Kebanyakan
wanita dalam berbusana muslimah banyak pertimbangannya adalah model dan tren
yang sedang berlaku dan booming saat ini. Terkadang tren ini banyak yang
menabrak batasan batasan model busana muslimah yang di perbolehkan dalam
syariat Islam.
Namun
tidak di pungkiri lagi, bahwa setiap manusia menyukai akan keindahan. Maka asal
pokok dari minat terhadap model busana muslimah ini adalah bersumber dari
keindahan modelnya.
Karena
sumber dasar minat wanita untuk mengenakan busana muslimah ini adalah keindahan
pada modelnya, maka kini yang harus di pahami agar kita dapat membatasi diri
kita sebagai seorang muslim dan muslimah agar tidak terjerumus dalam hal-hal
yang di larang syariat Islam adalah memahami hakikat dari keindahan yang
sebenarnya. Siapakah yang memiliki keindahan, dan bagaimanakan keindahan yang
kekal dan tidak berbuah murka.
Jika
kita melihat suatu model busana muslimah itu terlihat indah, jika kita lihat
yang lebih luas lagi pemandangan alam seperti laut, gunung-gunung di luar sana
sangat Indah, maka ingatlah siapa pecipta keindahan itu. Pencipta keindahan
yang membuat sejuk pandangan mata, menentramkan hati yang sedang gunddah
gulana, adalah Allah al-Jamil (Allah
yang Maha Indah).
Jika makhluk
ciptaan Allah al-Jamil saja dapat
menyejukkan pandangan, dapat menenangkan hati ketika melihatnya, bagimana
Indahnya Dzat yang menciptakan keindahan dan merupakan sumber keindahan ini. Yang
ia memiliki keindahan dari dzatnya, keindahan sifat-sifat-Nya, keindahan perbuatann-Nya,
dan keindahan nama-nama Nya. Apakah kita tidak berharap pertemuan kita dengan
Allah ‘azza wa jalla kelak di Surga.
Dimana kenikmatan memandang Allah ini merupakan kenikmatan tambahan yang
merupakan kenikmatan yang terbesar bagi para penghuni Surga.
Jadi
ketika kita menyadari keindahan itu sumbernya adalah dari Allahu subhanahu wa ta’ala apakah mungkin kita
akan mengambil keindahan dari sesuatu yang di larang oleh dzat yang Maha
Indah?? Apakah merupakan keindahan yang abadi bahwa sesuatu itu terlihat indah
di mata manusia namun terlarang dalam syariat Islam??
Jawabnya
tidak! Karena syaiton akan terus menghiasi segala sesuatu yang terlarang bagi bani
Adam, bagi para kaum muslim dan muslimah, agar mereka manusia dapat di sesatkan
seperti janjinya dahulu.
“Demi kekuasaan-Mu, aku akan
menyesatkan mereka semuanya..[Shâd/38: 82]
Maka
sudah sepatutnya kita berhati-hati terhadap tipu daya syaiton. Dimana wanita
muslimah ini sangat rawan dari godaan syaiton. Ketika mereka (wanita) keluar
rumah, maka syaiton akan terus menghias-hiasinya untuk menimbulkan fitnah bagi
lawan jenisnya. Seperti yang telah di jelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
Sabdanya dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu
‘anhu bahwa :
“Wanita itu aurat, maka bila ia keluar rumah,
setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya dalam pandangan lelaki
sehingga terjadilah fitnah).” (HR. Tirmidzi).
Maka
dalam mengenakan busana muslimah, seorang wanita selain harus melihat segi
keindahan dalam pandangan seperti model atau jenisnya, namun juga harus
berpatokan keindahan yang sesuai dengan hakikat kaindahan itu yaitu keindahan
dengan balutan taqwa. Yaitu ketaqwaan kepada Allah dengan melaksanakan perintah
dan menjauhi segala larangan-Nya dalam segala hal termasuk dalam berbusana
muslimah.
Allah
berfirman dalam al-Qur’an :
“Hai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan
pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
taqwa itulah yang baik.” (QS. Al-A’raf: 26)
Jadi mengenakan
busana muslimah yang indah itu tidak terlarang. Baik dari bentuk maupun
model-modelnya. Tetapi keindahan ini haruslah berlandaskan ketaqwaan, dengan
beramal shalih, tidak melanggar syariat Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan
busana muslim dan muslimah yang berlandaskan ketaqwaan inilah yang seharusnya
yang menjadi tren center bagi setiap kaum muslimin. Bukannya malah justru
mengikuti tren-tren orang-orang kafir di luar sana yang trennya jika di ikuti
maka akan semakin menjauhkan kita dari Agama yang Haq ini dan semakin banyak
dari larangan-larangan Allah yang akan kita langgar.
Hendaknya
kita menjaga diri dari segala macam budaya dan kebiasaan dari orang-orang di
luar Islam yang ingin merusak Islam pelan-pelan dari merusak para wanita
muslimah melalui busananya, dimana seorang wanita adalah calon ibu yang kelak
akan menjadi sumber pendidikan bagi anak-anaknya.
Maka,
ketika wanita muslimah ini dapat di rusak pelan-pelan oleh orang-orang di luar
Islam, mudah saja kedepannya untuk merusak benih-benih anak-anak muslim di era
berikutnya. Karena anak-anak itu sangat kurang dalam agamanya dan penerapan
dalam kehidupannya disebabkan dari awalnya telah di didik oleh ibunya dengan
didikan yang telah terkontaminasi dengan budaya rusak dari orang-orang di luar
Islam baik dari gaya berbusana maupun yang lainnya.
Kita
wajib berhati-hati dan waspada terhadap hal ini. Bagi setiap laki-laki calon
bapak, calon orang tua, calon pemimpin dalam rumah tangganya, jangan sampai
termasuk orang-orang yang dayuts yang
telah di sebutkan Rosulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak akan masuk surga karena tidak ada rasa cemburu dan membiarkan
keluarga, istri dan anak-anaknya berbuat maksiat.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda bahwa ada :
“Tiga gologan yang tidak akan masuk syurga
dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, orang yang durhaka kepada
kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan dayuts.”
(HR. Nasa’i; Hakim, Baihaqi dan Ahmad).
Dayuts ini ditafsirkan dari hadits-hadits
lain adalah Seorang kepala rumah tangga yang membiarkan kejelekan atau
kerusakan dalam rumah tangganya.
Mari
sebagai pemimpin, jangan sampai kita termasuk ke dalam orang-orang yang dayuts.
Jngan biarkan keluarga kita terjerumus dalam jurang kemaksiatan. Karena seorang
laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Dan setiap pemimpin pasti akan di mintai
pertanggung jawaban terhadap apa yang telah ia pimpn, apa yang telah ia
lakukan.
“Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita” (QS. An Nisaa’ :
34)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
pernah bersabda,
“Setiap
kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban
atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan
akan dimintai tanggungjawab atas kepemimpinannya, dan wanita adalah penanggung
jawab terhadap rumah suaminya dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu
adalah penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Maka
mari bentengi keluarga kita, anak-anak kita dari serbuan tren-tren non muslim
yang merusak Islam. Ajarkan agama pada keluarga kita, biasakan keluarga kita
untuk dapat menerapakan Syariat Islam dalam diri masing-masing dan agar dapat
menularkannya kepada orang lain, dan bersabar di dalamnya. Mudah-mudahan kita
selalu di beri taufiq oleh Allah untuk dapat berjalan di jalan yang lurus yang
Islam yang benar. Yaitu Islam yang di jalani oleh para Sahabat Rasulullah yang
selalu ittiba’ Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang beramal hanya mengharap ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan merekapun telah
di ridhoi Allah subhanahu wa ta’ala.
“Dan
orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan
Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai,
mereka kekal abadi di dalamnya. Itulah kesuksesan yang agung.” (At-Taubah: 100)
Mari like fanpage kami di RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun facebook kami RUMAH BELANJA WhyLuth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar