Aliran Celana Cingkrang
Celana Cingkrang |
Bagi sebagian kita, seorang muslim yang memakai celana cingkrang, atau memakai jubah / gamis pria dengan panjang diatas mata kaki masih merupakan hal yang berkesan "nyleneh". Sehingga tidak heran ada julukan julukan yang tidak kalah "nylenehnya" bagi ikhwan yang berpenampilan tidak isbal ini.
Bahkan seolah olah yang mengenakan celana cingkrang / mengenakan pakaian yang tidak isbal dari segela macam bentuk dan model pakaiannya adalah aliran baru dalam Islam. Sehingga mungkin pernah kita dengar ada sebutan aliran celana cingkrang.
Style Celana Cingkrang
Padahal secara akal saja, kita tidak bisa memungkiri, orang orang yang berpenampilan celana cingkrang ini, lengkap di sertai jenggotan yang identik padanya adalah ia seorang Muslim. Jadi ketika kita melihat ikhwan dengan tampilan ini maka yang tertuju di benak kita sadar ataupun tidak sadar adalah dia seorang muslim.
Bahkan hampir hampir tidak mungkin ketika ada seseorang yang melihat pria bercelana cingkrang, berjenggot lebat lalu kita beranggapan ia adalah seorang nashrani, atau ia seorang yahudi, atau ia seorang preman ahli maksiat.
Dari sini saja kita sudah bisa menerima bahwasannya style celana cingkrang dan jenggot ini adalah style Islami, bukan Yahudi, Bukan Nashrani, Bukan Hidu, Bukan Budha dan bukan Pula style ahli maksiat.
Jika secara akal saja kita sudah mengakui, baik itu di sadari maupun tidak di sadari bahwasannya style ini adalah style Islami, lalu mengapa harus ada anggapan aliran celana cingkrang yang seolah olah ini adalah aliran baru, ajaran baru dalam agama yang belum pernah ada sebelumnya.
Padahal kita ketahui dari berabagai macam pembahasan Ulama sejak dahulu, sampai ustadz - ustadz di zaman kita sekarang, bahwasannya larangan Isbal (memanjangkan celana di bawah mata kaki) ini ada hadits nya, shahih dan diterima kaum muslimin. Yang ada adalah ikhtilaf ulama dalam memahami dalil larangan Isbal ini. Apakah dengan tidak sombong isbal di perbolehkan ?
Dan kita ketahui pembahasannya ini asalnya dari hadits Nabi yang satu yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Ulama yang membahasnya juga Ulama Islam, yang mereka adalah Ahlusunnah wal jamaah. Lalu jika haditsnya dari sumber yang satu, Ulamanya dari ulama Ahlussunnah yang di akui bersama, kenapa harus ada anggapan orang yang memakai celana cingkrang itu sebagai aliran baru dalam Islam. Bukankah ajaran ini sudah ada sejak dahulu adanya Islam.
Jika seandainya kita baru tau, tentu bukan karena ajaran larangan Isbal nya yang baru. Namun memang faktor kita saja yang mungkin terlambat dari Ilamu sehingga kita baru saja mengetahuinya dan menganggap itu sesuatu yang baru.
Padahal bukan ajarannya yang baru, namun Ilmu nya yang Baru Kita Ketahui. Karena mungkin dahulu kita banyak lalai dari mengkaji Islam. Begitu datang ajaran Islam ini di hadapan kita, justru kita merasa asing dengan ajaran Islam ini.
Stop Olok Olok Style Celana Cingkrang
Jadi sekarang jangan lagi ada sebutan aliran celana cingkrang dengan nada negatif lagi ya. kalaupaun anda berbeda pendapat mengenai pandangan larangan isbal ini, bukan berarti halal bagi anda untuk mengolok olok ajaran agama ini. Apalagi sampai anda buat aneka macam fitnah keburukan bagi muslim yang bercelana cingkrang dengan sebutan teroris dan sejenisnya.
Ingat, setiap kita pasti akan di tanya akan apa yang kita perbuat. Jika anda merasa benar dengan apa yang anda pegang, tidak perlu mengolok olok. Simpan pendapat anda, dan coba terus kaji Ilmu Islam ini. Mudah mudahan Allah berikan hidayah kita kepada jalan hidayah. Aamiin.
Admin
www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Co.Id
www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Co.Id
0 komentar: