Menjaga Utusan Syahwat

Menjaga Utusan Syahwat
Tahukah anda, ternyata dalam proses sebelum seseorang melakukan maksiat itu ada proses pengantarnya. Ada utusan utusan syahwat yang mendahului perbuatan-perbuatan maksiat itu. Dimana jika utusan syahwat ini sudah dapat memandu perilaku seorang manusia, maka terjadilah apa yang dinginkan syahwat itu berupa maksiat.

Lalu apakah dan siapakah utusan syahwat itu?

Pemandu sekaligus utusan syahwat pada tiap diri manusia menurut Ibnul Qoyyim adalah pandangan. Pandangan ini merupakan titik awal pertahanan seseorang dalam melindungi dirinya. Ketika seseorang mampu menahan dan menundukkan pandangannya, maka niscaya ia akan mempu menjaga dirinya dari perbuatan maksiat selanjutnya, namun ketika seseorang itu tidak mampu menahan dan menundukkan pandangan maka niscaya ia akan mudah terjerumus ke dalam maksiat selanjutnya baik berupa zina dan selainnya.

Oleh karena itu dalam syariat Islam ini diperintahkan bagi setiap muslim dan muslimah untuk menjaga dan pandangan dan menundukkan pandangan. Karena dari pandangan ini masuklah berbagai macam lintasan pikiran yang nantinya membuahkan syahwat. Dan dari syahwat ini melahirkan keinginan yang terus menerus semakin kuat hingga akhirnya menjadi tekad yang membara. Jika tidak ada penghalang-penghalang pada diri seseorang, maka dari tekad yang kuat, tekad yang membara ini akan terjadilah perbuatan maksiat itu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau ikutkan satu pandangan dengan pandangan berikutnya. Yang pertama adalah untukmu, namun yang kedua bukan”.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Pandangan adalah salah satu diantara panah beracun milik iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya, dari kecantikan wanita ataupun lelaki yang mempesona, niscaya Allah tanamkan dalam hatinya kenikmatan beribadah hingga hari kiamat nanti

Ada yang berkata mengenai pandangan, “sabar dalam menundukkan pandangan itu lebih mudah daripada sabar dalam menghadapi kepedihan setelahnya.”

Seorang penyair melantunkan syairnya,

Segala prahara berawal dari pandangan
Api besar bermula dari lilitan kecil
Betapa banyak pandangan menembus hati pemiliknya
Laksana panah yang melesat diantara busur dan senarnya
Selama manusia bermain dengan pandangannya
Ia akan tetap terus dalam kondisi bahaya
Matanya senang akan sesuatu yang merusak hatinya
Janganlah kau izinkan kesenangan yang berbahaya.

Oleh karena itu, mari kita jaga tapal batas pertahanan kita. Jangan sampai utusan-utusan syahwat ini memandu hati kita sehingga terus menerus hati itu dibisiki oleh keinginan-keinginan semu, kesenangan kesenangan yang menipu yang akhirnya akan memabahayakan diri kita yang berujung pada keinginan dan perbuatan maksiat yang terus menerus menggebu tiada henti selama kita tidak mampu menjaga tapal batas ini. Wallahu a’alam.

Fanpage RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun FB RUMAH BELANJA WHYLUTH

0 komentar: