Budaya Arab VS Budaya Barat
Salah
satu makna kata budaya di dalam kamus KBBI adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.
Dan budaya ini merupakan bentuk dari hasil pikiran dan atau akal budi manusia. Sehingga
kita dapati saat ini budaya di masing-masing daerah berbeda-beda, karena memang
kemampuan akal dan budi tiap manusia berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya.
Berkaitan dengan budaya ini, persepsi satu
individu dengan individu yang lainnya berbeda-beda. Ada yang menganggap sebuat
budaya di sebuah daerah tertentu itu lebih maju dari budaya tempat lainnya dan
ada yang beranggapan sebaliknya. Sehingga kita dapati saat ini berbagai macam
kebudayaan yang dianggap maju oleh sebagian orang mulai di promosikan masuk ke
negeri kita tercinta ini.
Sebagai contoh, betapa banyak para pemuda dan
pemudi di sekitar kita yang beranggapan pusat dari kemajuan zaman pada saat ini
adalah berada pada budaya barat. Sehingga kita lihat fenomena belakangan ini
betapa gencarnya manusia mempromosikan budaya barat ini masuk melesat dengan
kencang dari berbagai macam sarana media ke negeri kita. Hingga kita dapati
hampir di setiap tingkah laku dan gaya hidup muda-mudi disekitar kita sudah
banyak yang mengadopsi budaya barat.
Lihat saja dari gaya berbicara para pemuda dan
pemudi muslim di sekitar kita saat ini, mereka lebih bangga berbicara dengan
bahasa Inggris / campuran bahasa inggris ketimbang menggunakan baha sendiri /
bahasa Agamanya. Mereka menganggap seorang yang telah maju dan mengikuti
perkembangan zaman adalah mereka-mereka yang sudah lihai berbahasa campuran
yang ke “bule-bulean”.
Kita lihat juga dari cara dan gaya berpakaian pemuda
dan pemudi disekitar kita saat ini. Betapa banyak dari mereka saat ini sudah tidak
sungkan dan tidak malu lagi mengenakan pakaian bikini di tempat umum,
mengenakan celana super pendek dan super ketat bahkan tidak bercelana,
mengenakan gaun super mini dan lain sebagainya. Padahal jika kita cek pada KTP
mereka maka kita akan temui ternyata kebanyakannya beragama Islam.
Dari segi kesukaan, hobipun tidak lepas dari
penitrasi budaya barat yang kian merebak di negeri kita. Hingga kita dapati
bahkan para pemuda dan pemudi di daerah pedalaman lebih suka mendengar dan
menghafal lagu-lagu barat yang disadari ataupun tidak disadari kebanyakannya
berlirik sangat porno bahkan syirik. Dan sekali lagi, ternyata ini banyak
terjadi pada orang-orang disekitar kita yang beragama Islam.
Sungguh ini hanyalah sebagian saja dari banyak
fenomena kebanggan terhadap budaya barat yang melanda masyarakat di negeri kita
ini. Mereka sangat bangga ketika apapun yang mereka pakai dan mereka kenakan
itu berbau kebarat-baratan. Mereka sangat antusias untuk selalu menunggu tren
terbaru ala barat. Bahkan mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit
hanya untuk mengejar gaya hidup hedonis kaum barat.
Dan sangat disayangkan, ternyata di samping
kebanggan kebanyakan manusia terhadap budaya barat yang ternyata pada
kenyataannya banyak telah merusak mental, akhlak dan bahkan akidah seorang muslim
ini, di sisi lain kebanyakan mereka sangat anti dengan budaya yang berbau ke
“Arab-Araban”. Hampir semua yang berbau ke arab-arab mereka cela dan mereka
tolak mentah-mentah dengan mengkambing hitamkan budaya. Berbagai macam kampanye
dan upaya untuk pendeskriditan budaya yang katanya Arab ini mereka lakukan.
Padahal minimalnya, kalau kita mau sedikit saja
menyadari Agama kita saat ini dapat dipelajari dengan bahasa Arab, Agama Islam
yang kita anut sampai sekarang ini turun di Arab dengan Nabi yang berdarah Asli
Arab, Kitab terbesar sebagai rujukan utama kita ini berbahasa Arab, hadits
sebagai penjelasnya juga berbahasa Arab, Para Sahabat yang telah di pilih untuk
mendampingi Rasul-Nya juga kebanyakannya orang Arab dan Berbahasa Arab,
Baitullahil Harom yang menjadi pusat Ibadah Haji seorang Muslim juga ditanah
Arab dan banyak lainnya yang itu berkaitan dengan Arab.
Lalu kenapa di negeri kita ini yang mayoritasnya
muslim, banyak dari mereka yang anti dengan sesuatu yang berbau kearab-araban.
Sampai-sampai opini terparah yang kita dapati pada hari ini adanya penolakan
syariat Jilbab dengan alasan itu hanya budaya Arab sehingga muslimah tidak
wajib pakai Jilbab.
Sungguh fenomena yang menyedihkan. Di satu sisi
kebanyakan dari masyarakat kita mengagung-agungkan budaya barat, dan disisi
lain mereka menjatuhkan dan mendeskriditkan budaya Arab. Padahal tidak semua
yang mereka anggap budaya Arab itu memang benar adanya sebagaimana yang mereka
persangkakan.
Sebagai contoh saja, seperti syariat memakai jilbab, tentu ini sudah dikenal bagian dari syariat Islam yang perintahnya
telah ada di dalam al-Qur’an dan Sunnah yang jelas. Contoh lain seperti
mengenakan cadar, tentu ini kita dapati kebanyakan pemakainya adalah
orang-orang Arab, namun ternyata ini juga di syariatkan dan di amalkan oleh
Istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan di al-Qur’an pun
terdapat nashnya yang telah ditafsir oleh Sahabat Nabi. Yang hasil dari hukum
cadar ini hanyalah terdapat dalam dua kemungkinan yaitu Wajib atau Sunnah. Yang artinya memakai cadar bagi
muslimah merupakan bagian dari syariat Islam. Dan masih banyak contoh lainnya.
Lalu sebenarnya apa latar belakang dari kamapanye
anti Arab ini? Apakah benar yang mengawali kebencian terhadap budaya Arab ini
adalah benar-benar karena budayanya, ataukah ternyata ada settingan lain yang
tujuan utamanya adalah melepaskan atribut Islam sedikit demi sedikit dari
pemeluknya.
Hal ini tentu perlu penelitian dan penelusuran
lebih lanjut untuk dapat membuktikannya. Walaupun secara kasat mata dapat kita
lihat biang kerok dari semua ini salah satunya adalah orang-orang dari jalur
LIBERAL dari berbagai macam nama kelompoknya yang sudah tentu kita ketahui
bersama keinginan mereka ingin menghilangkan agama di antara kita semua.
Maka sebagai seorang muslim kita harus lebih arif
dan lebih selektif lagi ketika mendapatkan berita – berita yang memojokkan
Islam atau yang berkedok memojokkan budaya Arab. Kita seleksi dulu, kalau perlu
kita croscek berita tersebut apakah benar adanya ataukah hanya penyebas Isu
yang tidak benar. Kalau perlu mari kita hapus dari daftar referensi kita
media-media liberal, media-media non muslim, media-media yang anti Islam yang
sering dalam beritanya memojokkan islam dengan kedok budaya Arab. Kalau kita
mampu mari kita dirikan media-media pendukung Islam, media-media yang
mesyiarkan Islam, media-media yang menyajikan fakta-fakta tentang keindahan
Islam untuk mengimbangi kapanye – kampanye hitam terhadap agama kita ini.
Mudah-mudahan Allah mudahkan kita untuk dapat memilih dan memilah, mana yang
haq dan mana yang bathil, sehingga kita diselamatkan dari berbagai macam fitah
di dunia ini. Dan hanya kepada Allah lah kita memohon taufiq dan
pertolongannya. Wallahu a’lam.
Fanspage RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun FB RUMAH BELANJA WHYLUTH
0 komentar: