Menolak Cadar Karena Budaya Arab
Ketika
mendengar atau melihat wanita bercadar maka sering kita dapati berbagai
pendapat mengenai permasalahan cadar ini. Dan salah satu yang santer kita
dengar saat ini dinegeri kita adalah katanya memakai cadar itu merupakan budaya
Arab dan bukan dari Islam. Maka kita temui ada sebagian muslim yang melarang
seorang muslimah memakai cadar.
Titip
persoalan yang akan kami ulas dalam artikel ini bukanlah mengenai apakah cadar
itu budaya Arab ataukah ajaran Islam. Karena Alhamdulillah sudah banyak tulisan
yang membahas pendapat Ulama dan dalil-dalilnya mengenai hukum memakai cadar
oleh pemateri yang berkompeten. Dan pendapat ini terbagi dalam dua saja yaitu
apakah memakai cadar ini Wajib ataukah Sunnah.
Keluar
dari perbedaan pendapat ini, penulis saat ini ingin menyoroti mengenai
gencarnya penolakan cadar bagi muslimah dengan alasan cadar itu budaya Arab.
Sedangkan kita di negeri Indonesia ini bukanlah bagian dari negeri Arab. Kita
memiliki budaya sendiri yang tidak boleh digantikan dengan budaya Arab khususnya
dalam hal memakai cadar bagi muslimah.
Sebenarnya
aneh juga jika kita melihat argumen-argumen seperti beredar juga di kalangan
orang-orang yang terpandang dan dikenal di masyarakat sebagai tokoh. Betapa
tidak senadainya sedikit saja nalar kita beranjat dari doktrin anti Arab ini,
maka tentu kita akan berusaha bersikap adil dan logis.
Coba
kita perhatikan di negeri kita saat ini, betapa banyak kaum wanita yang memakai
bikini ditempat-tempat umum, terakhir kita dapati perempuan telanjang pakai
bikini ini sudah ada di salah satu mall di jawa timur. Mereka terang-terangan
mempromosikan budaya rusak yang aslnya dari barat yang notabene negeri non muslim.
Kita
lihat juga betapa banyak budaya rusak yang telah merasuki remaja putri
disekitar kita, dari gaya hidup, gaya berbusana, gaya berbicara dan yang
dikhawatirkan juga gaya dalam akidah.
Namun,
seiring dengan gencarnya budaya barat, budaya non muslim yang merasuk dan telah
merambah ke berbagai lini kehidupan masyarakat disekitar kita ini, ternyata
hanya sedikit saja yang menolaknya. Dan kebanyakannnya terlihat dan terkesan
seperti ridho dan tidak mepermasalahkan hal ini. Dan yang dikhawatirkan
termasuk yang mendiamkan hal ini adalah orang-orang yang anti cadar dengan
alasan budaya Arab.
Maka
sikap ekstreem dalam menolak cadar bagi musliman dengan alasan budaya Arab dan
di sisi lain lembek ketika budaya yang masuk itu adalah budaya barat budaya non
muslim yang sudah merusak akal, mental, dan bahkan akidah masyarkaat disekitar
kita ini merupakan bentuk sikap yang tidak arif dan tidak logis.
Jika
seandainya kita membuat analisa sederhana misalnya menggunakan analisis SWOT
atau yang lainnya dan menghitung-hitung, menimbang-nimbang manfaat dan
mudhorot, peluang kebaikan dan ancaman yang mungkin terjadi dari wanita yang
bercadar dibandingkan dengan wanita membuka aurat yang sudah terkontaminasi
budaya Barat yang non muslim maka tentu hasilnya akan sangat berat sebelah dan
kerusakan yang lebih besar itu akan berada pada kontaminasi budaya barat yang
masuk dinegeri kita.
Betapa
banyak kerusakan yang mungkin terjadi dengan seorang wanita membua auratnya,
bertabarruj dan lainnya. Kerusakan ini dari mulai kerusakan pada dirinya
sendiri, pada orang-orang disekitarnya, pada keluarganya, pada lingkungan, pada
negeri tempat ia tinggal bahkan pada anak keturunannya kelak. Kerusakan yang
mungkin timbul mulai dari kerusakan moral, akhlak, bahkan bisa sampai pada
akidah.
Lalu
kenapa sekrang kita masih saja menolak wanita bercadar dengan alasan budaya
Arab? Bukankah budaya bercadar ini akan lebih banyak membawa manfaat dan
kebaikan bagi ummat ini. Dan bukankah Islam itu turun di negeri Arab? Lalu
mengapa anda sangat benci dan anti Arab? Jika memang budaya itu buruk dan dapat
merusak, maka hendaknya itu semua kita tinggalkan darimannapun sumbernya. Namun
jika ternyata budaya itu adalah berasl dari Islam, budaya itu dibenarkan danbu bahkan di syariatkan di dalam Islam, maka jangan sekali-kali anda menolaknya
walupun mungkin itu berat. Wallahu a’lam.
Fanpage
RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun
FB RUMAH BELANJA WHYLUTH
0 komentar: