Logika Ucapan “Selamat Natal”
Belakangan
sedang ramai di berbagai media masa dan media sosial mengenai boleh atau
tidaknya seorang muslim mengucapkan selamat natal kepada orang kristen
yang merayakannya. Ada yang menyampaikan pelarangan dan keharamannya dengan
berbagai macam dalih dan hujjah yang jelas, dan ada juga yang membolehkannya
dengan berbagai macam argumen dan pendapat.
Pada
artikel kali ini, kami tidak membahas hukum dan dalil syar’i mengenai mengucapkan
selamat natal kepada umat nasroni bagi kaum muslimin. Namun pada artikel ini
kami hanya ingin menyampikan bagaimana logikanya jika seorang muslim itu mengucapkan
selamat natal kepada orang-orang nasroni.
Sebenarnya
simpel saja, sekarang mari kita lihat dahulu, sebenarnya perayaan Natal itu
adalah perayaan apa ? Atau dengan kata lain, apa yang dirayakan di dalam hari
Natal tersebut? Untuk menjawabnya, maka mari kita simak sedikit ulasan mengenai
perayaan natalnya kaum nasroni sebagai berikut.
Natal
berasal dari bahasa portugis yang artinya adalah kelahiran. Dan natal ini
adalah hari raya umat kristen dalam rangka memperingati hari kelahiran Yesur
Kristus yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember. (Wikipedia.Org)
Kemudian siapakah Yesus itu? Masih dalam referensi yang
sama, dijelaskan bahwasannya Umat Kristen menganggap Yesus sebagai Kristus,
atau juru selamat (Mesias),
dan mempercayai bahwa melalui kematian dan
kebangkitannya, manusia dapat didamaikan dengan Allah dan karenanya
memperoleh tawaran keselamatan serta janji akan kehidupan kekal. Ajaran-ajaran
tersebut menekankan bahwa, dengankehendak bebasnya,
Yesus memilih untuk menderita pada kayu salib di Bukit Golgota sebagai tanda
ketaatan sepenuhnya atas kehendak Allah Bapa,
sebagai seorang "pelayan dan hamba Allah". Pilihan yang diambil Yesus menjadikannya
seorang "manusia baru" dengan teladan ketaatan total, berlawanan
dengan ketidaktaatan Adam.
Sebagian besar denominasi Kristen mempercayai bahwa
Yesus, sebagai Anak Allah,
memiliki kodrat manusia sekaligus Illahi.
Meskipun ada perdebatan teologis mengenai kodrat
Yesus, penganut paham Tritunggal meyakini bahwa Yesus
adalah sang Firman,
Allah yang menjelma, Allah Putera,
dan "sungguh Allah sungguh manusia".
Yesus telah menjadi manusia sepenuhnya dalam segala aspek, mengalami rasa sakit
dan godaan sebagai seorang manusia biasa, namun Ia tidak berbuat dosa.
Sebagai Allah yang sepenuhnya, Ia mengalahkan maut (kematian) dan bangkit
kembali. Menurut Kitab Suci,
Yesus bangkit, naik ke Surga,
dan duduk di sebelah kanan bapa.
Kemudian dikatakan bahwa Yesus akan kembali ke bumi untuk mengadili manusia dan mendirikan Kerajaan Allah di dunia yang akan
datang. (Wikipedia.Org)
Dari sini maka dapat
kita simpulkan dengan pemahaman yang sederhana bahwasannya perayaan Natal
adalah perayaan kelahiran Yesus kristus yang Yesus ini di percayai oleh kaum
nasroni sebagai anak Allah. Berarti perayaan natal adalah perayaan kelahiran
anak Allah. Subhanallah, Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka
persangkakan.
Lalu, dari sini dapat
kita lihat, bahwasannya orang yang mengucapkan selamat natal kepada orang
kristen, maka dalam waktu itu juga ia mengucapkan selamat atas lahirnya /
kelahiran Anak Allah? Sampai disini, mari kita camkan firman Allah ta’ala
berikut,
“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang
Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu
perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan
bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha
Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah
mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92)
Allah
Ta’ala juga berfirman,
“Sesungguhnya
kafirlah orang-orang yang mengatakan Bahwa Allah salah satu dari yang tiga,
padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang
Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”
(Al-Maidah: 73)
Lalu
sekarang, jika anda adalah seorang Muslim, anda meyakini al-Qur’an sebagai
kitab rujukan utama dalam beragama. Ketika anda membaca firman Allah tersebut,
maka masihkan anda mau mengucapkan selamat terhadap apa-apa yang Allah tidak
ridho dan bahkan murka terhadapnya ?
Sungguh
sangat tidak layak kita mengatakan selamat terhadap apa-apa yang Allah benci
dan murka padanya. Apakah kita lebih menginginkan keridhoan manusia lebih dari
keridhoan Allah ? Allahul musta’an.
Fanpage
RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun
FB RUMAH BELANJA WHYLUTH
0 komentar: