Dampak Positif Berbusana Syar’i
Setelah
sebelumnya telah sedikit di ulas mengenai dampak negatif busana terbuka bagi muslimah, maka penting juga kiranya kita sedikit
ulas beberapa dampak positif mengenakan busana syar’i yang serba tertutup. Mudah-mudahan
dengan sedikit melihat beberapa dampak negatif berbusana terbuka dan
membandingkan dengan dampak positif berbusana syar’i tertutup dapat menjadi
motivasi bagi kaum muslimah untuk kembali kepada aturan agamanya yang awal dan
meninggalkan apa-apa yang berasal dari budaya selain Islam dalam hal berbusana dan selainnya.
Untuk
lebih memudahkan mengulas beberapa dampak positif berbusana syar’i, maka
berikut ulasannya kami sampaikan dalam beberapa point dibawah ini.
Dampak
Bagi Agama
Yang
pertama penting kita ulas mengenai dampak positif berbusana syar’i adalah
dampak terhadap agama. Diantara dampak positif pada agama seseorang yang
mengenakan busana syar’i diantaranya sebagai berikut,
ü
Lebih mendekatkan diri kepada Allah
Mengenakan
busana syar’i bagi muslimah merupakan salah satu bentuk kataatan kepada Allah,
salah satu bentuk implementasi kataqwaan kita, sehingga dengan semakin banyak
kita melakukan ketaatan kepada Allah, semakin kita mengimplementasikan taqwa
kita kepada Allah maka niscaya kita akan semakin dekat kepada-Nya.
Dan
amalan berbusana syar’i ini merupakan amalan ketaatan yang dapat menjadi
wasilah seseorang itu mendekatkan diri kepada Allah. Allah ta’ala berfirman, “Wahai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah, dan carilah wasilah
untuk mendekatkan diri kepada-Nya” (QS. Al Maa-idah :
35).
Terkait tafsir ayat di atas, Ibnu ‘Abbas,
Mujahid, ‘Athaa, dan ulama lainnya mengatakan, maksud ‘Wasilah’ adalah al qurbah, kedekatan dengan Allah. Qatadah mengatakan, “ ‘Carilah wasilah’ artinya adalah : Dekatkan diri kalian
kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengerjakan amalan yang Allah ridhai” (Tafsir Al Qur’anul ‘Azhim, 2/68, disini).
ü
Mengikat kataqwaan
Dengan
terbiasa mengenakan busana yang syar’i bagi muslimah, maka hal ini dapat
mengikat ketaqwaan seorang muslim. Bagaimana tidak, ketika seorang mengenakan
busana serba tertutup yang syar’i ditambah lagi mengenakan cadar, ketika terbisik
dihatinya untuk berbuat maksiat, untuk berbuat zina, untuk berkholwat dan
lainnya maka ia akan sungkan dan lebih menjaga dirinya terhadap
perbuatan-perbuatan tercela itu. Dan inilah salah satu bentuk busana taqwa yang
dapat mengikat seseorang dalam ketaatan dan menjaga diri dari perbuatan
maksiat.
ü
Salah satu bentuk pakaian terbaik
Menutup
aurat dengan busana yang syar’i merupakan salah satu bentuk pakain yang lebih
baik. Allah ta’ala berfirman,
وَلِبَاسُ
التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ
“Pakaian ketakwaan itu lebih baik.” (QS. Al-A’Raf : 26)
Ada beberapa riwayat dari ulama salaf tentang makna pakaian
ketakwaan di dalam ayat ini. Ibnul Anbari rahimahullah berkata, “Pakaian takwa adalah
rasa malu.” Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
“Yang dimaksud adalah amalan saleh.” Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rupa yang baik pada wajah.” Ada
pula yang berkata, “Apa yang diajarkan oleh Allah Subhanahu wata’ala dan
menjadi hidayah-Nya.” Urwah bin Zubair rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah
rasa takut kepada Allah Subhanahu
wata’ala.” Abdurrahman bin Zaid bin Aslam rahimahullah berkata, “Ia bertakwa kepada
Allah Subhanahu wata’ala lalu
menutup auratnya, itulah pakaian ketakwaan.” Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Semua pendapat ini
berdekatan maknanya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/279, Disini)
ü
Mendekatkan diri ke Surga
Menganakan
busana syar’i yang sesuai dengan tuntunan dan syarat-syarat di dalam Islam
merupakan salah satu amalan ketaatan kepada Allah, amalan yang disyariatkan
Allah, amalan yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim dan muslimah. Maka
dengan beramal ketaatan, dengan mengamalkan syariat Allah ini dapat menjadi
salah satu amalan yang dapat mendekatkan dirinya ke Surga Allah ta’ala.
ü
Menjaga Perilaku
Ketika
seorang muslimah keluar rumah menutup auratnya dengan benar menggunakan busana
syar’i, maka tentu ia akan lebih memperhatikan tingkah lakunya, akhlaknya dalam
bermuamalah dengan orang lain. Ia akan lebih sungkan untuk berbuat kurang adab,
ia akan lebih perhatian terhadap bahasanya, ia akan lebih memperhatikan
pergaulannya dst.
ü
Lepas dari Tasyabuh dengan non Muslim
Seorang
muslimah yang mengenakan busana syar’i maka ia telah mengenakan salah satu
bagian dari syiar Islam dan dengan ini maka ia telah terlepas dari berbagai
macam bentuk tasyabuh berbusananya / kebiasaannya orang-orang non muslim.
Kita
lihat di zaman sekarang ini, begitu banyak seorang yang katanya muslim dan
muslimah, namun lebih bangga berbusana mengikuti gaya busana non muslim, gaya
hidup non muslim. Namun ketika seorang muslimah yang mengenakan busana syar’i
serba tertutup dan memakai cadar maka dikatakan padanya itu kan budaya Arab,
kan kita bukan orang Arab, kenapa harus pakai busana Arab?
Sungguh
sebuah keanehan, berbusana gaya non muslim yang terbuka, menampakkan aurat baik
langsung maupun tidak langsung, bertabarrruj dan selainnya dinaggap biasa,
dianggap tidak masalah, mungkin juga dianggap baik karena sesuai dengan budaya
negeri, namun ketika berbusaya yang syar’i menutup seluruh aurat dikatakan
budaya Arab yang langsung mereka tolak mentah-mentah.
Padahal
menutup aurat dengan busana syar’i ini bukanlah budaya Arab. Karena ini terdapat
di dalam syariat Islam. Dan seandainya ini budaya arab, maka bukankan Islam ini
datangnya dari negeri Arab? Kenapa anda lebih bangga mengenakan busana Barat
dimana disana bukan negeri Islam dan bahkan busananya bertentangan dengan
Islam, sementara dengan negeri Islam anda anti? Sungguh ini adalah sebuah
ironi, yang hendaknya setiap kita dapat merenungi benarkan sikap seperti ini.
Wallahu a’lam.
Bersambung,
Insyaa Allah ...
Like
fanpage kami di RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun
FB RUMAH BELANJA WHYLUTH
0 komentar: