Pendidikan Islam Anak 2


Tidak di ragukan lagi bahwa semua orang tua mendambakan anak yang shaleh dan shalehah yang kelak akan menjadi salah satu amalan yang tidak terputus setalah meninggal. Namun hal ini haruskan di usahakan oleh setiap orang tua melalui menanamkan pendidikan islam pada anak semenjak kecil. Karena dengan anak dibiasakan hidup dengan landasan syariat Islam dari kecilnya, maka insyaa Allah kelakpun sudah tidak asing dengan ajaran Islam.

Yang tidak kalah penting dalam mendidik anak secara Islami adalah dengan terus mendoakannya, seperti yang telah di contohkan oleh Para Nabi dahulu. Misalnya seperti doanya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang di sebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam al Qur’an yang artinya,

Wahai Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh.” (QS. Ash-Shaffat: 100).

Dan di ayat yang lain,

“...dan jauhkan aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala.” (QS. Ibrahim: 35).

Itulah contoh dari para Nabi yang patut untuk kita teladani dalam rangka mendidik anak secara islami. Karena sebaik-baik contoh yang dapat kita lakukan adalah contoh dari orang –orang terbaik di zaman nabi dan zaman-zaman keemasannya.

Selain dengan cara berdoa, ternyata dalam pendidikan anak dalam keluarga, keshalihan orang tuapun berpengaruh. Bukti dari pengaruh keshalihan orang tua dalam pendidikan anak dalam keluarga seperti yang kami kutipkan dari Majalah As Sunnah Edisi 03 yaitu, kisah Nabi Khidhir yang menegakkan tembok dengan sukarela tanpa meminta upah, sehingga Musa ‘alaihissalam menanyakan alasan mengapa ia tidak mau mengambil upah. Allah ‘azza wa jalla berfimran memberitakan perkataan Nabi Khidhir, yang artinya,

Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih, maka Rabbmu menghendaki agar supaya mereka sampai pada kedewasaan dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Rabbmu dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.” (QS. Al-Kahfi:82).

Dalam menafsirkan Firman Allah ‘azza wa jalla dan kedua orang tuanya adalah orang yang shalih”, Ibnu Katsir berkata, “Ayat diatas menjadi dalil bahwa keshalihan seseorang berpengaruh kepada Anak cucunya di Dunia dan di Akhirat, berkat ketaatan dan syafaatnya kepada mereka, maka mereka terangkat derajatnya di surga agar kedua oran tuanya senang dan berbahagia sebagaimana telah di jelaskan dalam Al Qur’an dan As Sunnah.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/141).

Ini sebabnya bahwa peran keluarga dalam pendidikan anak sangatlah besar. Dengan menjadi suri tauladan yang baik dari keluarga, maka anak pun akan mencontohnya. Jika contoh dari perilaku keluaga itu baik, maka anak akan mencontohnya baik pula, dan begitu pula sebaliknya. Maka salah satu pendidikan yang sangat baik untuk anak di dalam keluarga adalah dengan memulai dari diri sendiri. Yaitu dengan cara memperbaiki pola prilaku kedua orang tua dan orang-orang yang berada di sekitarnya, menginget peran keluarga dalam pendidikan anak cukup besar.

Selain memperbaiki mulai dari orang tua dan keluarga, maka langkah yang sangat baik di terapkan dalam mendidik anak secara Islam yaitu dengan menanamkan komitmen yang kuat terhadap syariat Allah. Membiasakan kehidupan di dalam keluarga dengan berlandaskan pada Al-Qur’an dan As Sunnah yang shahih dan pemahaman yang benar. Jika di dalam keluarga sudah tertanam komitmen dan budaya yang Islami, maka anak akan lebih mudah untuk mengerti akan syariat Allah ini.

Jika kita lihat saat ini, betapa banyak orang-orang, anak-anak yang sangat asing dengan ajaran Islam. Betapa banyak keluarga muslim yang ternyata di rumahnya kurang diterapkan syariat Islam ini. Bahkan sebagian kita ada yang beranggapan bahwa jika kita hidup berlandaskan syariat Islam, termasuk orang-orang yang kuno, fanatik, dll. Hal inilah yang harus di cegah dari pendidikan Islam anak kita. Bahwa Islam hanya sekedar berikrar kalimat syahadat dan tidak melakukan konsekwensi yang lain. Maka seharusnya setiap keluarga muslim terus menanamkan kedalam benak pemikiran anak bahwa Islam itu adalah agama yang bisa di terapkan di semua zaman, dan Islam itu adalah satu-satunya agama yang telah mengatur seluruh segi kehidupan manusia. Agar anak-anak kita kelak dapat tumbuh dan menjadi generasi penerus Islam yang baik, yang tidak asing dengan agamanya sendiri.
Wallallahu a’alam.  



0 komentar: