Hati-Hati Merugi di Bulan Ramadhan
Hati-Hati Merugi di Bulan Ramadhan |
Telah
kita ketahui, bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh
ampunan, dan bulan dimana seorang hamba yang melakukan ibadah di dalamnya maka
akan dilipat gandakan pahalanya.
Namun
ternyata seiring berlimpahnya pahala untuk amalan sholih di bulan Ramdhan ini,
masih saja ada orang-orang yang melalakan ibadah di dalamnya. Bahkan dalam
sebuah hadits di sebutkan ada orang yang merugi di di bulan ramdhan. Siapakah
dia?
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
'aaihi wa sallam pernah naik ke
mimbar lalu beliau berkata "Aaamiin (Ya Allah Kabulkanlah), Aamiin,
Aamiin. (3 kali)." Maka dikatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah,
Engkau sebelumnya belum pernah melakukan yang seperti ini'. Maka beliau
menjawab, "Sesungguhnya Jibril berkata kepadaku: 'Celakalah seorang
hamba yang didapati oleh kedua orang tuanya atau salah satu keduanya, kemudian
dia tidak dimasukkan ke dalam surga." Maka kata Nabi, "Aku berucap
aamiin (semoga Allah mengabulkan". Kemudian Jibril berkata, 'Celakalah
seorang hamba yang Ramadhan masuk kepadanya kemudian tidak diampuni untuknya.
Maka kata Nabi, "Sayapun mengucapkan aamiin (Ya Allah kabulkanlah)."
Kemudian kata Jibril, 'Celakalah seorang hamba yang namamu disebut disisinya
kemudian diaa tidak bersholawat kepadamu. maka Nabi bersabda, "Sayapun
berkata amiin, Ya Allah kabukanlah." (HR.
Bukhari di dalam Al-Adabil Mufrad, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Ta'ala 'anhu)
Diantara
orang merugi di bula Ramadhan, tidak diampuni dosa-dosanya yaitu karena banyak
melalaikan ibadah di bulan tersebut.
Ramadhan
itu adalah bulan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah, bukan bulan dimana
seorang muslim di sibukkan dengan pekerjaan membuat berbagai jenis makanan yang
banyak, disibukkan dengan belanja, jalan-jalan, nongkrong, bersenang-senang di
jalanan, bermain petasan.
Kita
dapati di sekitar kita betapa semaraknya orang-orang menyambut datangnya bulan
ramdahan. Namun semarak ini ternyata tidak dibarengan dengan semarak dalam
beribadah. Justru semarak yang banyak dilakukan adalah semarak
bersenang-senang, melakukan perbuatan yang sia-sia.
Padahal
hakikat puasa bukanlah hanya pada rasa lapar dan haus saja. Namun lebih kepada
pendidikan diri untuk mampu melakukan ketaatan yang lebih dibanding di
hari-hari sebelumnya. Dimana jika pada selain bulan Ramadhan diperbolehkan
baginya untuk makan dan minim disiang hari, maka di bulan Ramadhan ini seorang
dituntut untuk meninggalkan yang semula dibolehkan kemudian menahan untuk tidak
melakukannya hanya karena Allah semata.
Lalu
tentu konsekwensinya ketika di hari-hari biasa selain Ramadhan jika Allah
mengharamkan perbuatan tersebut dilakukan oleh seorang Muslim, maka lebih-lebih
lagi di bulan Ramadhan. Tentu perbuatan ini akan lebih di larang lagi.
Namun
ternyata ada orang-orang di zaman ini yang masuk ramdahan padanya namun
waktunya sia-sia. Tidak ada perubahan pada dirinya. Jangankan meninggalkan yang
mubah, bahkan yang haram saja mungkin belum ditinggalkan.
Maka
mari kita buat target ibadah pada diri kita di bulan ramadhan ini. Jangan
sampai bulan ini berlalu begitu saja tanpa ada faidah dan manfaat bagi kita,
atau bahkan termasuk orang-orang yang merugi karena kita masuk di dalamnya
namun tidak mendapatkan ampunan.
Mari
perbaiki niat ibadah kita, mari kita perbaiki amalan kita, akhlak kita. Jika
pada bulan-bulan yang lalu masih ada saja perbuatan yang haram yang kita
lakukan, maka sekaranglah waktunya kita menggbleng mental kita untuk terbebas
sedikit demi sedikit dari perbuatan dosa tersebut.
Mudah-mudahan
di bulan Ramadhan ini kita mampu memaksimalkan ibadah kepada Allah, dan
mudah-mudahan kita selalu mendapat rahmat dan ampunan Allah ta’ala. Amiin.
Fasnpage
RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun FB
RUMAH BELANJA WHYLUTH
0 komentar: