Motivasi Menyambut Ramadhan
Salah
satu bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh kebanyakan kaum muslimin adalah
bulan ramadhan. Khususnya bagi mereka yang ingin mengikuti jejak para pendahulu
kita yang shaleh. Dimana mereka para salaf, para Sahabat selama 6 bulan
menjelang bulan ramdahan berdoa kepada Allah agar dipertemukan kembali pada
bulan yang penuh rahmat, penuh ampunan ini.
Maka
tentunya bagi seorang muslim tidaklah mereka ingin melewatkan bulan yang penuh
keutamaan ini. Dimana didalamnya terdapat banyak pengampunan dosa, syaitan di
belenggu, dan pada bulan yang suci ini amalan-amalan shalih kita akan dilipat
gandakan pahalanya.
Di
bulan yang suci ini, hendaknya kita jangan sampai menyia-nyiakannya,
mentelantarkannya dengan kita tidak beramal shalih, tidak memperbanyak
ibadah-ibadah secara umum, tidak bertaubat dan malah justru tertipu dengan
dunia. Maka lepaskan diri kita pada bulan yang penuh rahmat dan mashfiroh ini
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia apalagi perbuatan dosa. Dan mari kita
kerjakan amalan-amalan shalih yang dadpat bermanfaat bagi akhirat kita, yang
dapat menyelamatkan kita kelak di akhirat. Perhatiakn sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut,
“Barang siapa mendapati Ramadhan dan Allah
tidak mengampuni dosanya, maka Allah menjauhkannya dan ia berada di dalam
neraka” (HR. Muslim)
Keutamaan Bulan Ramadhan
Untuk
menambah semangat dan motivasi dalam menyambut bulan ramdahan dan beramal shalih di
dalamnya, maka hendaknya kita mengetahui beberapa keutamaan bulan yang suci
ini. Dengan kita tau betapa banyaknya keutamaan bulan ramadahan ini, maka kita
akan termotivasi untuk menfaatkannya dan mengejar keutamaan itu, dimana jika
pada hari-hari sebelumnya kita banyak lalai, kita banyak terlupakan karena
dunia, maka bulan ramadahan ini ada sarana bagi perbaikan diri kita, tarbiyah
bagi kita, pensucian diri kita dalam rangka meningkatkan keimanan kita,
kataqwaan kita dengan ibadah-ibadah yang dicintai Allah.
Ddiantara
keutamaan di bulan ramdahan adalah dengan adanya syariat berpuasa yang
merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi seorang muslim mengerjakannya.
Dan dalam ibadah berpuasa inipun sangat banyak keutamaan dan manfaatnya baik
secara syar’i maupun manfaat dunia. Berikut ini diantara keutamaan-keutamaan
bulan ramadhan dan keutamaan berpuasa bagi seorang muslim.
1.
Bulan
diturunkannya al-Qur’an
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)
2.
Pahala
Dilipatgandakan
“Setiap
amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala
sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘azza wajalla berfirman; ‘Selain puasa,
karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab,
ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.’ Dan bagi
orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka, dan
kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang
yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya kesturi.” (HR. Muslim no. 1945)
3.
Bulan
penuh ampunan dan pahala
Pada
bulan ramdahan yang suci ini, didalamnya terdapat banyak ampunan bagi
orang-orang yang bertaubat, hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman
dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”
(Muttafaqun‘aalih)
Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda, bahwasannya,
“Bahwa di bulan ramadhan Allah memiliki
orang-orang yang dibebaskan dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam
bulan Ramadhan hingga Ramadhan berakhir.”(HR. Ahmad, shahih)
“..laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab : 35)
Mari
kita manfaatkan bulan yang penuh ampunan ini dengan selalu bertaubat kepada
Allah, selalu memohon ampunan kepada-Nya dan selalu berharap kita diampuni
terhadap dosa-dosa kita yang telah lalu. Mudah-mudahan kita tergolong
orang-orang yang selalu bertaubat kepada Allah. Amiin.
4.
Doa
yang tidak tertolak
Salah
satu keutamaan pada bulan yang suci ini bahwasannya ketika seorang muslim
berpuasa dan berdoa kepada Allah, maka doanya tidak tertolak. Hal sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, berikut,
“Bahwa orang yang berpuasa mempunyai doa yang
tidak tertolak” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Bushairi).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
mengkabarkan bagi orang yang berpuasa lalu berbuka pada waktunya, bahwasannya
doa ketika berbuka puasa ini tidaklah tertolak,
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka,
doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani di Shahih
At Tirmidzi)
5.
Dibukanya
pintu-pintu surga, ditutup pintu neraka, dan syaiton dibelenggu
Yang
harus menjadikan motivasi bagi kita untuk semangat bermal, bahwasannya pada
bulan Ramadhan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaiton
dibelenggu.
“Pada
malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu,
pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan
pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, serta seorang
penyeru menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan
bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat
berhentilah”.
Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di
bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi dan Ibnu
Majah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam hadits diatas selain menerangkan tentang
keutamaan di bulan ramadahan bahwasannya pintu surge dibuka, neraka ditutup dan
syaiton dibelenggu, juga terdapat perintah bagi orang-orang yang mengharapkan
kebaikan agar bersegera dalam melaksanakan ketaatan, dan menghentikan perbuatan
buruk berupa maksiat. Maka bermaksiat pada bulan ramdhan ini lebih-lebih
dilarangnya. Hendaknya kita tinggalkan perbuatan-perbuatan maksiat,
perbuatan-perbuatan yang tiada bermanfaat bagi kita, dan bersegera pada ampunan
Allah, bersegera meraih dan mendapatkan pintu surga untuk kita bisa memasukinya
kelak.
6.
Terdapat
salah satu pintu surge bagi yang berpuasa
Betapa agunga berpuasa ini,
sampai di surge terdapat satu pintu dimana pintu itu merupakan pintu khusus
bagi manusia yang berpuasa yang dapat memasukinya, sebagaimana Sabdu Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wa sallam berikut,
“Dalam
surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari qiyamat
tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para
shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorangpun yang masuk
melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; Mana para
shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang
masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk
semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk
melewati pintu tersebut.” (
Muttafaqun ‘alaih)
7. Puasa mempersempit jalan syaiton
Dengan berpuasa di
bulan ramadahan ini, maka kita aka lebih terjaga dari fitnah syaiton. Karena
syaiton itu mengalir bersama aliran darah, dan ketika kita berpuasa aliran
darah menjadi sempit. Hal ini sebagaimana kisah berikut ini,
Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi
beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya.
Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah
Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat.
Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka
mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam lantas
mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti
Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan
menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan
itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (Muttafaqun ‘alaih).
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Dengan puasa, Allah
menyempitkan aliran darah yang merupakan jalurnya setan karena setan itu
menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa ini menyempitkan jalan
tersebut sehingga setan pun terhalang untuk menggoda. Hal ini diperoleh bagi
yang menjalani puasa dengan benar dan ikhlas. Oleh karena itu, puasa Ramadhan
adalah moment yang baik bagi setiap mukmin untuk bersemangat dalam ibadah
kepada Allah. Hendaklah mereka bersungguh-sungguh dalam ibadah dan dzikir. Juga
dalam meraih pahala di sisi Allah serta takut akan siksa Allah di akhirat.” (Syarh
Samahatusy Syaikh Ibnu Baz ‘ala Wazhoif Ramadhan, cit disini).
8.
Ramadhan
Bulan Kesabaran
Bulan
ramadahan adalah bulan kesabaran, dimana berpuasa merupakan salah satu bentuk
kesabaran, dan Allah menyempurnakan pahala bagi orang-orang yang bersabar.
“Puasa di bulan kesabaran (Ramadhan) dan
puasa 3 hari di setiap bulan (ayyamul bidh) seperti puasa setahun penuh”
(HR.Ahmad)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Hanya orang-orang yang
Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az zumar : 10)
Point
ini insya Allah akan kami sedikit bahas dalam artikel berikutnya mengenai
hari-hari kesabaran dan bentuk-bentuk kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa,
biidznillah. Unggu dan terus simak artikel-artikel singkat mengenai bulan
ramadahan di blog kami.
9.
Terdapat
Malam Lailatul Qadr
Di
bulan ramdahan, terdapat satu malam, dimana jika kita bertemu dalam malam
tersebut dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah, maka kebikan pada malam
tersebut adalah lebih baik daripada malam seribu bulan.
Sebagaimana
firman Allah yang sering kita baca,
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan” (QS. Al Qadr: 3)
10. Umarah di bulan ramadhan setara dengan
haji
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Umrah di bulan ramadahan setara dengan haji”
(HR. Bukhori)
Dengan
banyaknya keutamaan-keutamaan bulan Ramdahan dan ibadah puasa yang wajib di
dalamnya ini, maka hendaknya semua menjadi motivasi kita untuk bermal shalih,
bertaubat kepada Allah untuk menuju rahmat dan ampunan-Nya.
Melalui
momentum Ramdahan kali ini, mari kita jadikan sebagai sarana pensucian jiwa
bagi kita, kita jadikan sarana tarbiyah diri kita, membersihkan hati dari
kotoran-kotoran dan penyakit hati. Mari kita jadikan ramdahn ini juga sebagai
sarana untuk melatih kesensitifan kita tehadap kaum miskin kaum fakir. Sehingga
kita dapat mencintai orang-orang miskin dan dapat lebih bersyukur terhadap apa
yang ada dalam diri kita, nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Mari
kita contoh amalan-amalan Rasulullah di bulan ramdahan dan bulan selainnya
untuk meraih jalan taqwa. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang dapat
menfaatkan momentum ramdahan ini agar dapat diselatkan Allah dari adzabnya dan
diampuni dari dosa-dosa kita serta dimasukkan ke dalam surga-Nya amin. Wallahu
a’alam.
Insya
allah kami akan menulis artikel mengenai amalan-amalan di bulan ramdahan, dan
bagiamana contoh para salaf dalam menfaatkan bulan ramadahan yang mulia ini.
Dengan izin Allah.
Beranda : www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com
0 komentar: