Budaya Leluhur atau Budaya Arab?
Yang
kecil di besarkan dan yang besar di biarkan, ini kiranya kalimat yang cocok
untuk menanggapi fenomena yang terjadi belakangan ini. Betapa tidak, ada
sebagian orang yang mempermaslahkan kaum muslimin di sekitar kita yang dalam
muamalahnya sehari-hari mengganti kata saya menjadi ana, kata kamu menjadi anta
/ antum, saudara jadi akhi, dan lain sebagainya. Hal seperti ini dikatakan
bahwasannya orang-orang yang terbiasa menggunakan bahasa Arab ingin mengubah
budaya leluhur menjadi budaya Arab.
Sebenarnya
simpel saja, apa sih masalahnya kalau orang ingin mengubah kebiasannya yang
biasanya berbahasa murni Indonesia sedikit dirubah ke bahasa Arab? Toh juga
kita dapati orang-orang yang di daerah jawa juga sudah banyak yang merubah gaya
biacaranya campuran betawi, sumatra, dan bahkan yang lagi tren campuran bahasa
yang kebule-bulean bahasa Inggris. Dan anda kayaknya cuek aja dengan orang yang
merubah gaya bahasanya yang tadinya terbiasa memakai bahasa jawa, bahasa
Indonesia menjadi gaya bahasa Inggris?
Kenapa
tidak dikatakan kepada orang-orang yang merubah gaya bahasannya yang tadinya
tradisional jawa, madura, batak dan lain sebagainya menjadi bahasa Inggris sebagai
orang yang ingin merubah budaya leluhur menjadi budaya bule atau budaya barat?
Sepertinya hal ini sudah menjadi hal yang anda ridhoi?
Padahal
kalau kita seorang muslim mau bersikap adil, bahasa Arab itu bahasanya siapa?
Tentu Al-Qur’an bahasa Arab, Hadits Bahasa Arab, lalu kenapa kalau orang Islam
mau membiasakan bahasa Arab dalam kesehariannya dianggap orang yang merubah
budaya leluhur?
Sementara
bahasa Inggir itu bahasanya siapa? Dan mengapa yang dipermsalahkan hanya budaya
Arab saja, bahasa Arab saja, semntara berbagai macam gaya dan budaya barat yang
masuk dan mulai merasuki para kaum muslim disekitar kita malah justru banyak
yang cuek terhadapnya.
Perlu
diketahui disini, maksutnya bukan orang Islam dilarang belajar bahasa Inggris.
Namun hendaknya seimbang kita dalam menimbang sesuatu, jangan sampai karena
kebencian yang tidak jelas asal usulnya kita mudah men cap seseorang ini dan
itu dengan berbagai macam tuduhan yang tidak benar.
Mudah-mudahan
ini dapat menjadi evaluasi lagi bagi setiap kita dalam berucap. Hendaknya kita
berfikir lagi lebih panjang untuk dapat mengeluarkan statement statement
nyeleneh, aneh bin ajaib. Karena kelak kita akan bertanggung jawab terhadap apa
yang telah lisan kita ucapkan. Maka hendaknya kita lebih berhati-hati lagi
dalam berucap. Wallahu a’lam.
Fanspage
RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun
FB RUMAH BELANJA WHYLUTH
0 komentar: