Mengapa Membuka Aurat?
Mengapa Membuka Aurat? |
Tulisan
mengenai mengapa berbusana syar’i mungkin sudah cukup banyak. Dan hampir –
hampir setiap kita di sadari atau tidak di sadari mengatahui alasan mengapa
kita harus berbusana syar’i mnutup aurat dengan sempurna bagi wanita. Namun yang
jadi masalahnya adalah banyak dari kita yang kurang menyadari hal tersebut.
Sebenarnya
banyak orang yang mengetahui sebuah kebaikan, mengatahui sebuah perkara itu
adalah baik, namun enggan atau menunda-nunda untuk melaksanakan dan menerapkan
kebaikan itu. Jadi intinya adalah tahu saja belum cukup, setelah tahu hendaknya
setiap orang mau melaksanakannya.
Yang
jadi permasalahan adalah bukan mengapa kita harus menutup aurat dengan busana
syar’i? Namun sebenearnya apa yang menyebabkan seseorang itu enggan memakainya
dan tetap membuka aurat.
Padahal
secara akal sehat, maka di ketahui salah satu sebab terjadinya sebuah kejahatan
seksual terhadap wanita adalah karena mereka membuka auratnya, sehingga
laki-laki yang lemah iman dengan bantuan bisikan syaiton terjerumus dalam
perbuatan maksiat.
Begitu
juga dari segi naluri. Kita banyak mendapati ibu-ibu muda sekarang yang giat
memakainya anak-anak perempuannya dengan pakaian yang bagus, dengan jilbab,
namun ternyata dia sendiri tidak memakai jilbab. Artinya sebenarnya ia tahu
memakai jilbab itu baik, namun mengapa ia tidak mau memakainya malah justru
anaknya yang belum mendapat beban syariat ia pakaian jilbab?
Ada
juga alasan tetap membuka aurat karena belum siap hati, mau menata diri, mau
memperbaikai hati dulu, dan lain sebaginya. Jika seandainya ia jujur, ingin
menyiapkan hati, menata diri, dan memperbaiki hati, maka tentu ia niat baiknya
itu haruslah ia amalankan dengan menutup aurat. Bukankan menutup aurat itu
bagian dari perbaikan diri, baik dari perbaikan hati? Lalu bagaimana mungkin
anda ingin memperbaiki diri namun enggan menutup aurat?
Padahal
jika kita lihat lebih jauh, ternyata dengan awal menutup aurat dengan busana
yang syar’i ini akan membuat kita lebih menata diri dan menata hati.
Bukankah
ketika kita menutup aurat dengan busan syar’i, jilbab yang panjang, kemudian
ada bisikan syaiton yang mangajak kita untuk pergi masuk diskotik, dengan serta
merta kita akan menolaknya? Tentu dalam hati anda akan tumbuh rasa malu, sudah
menutup aurat kok masuk diskotik. Hal ini karena memang diskotik bukanlah
tempat orang-orang yang menutup aurat.
Dan begitulah
seterusnya. Ketika anda berusaha menjalankan satu ketaatan, maka ketaatan
tersebut akan menuntut kepada ketaatan berikutnya. Dan sebaliknya, jika anda
terus ikuti seubuah maksiat, maka satu maksiat itu akan menuntut anda berbuat
maksiat berikutnya sehingga anda akan semakin jauh dari ketaatan.
Maka
masihkan anda membuka aurat sekarang? Bukankah dengan satu wanita membuka aurat
itu akan membuat bisikan syaiton masuk ke dalam hati satu laki-laki yang
melihatnya? Dan bagaimana pula jika tidak hanya satu yang melihat? Dan bisa
jadi salah satu dari yang melihat itu tidak memiliki keimanan yang kuat yang
ini berpotensi membahayakan diri nya dan diri anda di dunia dan akhirat. Wallahu
a’lam.
Fanspage
RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun FB
RUMAH BELANJA WHYLUTH
www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com
0 komentar: