Kapan Engkau Memakai Jilbab?
Memakai
jilbab bagi sebagian muslimah memang bukanlah hal yang berat ketika mereka
mengetahui bahwasannya memakainya adalah sebuah kewajiban yang ketika kewajiban
ini ditinggalkan maka banyak mudhorot yang akan ai dapatkan baik di dunia
maupun di akhirat. Namun seiringan dengan hal tersebut ternyata masih banyak juga
dari kalangan muslimah yang masih enggan, masih berat untuk memakai jilbab
sebagai penutup perhiasannya dalam beraktifitas sehari-hari ketika diluar
rumah.
Banyak
kita temui dari para muslimah yang enggan memakai jilbab khususnya jilbab yang syar’i ini karena belum mampu dan ia ingin memakai jilbab itu kelak kalau sudah
tua, sudah menjadi ibu-ibu atau kalau sudah ada dorongan hati. Atau juga sering
kita dapati keengganan memakai jilbab yang benar ini karena malu, takut di ejek
sok suci, atau sejenisnya.
Lalu
pertanyaannya, siapakah yang akan menjamin hidup kita bahwasannya kita akan
hidup sampai menjadi tua? Apakah dorongan hati untuk berbuat kebaikan itu akan
muncul ketika kita rajin berbuat maksiat? Apakah kebikan itu kita tunggu datang
kepada diri kita, sementara syaiton terus menerus membisikkan keburukan kepada
kita dan mengajak kita kepada keburukan dan maksiat tersebut? Ataukah anda mau
ta’at kepada Allah sementara anda tidak malu berbuat maksiat kepada-Nya?
Tentu
dapat kita lihat alasan-alasan tersebut bisa saja asalnya dari tipu daya
syaiton yang selalu memberi was-was kepada manusia untuk terus berbuat maksiat
atau minimalnya menunda-nunda sebuah kebaikan, atau bisa juga berasal dari hawa
nafsu yang berada dalam dirinya yang tidak dapat ia kalahkan. Maka tentu dari
sini dapat kita lihat betapa lemahnya diri kita sampai-sampai kita tidak mampu
mengalahkan tipu daya syaiton atau minimal tidak mempu menundukkan nafsu yang
ada di dalam diri kita.
Maka
sebagai seorang muslim dan muslimah, apakah kita rela menjadi orang yang lemah,
yang selalu kalah dengan bisikan-bisikan syaiton yang selalu mengajak kepada
maksiat? Apakah kita rela sebagai seorang muslimah menjadi orang yang lemah
yang tidak mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri sehingga dalam kehidupan
kita selalu dipimpin dan diatur oleh hawa nafsu kita? Tentu akal sehat kita
tidak akan rela menjadi orang yang lemah dan selalu kalah.
Oleh
karena itu, mari mulai saat ini kita tundukkan bisikan-bisikan syaiton yang ada
dalam diri kita yang selalu dan selalu membisiki dan memberi was – was kepada
maksiat. Mari mulai saat ini kita tundukkan hawa nafsu kita, dan kita pimpin
diri-diri kita menjadi apa yang Allah tetapkan tujuan kehidupan kita, yaitu
untuk hanya beribadah kepada Allah, dengan penuh ketaatan, keikhlasan dan
selalu ittiba mencontoh Rosulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Karena hanya dengan itulah kita dapat selamat dalam
kehidupan dunia maupun akhirat kita kelak. Wallahu a’alam.
Link Jual Jilbab Syar'i
www.rumahbelanjamuslim.blogspot.com
0 komentar: