Keutamaan Surat Al Fatihah
Keutamaan al Fatihah |
Hadits yang agung ini menunjukkan tingginya kedudukan
surat al-Fatihah dan besarnya keutamaan orang yang membacanya, karena surat ini
berisi inti kandungan seluruh al-Qur’an. Salah seorang ulama salaf berkata, “(surat)
al-Fatihah adalah rahasia (inti kandungan) al-Qur’an, dan rahasia (inti
kandungan) al-Fatihah adalah ayat ‘Hanya Engakaulah yang kami sembah
dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan’”. (Dinukil oleh Imam
Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya 1/48).
Dalam hadits lain yang menerangkan keutamaan al-Fatihah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah tidak
menurunkan dalam (kitab) Taurat maupun Injil yang seperti Ummul Qur’an (Surah
al-Fatihah)..” (HR. at-Tirmidzi no. 3125, dan an-Nasa’i no. 914, dan
dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).
Beberapa faidah penting yang dapat kita ambil dari hadits
ini :
- Pengertian surah al-Fatihah sebagai surt yang paling agung dalam al-Qur’an adalah pahala membacanya lebih agung dibandingkan surat-surat lainnya. (Dinukil oleh Imam al-Munawi dalam Faidhul Qodir 3/99)
- Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata : “Surah al-Fatihah dikhususkan sebagai pembuka al-Qur’an dan mengandung semua ilmu (yang terdapat dalam) al-Qur’an, karena surat ini berisi pujian dan sanjungan kepada Allah ‘azza wa jalla, penetapan ibadah dan keihkhlasan bagi-Nya (semata), permohonan hidayah kepada-Nya, pengakuan akan kelemahan (hamba) dalam menunaikan (syukur) atas semua nikmat-Nya, pembahasan tentang hari kemudian, kesudahan (siksaan) bagi orang-orang yang mengingkari (hari pembalasan), dan kandungan lain yang menunjukkan bahwa surat ini adalah yang paling agung” (Taisirul Karimir Rahman hlm. 39-40 dengan ringkas dan sedikit penyesuaian).
- Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata: “Surat (al-Fatihah) ini meskipun ringkas, akan tetapi memuat kandungan yang tidak terdapat dalam surat-surat al-Qur’an lainnya. Surat ini mengandung tiga jenis tauhid : Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma’ wa Sifatillah. Juga mengandung penetapan kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, balasan amalan perbuatan manusia pada hari pembalasan dengan seadil-adilnya. Demikian juga, (mengandung) penetapan (iman kepada) takdir/ketetapan Allah ‘Azza wa jalla, bantahan terhadap semua pelaku bid’ah dan pemahaman sesat, serta pemurnian keikhlasan dalam beragama kepada Allah ‘Azza wa Jalla semata dengan hanya beribadah dan memohon pertolongan kepada-Nya, segala puji Bagi Allah, Rabb semesta Alam. (Taisirul Karimir Rahman hlm. 39-40 dengan ringkas dan sedikit penyesuaian).
- Hadits ini adalah salah satu dalil yang menunjukkan bahwa al-Qur’an bertingkat-tingkat keutamaannya (satu ayat dengan yang lain dan satu suat dengan surat yang lainnya), jika ditinjau dari segi isi dan kandungannya. (Taisirul Karimir Rahman hlm. 39-40 dengan ringkas dan sedikit penyesuaian).
Sumber : Ustadz Abdullah
Taslim al-Buthoni, Majalah As Sunnah no. 07 thn. XV, rubrik fadhail.
0 komentar: