Jadilah Seorang Hamba Yang Sejati

Jadilah Hamba Allah yang Sejati
Jadilah Hamba Allah yang Sejati
Setiap kita, setiap makhluk di dunia ini, pada hakikatnya adalah hamba Allah. Tidak ada satu perkarapun yang terjadi diantara makhluk-Nya kecuali terjadi atas kehendak-Nya. Tidak ada satu makhlukpun yang mampu menghindari apa yang telah Allah tetapkan terhadapnya. 

Bukankah kita liat seorang yang tadinya kecil, muda, kemudian ia akan menua. Bukankah kita lihat seseorang yang tadinya kuat, gagah perkasa, seiring dengan bertambahnya usia ia akan menjadi lemah. Bukankah setiap orang yang hidup pasti kelak ia akan mati ?? Dan semua ini tidak ada satu makhlukpun yang mampu terlepas dari ketentuan Allah ini. 

Bahkan seorang kafir yang paling ingkar kepada Allah ta'ala sekalipun ia tidak bisa terlepas dari ketentuan Allah. Ketika tadinya ia seorang yang kaya raya, ketika Allah tetapkan untuknya menjadi seorang yang miskin, maka ia harus pasrah terhadap ketentuan-Nya. Ketika tadinya ia adalah seorang yang sehat segar, ketika Allah tetapkan sakit untuknya maka iapun tidak ada daya kecuali tunduk terhadap takdir-Nya. 

Begitu juga ketentuan yang sifatnya Kauniyah ini pun berlaku terhadap seorang muslim. Setiap kita tidak bisa terlepas dari penghambaan diri secara kauniyah kepada Allah tabaraka wa ta'ala. 

Oleh karena itu, jika setiap kita tidak ada yang terluput darinya pengaturan Allah, tidak ada yang terluput darinya perintah Allah yang bersifat kauni. 

Lalu mengapa kita masih saja ingkar kepada Rabb pengatur jagad raya ini ?? Lalu mengapa kita masih enggan ketika di perintah dan di larang oleh - NYA masih enggan mentaatinya ?? 

Padahal Allah telah menciptakan kita, Allah telah memberikan kehidupan, Rizki kepada kita. Allah telah mengatur dan menundukkan hewan hewan dan dunia ini untuk kita. Allah yang mengatur seluruh aktifitas di alam ini. 

Tidakkah kita menyadari hal ini ?? 

Yaitu ketika kita mengimani akan Rububiyyah Allah ta'ala. Yaitu mengimani bahwasannya Allah yang menciptakan kita, Allahlah yang menghidupkan dan mematikan kita, Allahlah yang memberikan rizki kepada kita, Allahlah yang mengatur seluruh jagad raya ini. Mengapa kita juga tidak melaksanakan konsekwensi nya, Yaitu patuh dan tunduk kepada Rabb semata. 

Tidakkah kita mau bersyukur terhadap karunia dari sang pencipta dengan hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya saja. Tidak membuat tandingan-tandingan dan sekutu sekutu terhadapnya dalam hal Ibadah. 

Bahkan kaum musrikin di zaman dahulu yang di perangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka itu meyakini akan Rububiyah Allah. Mereka meyakini bahwasannya sang pencipta hanyalah Allah, yang menghidupkan dan mematikan hanyalah Allah, yang memberi rizki kepada mereka hanya Allah. 

Namun mereka di perangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena mereka meyakini hal tersebut tapi mereka tidak memurnikan Ibadah hanya kepada Allah ta'ala. 

Justru bersamaan dengan keimanan mereka, mereka campur adukkan dengan kesyirikan. Yaitu dengan beribadah kepada berhala-berhala, kepada orang orang sholeh yang sudah meninggal, kepada bebatuan, kepada pohon pohon, bahkan kepada malaikat. 

Maka dengan ini semua, yaitu keyakinan terhadap rububiyah Allah dan tidak mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya tidak membuat mereka menjadi seorang muslim. Mereka tetap di perangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan beliau tidak menbedakan, apakah seseorang itu menyembah benda mati, atau orang sholeh, para nabi, bahkan malaikat. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam samakan semuanya. Yaitu bahwasannya mereka menjadikan ibadah kepada selain Allah yang ini tidak ada hak pada mereka semua.

Jika kita ingin selamat, hendaknya setiap kita menjadi seorang Hamba Allah yang sejati. Menjadi seorang hamba yang sejati yang tunduk terhadap setiap ketentuan Syariat Allah ta'ala. Ketika Allah ta'ala perintahkan dan ketika Allah larang, maka sikap kita sami'na wa ata'na. Kami dengar dan kami taat. 

Ketika Allah ta'ala perintahkan kepada kita untuk memurnikan tauhid padanya, tidak membuat sekutu sekutu bagi-Nya, maka kita ikhlaskan diri kita untuk mentaati perintahnya. Kita tinggalkan sesembahan sesembahan selain Allah itu. Kita lupakan ibadah ibadah dan pengharapan kepada selain Allah. 

Kita murnikan Cinta kita, Harap kita, Takut, dan Tawakkal kita hanya kepada Rabb sang pencipta. Tidak ada yang layak menjadi tandingan bagi-Nya dalam Rububiyahnya, hak Peribadahannya, dan Nama nama dan sifat-Nya. 

Dan seorang hamba Allah yang sejati ialah ia yang mengikhlaskan Agama ini hanya untuk Allah, dan meninggalkan dan berlepas diri dari sesembahan sesembahan selain Allah dan pelakunya. 

Di akhir kata, kami berharap, mudah mudahan Allah jadikan kita dan anak anak keturunan kita menjadi seorang hamba Allah yang sejati. Hingga kelak kita dapat bertemu dengan-Nya di akhirat dalam keadaan Allah Ridho kepada kita. Aamiin. 

Admin 

0 komentar: