu adalah penanggung jawab terhadap anak-anaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang ia ajarkan kepada anak-anaknya.

Maka ketika seorang ibu mengajarkan keburukan, apakah siap kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban atas pebuatan kita ini. Betapa keburukan ini akan terus menerus berkelanjutan kepada anak keturunan kita kelak, yang dapat berdampak sebagai buah amal buruk kita ketika mendidik anak dari kecil. Mungkin anak kita sekarang kita biasakan mengenakan busana terbuka karena belum mendapat beban syariat terhadapnya, namun ketika ini tidak pernah diajarkan dan dibiasakan sama sekali, maka kelak mungkin akan membuka auratnya ketika dewasa, bertabarruj, memiliki suami dan memiliki anak lagi yang tidak terbimbing diatas syariat Islam, dan begitu terus selanjutnya dari keturunan kita. Dan ini adalah hal yang tidak kita harapkan.


Maka hendaknya kita ajarkan anak kita dengan kebaikan berbusana syar’i sejak dini, dalam rangka pembiasaan terhadap syariat Islam. Bukankah dalam Islam itu anak disuruh sholat dari usia tujuh tahun dan dipukul ketika tidak melakukannya diusia sepuluh tahu? Ini menunjukkan bahwasannya pendidikan itu harus melalui pembiasaan, pengajaran itu membutuhkan proses dalam masalah prakteknya. Mak ahendaknya kita ajarkan anak kita menjalankan syariat sedini mungkin dalam rangkan pembiasaan. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita untuk selalu taat kepada-Nya dan selalu memberi hidayah dan petolongan kita dalam segala hal. Wallahu a’lam. 

Berikut link Grosir Gamis Syar'i 
Fanpage kami RUMAH BELANJA MUSLIM 


0 komentar: