Sebab Dosa
Oleh Sebab Dosa |
Terkadang seorang yang sudah renta, di perlakukan dengan hina di masa tua nya, sehingga hati (manusia) menarih iba, kasihan kepadanya. Dia tidak mengetahui, bahwa hal tersebut terjadi di karenakan dia telah meremehkan hak Allah ta'ala di masa mudanya.
Jadi, kapanpun engkau melihat seorang yang tengah mendapat hukuman, ketahuilah bahwa hal tersebut di karenakan oleh sebab dosa. (Ibnul Jauzi, Mukhtashor Shoidhul Khotir).
Maka sungguh mengherankan sebagian dari kita, ada yang di timpa musibah, seketika mereka berkata "salah apa aku ini ?" Atau dengan ungkapan sejenis lainnya.
Satu sisi, orang yang berucap seperti ini, dalam hatinya di sadari ataupun tidak, ia meyakini musibah itu di sebabkan oleh kesalahan, di sebabkan oleh dosa. Namun yang sangat di sayangkan sedikit dari kita yang menyadari kesalahan - kesalahan kita, dosa dosa yang perna kita perbuat.
Padahal seandainya kita menghitung - hitung dosa dan kesalahan dalam sepekan saja, mungkin saja kita tidak mampu menghitungnya karena banyaknya dosa kita. Namun sayang terkadang menyadari kesalahan diri itu memang berat, dan butuh kepada hidayah. Dan kita berlindung kepada Allah dari perasaan tidak memiliki dosa ini.
Mungkin juga ada sebagian orang yang sangat sadar dan menyadari betapa banyak dosa dan kesalahan yang di perbuatnya. Namun sayang, dengan kesadaran ini tidak memberikan kebaikan padanya. Karena dengan kesadaran akan banyaknya dosa ini tidak membuatnya bertaubat dan kembali kepada Allah. Namun hanya sekedar ucapan lisan atau keyakinan hati yang tidak membawa pengaruh apapun.
Dan yang terbaik adalah seorang muslim yang selalu merasa banyak dosa, dan dengan perasaannya ini membuatnya takut kepada Allah. Sehingga ia bersegera berlari menuju Kepada Allah ta'ala. Ia menyadari dosanya telah membukit, dan bersaamaan dengan itu ia selalu bertaubat dan berusaha kembali kepada Allah al ghofur.
Sehingga sabab dosa nya ini dapat membawanya kepada kondisi yang lebih baik. Ia menjadi seorang ahli taubat. Ia jauhi kesalahan yang sebelumnya ia perbuat. Karena ia menyadari orang cerdas itu bukanlah orang yang tidak pernah sama sekali berbuat salah. Namun orang cerdas adalah orang yang tidak pernah mengulangi lagi kesalahan yang sama di waktu berikutnya.
Maka di akhir kata, semoga kita termasuk kedalam salah satu orang yang selalu merasa takut dan di awasi Oleh Allah ta'ala. Orang yang selalu merasa takut dengan dosa dosa, sehingga kita selalu takut untuk mengulangi dosa, dan istigfar adalah keseharian kita. Semoga Allah selalu memberikan dan mentapkan hidayah kepada kita hingga di akhir kehidupan kita. innahu waliyyu dzalika wal qadiru alaihi.
0 komentar: