Hari-Hari Kesabaran
Setelah
sedikit menulis artikel motivasi menyambut ramadhan agar
kita dapat bersemangat beramal shalih dibulan yang penuh berkah ini, maka kali
ini kami akan sedikit menulis berkenaan dengan hari-hari kesabaran di bulan
ramadhan.
Bahwasannya
di bulan ramdhan ini wajib bagi setiap muslim untuk berpuasa. Dan dalam ibadah
puasa ini dibutuhkan sebuah kesabaran dalam menjalaninya. Karena itulah
ramadhan juga disebut sebagai syahrush
shabr (bulan
kesabaran).
Betapa
banyak keutamaan sabar bagi seorang muslim. Baik ditinjau dari dalil-dalih
syar’i maupun dilihat dari manfaat yang bisa didapatkan bagi seorang manusia.
Seperti dalam firman Allah subhanahu wa
ta’ala,
“Sesungguhnya Hanya
orang-orang yang Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az zumar : 10)
Dalam
hadits shahih juga disebutkan tentang betapa utamanya seorang muslim yang dapat
dapat bersabar. Dan sebaik-baik pemberian adalah sebuah kesabaran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“….barang siapa yang berusaha bersabar maka
Allah akan akan menjadikannya orang yang sabar, dan tidaklah kalian diberi
suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Dan
merupakan bentuk iman yang utama bagi seorang muslim adalah orang-orang yang
mampu merealisasikan sikap sabar dan pemaaf. Hal ini sebagaimana saat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya
tentang iman yang utama dan beliau menjawab bahwasannya iman yang utama adalah
berbuat sabar dan mudah memaafkan.
Dalam
membentuk kesabaran ini, seorang muslim juga tidak hanya dituntut untuk dapat
merealisasikan pada dirinya sendiri, namun juga menasehatkan kesabaran ini
kepada muslim yang lain. Sebagaimana firman Allah,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-Ashr)
Berkaitan
dengan puasa dibulan ramadhan maka kita dapat melihat kesabaran dalam
menjalankan syariat ini terbagi menjadi tiga.
Pertama,
kesabaran untuk dapat menjalankan syariat Allah yaitu berpuasa di bulan
ramadhan dari selepas fajr sampai matahari terbenam.
Kedua,
kesabaran dalam menjauhi dan meninggalkan segala larangan Allah. Untuk meraih
pahala dari ibadah puasa maka dibutuhkan kesabaran menahan lapar, kesabaran
menahan haus, yang ketika dihari-hari biasa maka ini adalah sesuatu yang mubah
diperbolehkan untuk dikerjakan. Namun pada bulan kesabaran ini (ramadhan) itu
dilarang. Maka begitu pula pada hal-hal yang haram, saat berpuasa ramadhan,
penekananan pelarangannya akan lebih.
Ketiga,
kesabaran dalam menerima dan menjalani taqdir buruk dari Allah subahanahu wa ta’ala kepada manusia.
Dalam berpuasa ramdahan, maka dituntut adanya kesabaran ini. Kita harus sabar
menahan lapar dan haus ketika berpuasa, menahan rasa sakit yang mungkin
ditimbulkan ketika puasa seperti pusing, lemas dan lain sebagainya.
Maka
dalam menyambut bulan ramadhan yang insya Allah tinggal beberapa hari lagi
menghampiri kita, hendaknya kita berbekal kesabaran ini. Bahwasannya setiap
kesabaran demi kesabaran yang kita praktekkan dalam berbagai macam godaan, maka
setiap kesabaran itu pula akan ditambah pahala bagi kita sebesar kesabaran yang
kita lakukan. Semakin besar godaan, semakin besar ujian, maka ketika kita sabar
menghadapinya untuk tetap menjalankan syariat Allah, untuk tetap menjauhi
larangan allah, dan sabar terhadap perihnya takdir Allah maka akan semakin
besar pula pahala yang bisa kita raih.
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung
dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka
Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat
keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya”
( HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah, dalam Ash-Shahihah)
Dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan amal shalih yang kita lakukan, baik berupa
amalan dalam menjalankan ketaatan, amalan meninggalkan larangan, maupun
bersabar terhadap payahnya takdir Allah terhadap diri manusia.
“Yang
demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan
kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang
membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana
kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu
suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. At-Taubah: 120)
Apalagi
dalam berpuasa dibulan ramdahan, dalam beribadah dan beramal shalih di bulan
yang mulia ini, maka pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
“Setiap amal anak Adam dilipat gandakan pahalanya. Satu macam
kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘azza wajalla
berfirman; ‘Selain puasa, karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan
memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya
karena-Ku.’ Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan
ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-Nya.
Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada
wanginya kesturi.” (HR. Muslim)
Mari kita manfaatkan momen bulan ramadhan ini sebagai sarana
kita untuk memperbaikai diri kita, sebagai sarana pensucian jiwa, pengasah
kesabaran dalam rangka meraih derajat taqwa.
Maha suci Allah, aku memujinya dengan segala nama-nama yang
Indah yang dimiliki-Nya. Mudah-mudahan kita dimudahkan untuk dapat beramal
shaleh dibulan yang mulia ini. Mudah-mudahan kita dimudahkan untuk dapat
bersabar meninggalkan segala macam bentuk larangan Allah baik yang mutlak
haram, maupun yang mubah pada hari-hari biasa seperti makan minum disiang hari, jima' disiang hari dan sejenisnya, dan mudah-mudahan kita dimudahkan untuk bersabar
dalam menerima takdir yang tidak menyenangkan dari Allah. Dan hanya kepada
Allah lah aku menyembah dan memohon pertolongan. Wallahu a’lam.
Beranda : www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com
0 komentar: