Islam Asing di Negeri Kaum Muslimin

Islam Asing di Negeri Kaum Muslimin
Sungguh benar dan terjadi bahwasannya Islam itu kelak di akhir zaman akan kembali dalam keadaan Asing sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Rosulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.

بدأ الإسلام غريباً، وسيعود غريباً، فطوبى للغرباء

Islam awalnya asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing

Betapa tidak, saat ini kita tinggal di negeri yang notabene negeri dengan masyarakat / penduduk muslim terbesar di dunia dan mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam, namun ternyata Islam itu sendiri asing di negeri ini.

Kita temui di negeri mayoritas muslim ini syiar-syiar Islam banyak hilang, syariat Islam dalam bidang akidah pun terpojokkan sehingga perdukunan merajelala, perbuatan syirik seolah biasa, syariat Islam dalam hal fikih muamlahpun di kesampingkan sehingga kita dapati di negeri dengan mayoritas muslim ini perbuatan riba, risywah, tipu menipu merupakan komoditi ekonomi utama yang umum dikerjakan oleh manusia, Syariat Islam mengenai aturan berbusana muslim diabaikan sehingga di negeri muslim ini mayoritas perempuannya membuka aurat dan bertabarruj ketika keluar rumah, Syariat Islam dalam hal larangan ber kholwat, berzina di tinggalkan akhirnya kita lihat di negeri muslim ini kita dapati perzinahan merajelela, muda mudi berkholwat sudah biasa dan lain sebagainya.

Di negeri Muslim ini juga kita dapati seorang yang memperjuangkan tauhid, mendakwahkan tauhid di pojokkan, diserang, di caci, bahkan di sakiti dengan berbagai macam cara. Di negeri muslim ini kita dapati seorang yang rajin menghadiri kajian, seorang yang belajar agama di sebut ekstreem, di sebut teroris, dan sejenisnya. Di negeri yang mayoritas muslim kita dapi orang – orang yang menjauhi riba, orang-orang yang tidak mau melakukan risywah suap menyuap, menjadi seorang yang dikatakan sok idealis, orang yang berlebihan, orang yang tidak realistis dan sejenisnya. Dan di negeri yang mayoritas nya muslim ini juga kita dapati seorang yang menjauhi kholwat, menjaga batas-batas pergaulan antar lawan jenis, mengenakan hijab, mengenakan busana syar’i, mengenakan busana lengkap sesuai apa yang diatur di dalam Islam mendapat lebel dengan label-label negatif, entah ekstreem, teroris, menakutkan, anti sosial dan lain sebaginya.

Mungkin memang saat ini kita sudah bertemu dengan zaman dimana zaman yang Islam itu sudah mulai asing di hadapan pemeluknya, sehingga kebanyakan manusia yang berlabel muslim saat ini banyak yang tidak mengetahui agamanya, sehingga kemaksiatan merajalela.

Sungguh benar-benar beruntung jika ternyata kita tidak termasuk ke dalam rentetan orang-orang yang berbuat kerusakan ini walaupun kita terlihat asing, berbeda sendiri. Dan inilah yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beruntunglah orang-orang yang asing. Yaitu ketika kebanyakan manusia berbuat kerusakan dan tidak mengenal agamanya, maka ia tetap istiqomah, teguh berdakwah, mendakwahkan kebaikan, mendakwahkan tauhid dan selalu melakukan perbaikan walaupun ia harus menyelisihi seluruh manusia.

Maka benarlah jika dikatakan bahwasannya kita tidak akan ditanya mengapa kita menyelisihi kebanyakan manusia, namun kita akan ditanya dan akan mepertanggung jawabkan kelak di akhirat mengapa kita menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Ditulis secara makna dari perkataan Ustadz Yazid hafidhahullah).

Mudah-mudahan kita tidak termasuk dalam jajaran manusia yang selalu berbuat kerusakan, dan mudah-mudahan Allah berikan hidayah dan keistiqomahan kita untuk dapat menjadi seorang yang selalu berbuat perbaikan dan kebaikan walaupun harus menyelisihi kebanyakan manusia. Wallahu a’alam.

Fanpage RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun FB RUMAH BELANJA WHYLUTH

0 komentar: