Kriteria Memilih Gamis Muslimah
Saat
memakai gamis, tentunya setiap muslimah akan memilih mana gamis baginya yang
paling bagus dan baik untuk dikenakannya. Kriteria bagus dan baik suatu gamis
tentunya akan berbeda antara satu orang dengan orang yang lain, satu muslimah
dengan muslimah yang lain, karena memang selera pada masing-masing individu
bebeda beda.
Nah,
kali ini kami akan sedikit memaparkan beberapa kriteria untuk memilih mana
gamis yang baik dan bagus untuk dipakai muslimah. Dan kriteria ini tentunya
diupayakan sebagai kriteria dasar yang setiap muslimah dalam memilih gamis
hendaknya mencantumkan beberapa poin ini di dalam kriteria pemilihan gamis yang
akan ia pakai.
Mari
langsung saja kita simak beberapa point penting kriteria dalam memilih gamis untuk muslimahnya sebagai berikut,
ü
Menutup Tubuh
Saat
akan membeli sebuah gamis atau sebuah busana, tentu tujuan kita membelinya
adalah untuk menutupi tubuh kita, menutup aurot kita, menutup perhiasan kita.
Seandainya saat membeli gamis tujuan kita bukan untuk menutupi tubuh, lalu
untuk apa kita buang-buang uang untuk hal yang tidak jelas.
Kriteria
gamis atau busana yang menutup tubuh bagi muslimah ini tentu bukan maksutnya
menutup sebagian tubuh seperti yang banyak kita lihat di negeri kita sekarang
ini. Kita lihat pakaian, baju atau gamis yang dipakai kebanyakan wanita di
sekitar kita saat ini memang menutup tubuh, tapi hanya sebagian saja. Sebagian
tubuh ditampakkan, dan sebagian lainnya ditutupi dan hanya sedikit saja yang
ditutupi. Maka maksut gamis menutup tubuh ini adalah menutup seluruh tubuh
muslimah.
Apalagi
bagi kita seorang muslim, seorang wanita muslimah, dimana syariat Islam ini
telah mengatur segala aspek kehidupan kita dari perkara yang terbesar yaitu
tauhid sampai perkara-perkara yang berkaitan dengan berpakaian, berpenampilan,
bertingkah laku bahkan adab-adab buang hajat saja sudah di atur di dalam Islam
agama yang sempurna ini. Maka sudah barang tentu kita sebagai umat muslim
tinggal menjalankan apa yang telah Allah syariatkan ini. Dan jangan khawatir,
setiap amalan yang kita kerjakan dengan niatan ikhlas karena Allah ta’ala,
bukan karena sungkan kepada makhluk, bukan karena takut kepada makhluk, maka
kita insya Allah akan menuai kabaikannya kelak di akhirat.
ü
Kain tidak transparan dan tipis
Kriteria
kain gamis tidak transparan ini juga berkaitan dengan kriteria sebelumnya,
yaitu menutup tubuh. Karena dengan kain yang tidak transparan, tidak tipislah
baru dapat tercapai gamis yang menutupi tubuh.
Mungin
perhatian terhadap kain gamis ini terlihat sepele, namun ternyata ini menjadi
hal yang sangat penting diperhatikan. Betapa banyak kita lihat saat ini para
muslimah yang kurang perhatian dengan gamisnya apakah transparan atau tidak,
tipis atau tidak akhirnya ketika dipakai seluruh bagian tubuhnya terlihat jelas
warnanya, lekukannya dan lain sebaginya. Dan secara dzhohir ini memakai gamis,
namun pada hakikatnya gamis yang dipakainya tidak menutupi seluruh tubuh
muslimah.
ü
Longgar
Jika seorang
wanita khususnya muslimah mau jujur, tentu memakai gamis dengan model-model
yang besar, longgar akan lebih nyaman dan tidak sumpek. Dengan memakai gamis
yang longgar juga tidak membatasi gerak gerik seorang muslimah ketika
beraktifitas, tidak mudah robek, dan akan lebih leluasa bergerak.
Berbeda
ketika seorang wanita memakai busana seperti gamis ketat misalnya, walaupun
mungkin ada yang bilang itu lebih nyaman baginya tetapi sebenarnya hal tersebut
sangat mengganggunya, baik mengganggu keleluasaan saat beraktifits, gamis akan
mudah robek, kulit tidak bisa bernafas, dan mudah berkeringat. Tentu ini adalah
ketidak nyamanan yang pura-pura tidak dirasa dan seolah-olah dihilangkan demi
memperturutkan hawa nafsu.
Kriteria
gamis yang longgar bagi muslimah ini juga merupakan pelengkap kriteria yang
pertama menutupi tubuh. Karena jika busana gamis seorang muslimah itu tidak
tipis, tidak transparan, dan longgar, maka baru hakikat menutup tubuh itu akan
tercapai. Namun ketika gamis yang dipakainya ketat, ditambah lagi tipis dan
transaparan lagi, maka tentu ini dapat dikatakan secara dzohir memakai gamis,
namun hakikatnya seperti telanjang, kerena bentuk tubuhnya terlihat jelas dan
hanya dibalut saja.
ü
Tidak dihias-hiasi dengan hiasan yang mencolok
Kriteria
tidak dihias-hiasi dengan hiasan yang mencolok ini merupakan bentuk dari upaya
seorang muslimah memakai gamis untuk menutupi perhiasannya yang ketika terlihat
di depan umum, terlihat oleh laki-laki yang bukan mahromnya dapat menimbulkan
fitnah bahkan mungkin saja dapat memicu munculnya niat jahat dari orang lain.
Seperti
yang kita kenal dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai
wanita saat keluar rumah maka syaiton akan terus menghias-hiasinya untuk
memunculkan fitnah.
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا
خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita
itu aurat, maka bila ia keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk
menghias-hiasinya dalam pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah).” (HR.
At-Tirmidzi, Shahih)
Dari sini
dapat kita ketahui, ketika seorang wanita tidak berhias atau menghias-hiasi
dirinya agar terlihat cantik didepan umum, didepan laki-laki yang bukan
mahromnya saja syaitan terus menghiasinya sehingga dapat menimbulkan fitnah /
ujian bagi laki-laki, lalu bagaimanapula kalau wanita muslimahnya sendiri yang
menghiasi dirinya agar terlihat cantik? Tentu ini lebih dekat dengan apa yang
diinginkan syaitan.
Dan dengan
tidak menghias-hiasi gamis dengan hiasan yang berlebihan ini, juga tentunya
akan mengurangi dan mencegah atau memperringan terjadinya fitnah wanita yang
merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki sebagaimana yang juga telah disabdakan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
مَا
تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah
pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mari LIKE / SUKA Fanspage kami RUMAH BELANJA MUSLIM
0 komentar: