Wanita Berhias? Kenapa Tidak!
Setiap wanita pasti menginnginkan sesuatu yang indah,
bersih, dan rapi bagi dirinya. Karena memang keindahan itu di anjurkan di dalam
Islam. Namun dalam berhiaspun sebaiknya pada wanita muslimah harus memperhatian
bagaimana ia berhias yang dalam Islam telah di jelaskan. Jangan sampai berhiasnya wanita muslimah di zaman
sekarang ini mengulang lagi cara berhiasnya wanita-wanita jahiliyah di zaman
dahulu. Mereka bertabarruj, memamerkan perhiasannya kepada semua oarang
termasuk selain mahrom saat keluar rumah.
Tidak ada larangan bagi wanita untuk berpakaian yang
bagus, berhias, selama berhias ini tidak melanggar syariat Islam yang telah di
turunkan oleh Allah. Jangan sampai seorang wanita muslimah demi mengejar tabiat
manusia yang menyukai keindahan, kerapian, kebersihan dan yang lainnya, di
salah artikan dengan bertabarruj ria ala jahiliyah yang telah di larang Allah.
Allah berfirman yang artinya :
“Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (sering keluar
rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita
Jahiliyah yang dahulu” [al-Ahzaab:33].
Lalu
pertanyaannya bagaimanakan berhias yang di perbolehkan oleh syariat?
Berhias
memang tidak di larang syariat Islam, selama seorang wanita muslimah itu berhias dan
berdandan, memakai wangi-wangian hanya di depan suaminya. Dan hal ini terlarang
di lakukan oleh wanita untuk di lakukan saat mereka berada di luar rumah.
Karena Allah telah memerintahkan seorang wanita muslimah untuk menutup perhiasannya, dan melarang wanita untuk mengenakan wangiwangian saat keluar rumah.
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu
melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka
perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud,
Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan
bahwa hadits ini shohih)
Maka jika
Allah telah perintahkan seorang wanita menutup perhiasan, dan tidak memakai wangi wangian saat keluar rumah, tidak sepatunyalah
wanita muslimah justru melanggarnya. Karena Allah lah yang telah menciptakan
kita, Allah telah memberikan Rahmat, Rizkinya yang Maha Luas kepada kita, namun
kenapa kita tidak bersyukur dan mentaati Allah. Layakkah kita untuk melanggar
aturan tersebut setelah kita mengetahuinya?!!
Maka
janganlah tabiat manusia ini di jadikan hujjah untuk melanggar aturan Allah. Tetapi
seorang wanita yang sudah di muliakan oleh Allah seharusnya lebih menghargai
dirinya sendiri dengan berhijab dan mengenakan pakaian yang syar’i. Karena
dengan seorang wanita muslimah mengenakan pakaian muslimah yang syar’i maka
mereka telah menjaga kehormatannya, menjaga kehormatan keluarga, suami dan
menjaga kehormatannya sebagai seorang muslim.
Maka
sebaik baik wanita berhias adalah perhiasan akhlak yang baik. Maka yang sangat
di anjurkan bagi para wanita muslimah adalah berhias dengan akhlak yang baik. Akhlak
yang baik ini akan timbul saat seorang wanita muslimah memiliki rasa malu
kepada Allah. Karena salah satunya dengan seorang wanita muslimah memiliki rasa
malu ini maka mereka akan lebih menjaga akhlaknya, baik kepada Allah maupun
sesama manusia.
Apakah
yang kami maksut dengan malu disini? Yang kami maksut malu di sini adalah malu
kepada Allah. Tumbuhkan rasa malu ketika kita melakukan dosa, melakukan maksiat
kita kepada Allah. Malaulah saat kita melanggar aturan Allah. Dan takutlah
dengan adzap yang pedih yang telah Allah janjikan kepada orang-orang yang
zholim. Yang tidak taat kepada Allah.
Mudah-mudahan
bermanfaat.
Wallahu a’lam.
Bahasan mengenai Tabarruj Klik Di SINI.
0 komentar: