Wahabi di Cela Wahabi di Cinta
Ketika
berbicara mengenai wahabi, maka tentu fokus kita langsung tertuju pada sebuah
negeri Islam dimana seluruh kaum muslimin melakukan ibadah haji di sana yaitu
Saudi Arabia. Dan begitu juga ketika kita berbicara negeri Saudi Arabia maka di
masyarakat sekitar kita yang terbayangkan dengan negeri ini adalah negeri
wahabi.
Ada
yang unik dengan pandangan masayarakat kita mengenai Suadi Arabia yang notabene
katanya negeri Wahabi. Banyak orang yang benci dengan wahabi namun mungkin
dikarenakan kebenciannya ini hanya dibangun diatas ikut-ikutan saja, ternyata
banyak juga yang secara tidak langsung mencintai negeri wahabi tersebut.
Mungkin
anda bertanya-tanya, lho kok bisa di satu sisi orang tidak suka dengan wahabi
namun disisi lain ia mencintainya dan nyaman berada di dalamnya? Bukankah ini
adalah sebuah kontradiksi yang seharunya seseorang yang menyadari hal ini akan
merubah persepsinya mengenai wahabi. Namun ternyata inilah uniknya, walaupun
wahabi di cinta namun tetap saja tidak akan luput dari celaannya.
Betapa
banyak kita dapati, khususnya penulis dapati orang-orang muslim di sekitar kita
yang dalam mindsetnya masih anti wahabi, anti paham wahabi karena menurutnya
tidak sesuai dengan paham aswaja yang ternyata ketika ia pergi kenegeri wahabi
ini, ketika melaksanakan haji, maupun bekerja di sana, ternyata mereka
merasakan kenikmatan yang sangat dalam beribadah, mereka merasakan berkahnya
tinggal di negeri yang katanya panas, gersang ini.
Bahkan
dari cerita salah seorang diantaranya untuk sekedar bisa makan sehari-hari di
negeri wahabi ini tidaklah merupakan hal yang sulit disana. Tinggal datang ke
masjid-masjid, atau bahkan menghadiri sholat lima waktu selalu di masjid, atau
mengikuti kajian-kajian Islam di dalamnya maka minimal ia sudah bisa makan
sehari-hari. Bahkan dari cerita orang tersebut setiap bulannya mendapatkan
jatah uang dan makanan sehari-hari karena hanya melakukan kewajibab sholat lima
waktu di masjid.
Ada juga
yang tidak suka dengan wahabi, namun selalu saja ingin datang ke negeri wahabi
untuk bisa tenang dan nyaman beribadah disana. Menurutnya ibadah di negeri
wahabi ini wlaaupun panas, bahkan ketika dimuslim panas itu siangnya lebih lama
dari malamnya dan kita beribadah shoum, tetap saja kenyamanan ibadah yang
dirasa.
Ada
juga di sebagian yang mengetahui keutamaan negeri Haramin ini ia ingin pindah
domisili ke negeri tersebut, bahkan ingin meninggal di negeri wahabi ini.
Padahal dengan keadaan seperti ini, di dalam hatinya masih saja menyebut wahabi
dengan nada negatif.
Ya,
mungkin inilah uniknya negeri wahabi. Di satu sisi wahabi itu di cela dan
bersamaan dengan itu di sisi lain negeri wahabi itu dicinta dan banyak orang
yang ingin kesana bahkan ingin di wafatkan di negeri ini.
Maka
jika anda saat ini termasuk yang benci dengan wahabi negeri wahabi, sekarnag
juga mari kita berfikir lebih positif lagi. Sebenarnya apa sih yang kita benci
dari wahabi ini? Bagian apanya, siapanya? Atau jangan-jangan ketika kita
menyebutkan wahabi ini kita tidak mengerti apa yang dimaksud dengan sebutan
wahabi ini? Maka mari kita menilai sesuatu itu adil dan tidak di iringi dengan
sikat ghuluw dan fanatik terhadap golongan. Karena belum tentu apa yang kita
anggap baik saat ini adalah sebuah kebaikan, dan belum tentu juga apa yang kita
anggap buruk saat ini adalah seuah keburukan, sebelum kita menimabanya dengan
timbangan syariat Islam, menimbangkan dengan al-Qur’an dan as Sunnah yang
shahih. Wallahu a’lam.
Fanspage
RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun
FB Rumah Belanja Whyluth
0 komentar: