Hakikat Persaksian Muhammad Rasulullah

Hakikat Persaksian Muhammad Adalah Rasulullah
Hakikat Persaksian Muhammad Adalah Rasulullah
Setiap muslim pasti mempersaksikan bahwasannya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam kalimat syahadat yang sering kita ucapkan. 

Setiap orang yang ingin menjadi Muslim, maka ia harus bersaksi dengan persaksian bahwasannya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Tidak sah keisalaman seseorang jika ia tidak mepersaksikan persaksian ini. 

Namun apakah cukup dengan hanya bersaksi dalam lisan saja ? Sementara hakikat dari persaksian Muhammad Rasulullah sendiri mungkin kita tidak memahaminya ? 

Tentu tidak. Setiap muslim yang bersaksi dengan persaksian ini hendaknya ia mengenal dan memahami makna hakimat persasian Muhammad Rasulullah. 

Lalu apa sih hakikat dan konsekwensi persaksian Muhammad Rasulullah ini ? 

Untuk sedikit menjawab pertanyaan ini, mari kita simak beberapa point di bawah tentang makna, hakikat dan konsekwensi persaksian syahadat Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

  • Meyakini Bahwa Beliau Adalah Utusan Allah 

Diantara konsekuensi syahadat ini yaitu seorang Muslim hendaknya meyakini dengan pasti dan tidak ada keraguan sama sekali bahwasannya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah. 

Allah ta'ala berfirman,

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ

"Muhammad itu adalah utusan Allah" (QS. Al Fath : 29)


Meyakini Bahwa Beliau Adalah Utusan Allah
Meyakini Bahwa Beliau Adalah Utusan Allah

  • Meyakini Bahwa Risalah Beliau Adalah Risalah Yang Umum


Diantara konsekwensi persaksian Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu meyakini bahwasannya risalah yang beliau bawa adalah risalah yang umum. Berlaku umum untuk orang - orang Arab maupun Ajam, untuk bangsa Manusia maupun bangsa Jin.


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Saba’: 28)

Jika Nabi - Nabi sebelum diutusnya Nabi Muhammad di utus untuk kaumnya masing - masing. Maka Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di utus utuk seluruh umat manusia.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً

"Nabi-Nabi dahulu (sebelum-ku) diutus khusus kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada manusia semuanya." (Muttafaqun alihi)

Risalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bukan  hanya berlaku untuk manusia saja. Namun juga berlaku untuk bangsa Jin.

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ (29) قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ (30) يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (31) وَمَنْ لَا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الأرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ أَولِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (32)

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya), lalu mereka berkata, 'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).” 
Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, 
"Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus, 
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. 
Dan orang-orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al Ahqaf : 29-32)


  • Meyakini Beliau Hamba Yang Tidak Di Sembah dan Rasul Yang Tidak Di Dustakan

Diantara bentuk beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu meyakini dengan pasti bahwasannya Nabi Muhammad adalah seorang hamba sebagaimana kita seorang hamba Allah yang tidak di sembah, tidak di ibadahi, dan bersamaan dengan itu kita pun meyakini bahwasannya beliau adalah utusan Allah yang harus di taati dan tidak boleh di dustakan. 

Meyakini Beliau Hamba Yang Tidak Di Sembah dan Rasul Yang Tidak Di Dustakan
Meyakini Beliau Hamba Yang Tidak Di Sembah dan Tidak Di Dustakan

  • Beriman Bahwa Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa sallam Adalah Penutut Nabi dan Rasul

Beriman Bahwa Beliau Penutup Para Nabi dan Rasul
Beriman Bahwa Beliau Penutup Para Nabi dan Rasul

  • Mentaati Perintah, Membenarkan Berita dan Menjawab Seruan

Mentaati Perintah, Membenarkan Berita dan Menjawab Seruan
Mentaati Perintah, Membenarkan Berita dan Menjawab Seruan

  • Membenarkan Berita Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam


MEMBENARKAN BERITA BELIAU SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
Membenarkan Berita Beliau

  • Menjawab Seruan Beliau Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam

Menjawab Seruan Beliau Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam
Menjawab Seruan Beliau Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam


  • Mencintai, Mendukung, Loyal, dan Menghargai Beliau Dan Sesudah Beliau Wafat Dengan Mendukung Sunnah Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam


MENCINTAI BELIAU, MENDUKUNG, LOYAL, DAN MENGHARGAI BELIAU, DAN SESUDAH BELIAU WAFAT DENGAN MENDUKUNG SUNNAH BELIAU SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
Mendukung Sunnah Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
  • Meneladani Dan Mencontoh Beliau, Mengikuti Sunnah Beliau, Memulangkan Urusan Yang Di Perselisihkan Kepada Beliau / Sunnah Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam


MENELADANI DAN MENCONTOH BELIAU, MENGIKUTI SUNNAH BELIAU, MEMULANGKAN URUSAN YANG DI PERSELISIHKAN KEPADA BELIAU SAAT MASIH HIDUP, DAN KEPADA SUNNAH SETELAH WAFATNYA
Meneladani Dan Mencontoh Beliau, Mengikuti Sunnah Beliau, Memulangkan Urusan Yang Di Perselisihkan Kepada Beliau / Sunnah Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
  • Kesediaan Untuk Berhakim Dengan Syariat Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam


KESEDIAAN UNTUK BERHAKIM DENGAN SYARIAT BELIAU, MENERIMANYA DENGAN LAPANG DADA, DENGAN TANPA ADA RASA BERAT SEDIKITPUN
Kesediaan Untuk Berhakim Dengan Syariat Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

  • Mengedepankan Sunnah Beliau Diatas Pendapat Siapapun


MENGEDEPANKAN SUNNAH BELIAU DIATAS PENDAPAT SIAPAPUN
Mengedepankan Sunnah Beliau Diatas Pendapat Siapapun

Admin | www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com

0 komentar: