Apa Tujuan Anda?
Anda seorang pengusaha ? Apa niat anda
dalam berusaha ? Duniakah tujuan anda? Atau Akhirat?
Mari kita merenungkan hadits berikut,
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin
Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya,
dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya.”. (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga
bersabda,
“Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai
tujuannya, maka Allah cerai-beaikan urusannya dan menjadikan kemiskinan di
depan matanya. Dia juga takkan mendapatkan dunia kecuali yang telah ditetapkan
atasnya. Dan barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah
menghimpun urusannya, menjadikan kecukupan ada di dalam hatinya, dan dunia pun
menghampirinya sementara ia memandangnya sebagai sesuatu yang hina.” (HR. Ibnu
Majah)
Maka merugilah orang yang tujuannya
hanyalah dunia. Padahal dunia ini telah dijamin oleh Allah ta'ala. Ketika kita
ambil dunia dengan berbagai macam cara, entah halal, entah haram, maka sebatas
yang telah ditentukan Allahlah yang akan kita dapatkan. Namun ketika kita
mengambil dunia ini dengan membatasi pada cara-cara yang halal saja, dan
meniatkannya hanya untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat, maka dunia ini akan
kita dapatkan sebagaimana yang Allah telah tetapkan untuk kita tanpa dikurangi
sedikitpun, Allah berikan kecukupan di dalam hati kita, dan tidaklah dunia itu
terlihat kecuali sebagai sesuatu yang hina di hadapan kita.
Bahkan jika kita ingin menjadi orang kaya,
bukanlah dengan jalan memperbanyak ahrta dunia dan lupa terhadap akhirat.
Karena kekayaan bukan ada pada materi, namun ada di dalam hati kita. Ketika
hati kita di berikan rasa kecukupan oleh Allah dan selalau terikat dengan
ibadah kepada Allah dimanapun berada maka inilah hakikat kekayaan. Ia tidak
pernah merasa kurang walupun materi yang dimilikinya pas-pasan. Ketika ia
mendapat nikmat maka ia akan bersyukur, dan ketika ia di uji ia akan sabar
karena sesungguhnya ujian ini adalah tanda kasih sayang Allah terhadapnya.
“Sungguh menakjubkan perkara seorang
mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah
hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa
kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa
musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, mari kita luruskan tujuan
kita dalam hidup. Jangan sampai kita rugi dengan hanya bertujuan dunia dan lupa
akhirat hingga materi yang kita dapatkanpun tidak bisa kita nikmati.
Benarlah perkataan Syaikh Sholeh al Fauzan
hafidhzahullah,
“… jika Allah telah mengumpulkan pada
seorang hamba pandangan terhadap dunia dengan pandangan yang tepat, dan
pandangan yang tepat terhadap akhirat, ia menjadikan dunia sebagai wasilah
untuk negeri akhirat dan sebagai tunggangan serta ladang untuk negeri akhirat,
maka inilah kebahagiaan…”
0 komentar: