Mendidik Anak Tanggung Jawab Siapa ?

Mendidik Anak Tanggung Jawab Siapa
Mendidik Anak Tanggung Jawab Siapa
Setiap kita jika di tanya, apakah anda ingin memiliki anak ? Tentu jawaban pada umumnya adalah, ya saya ingin memiliki ank. 

Oleh karena itulah dalam Islam di syariatkan pernikahan. Dari sinilah dapat terwujud salah satu tujuan dari pernihakan yaitu memiliki anak / keturunan dengan jalan yang benar. 

Namun ketika seseorang sudah memiliki anak, apakah selesai sudah urusan kita ? Jangankan selesai, bahkan ini adalah awal dari tanggung jawab besar kita sebagai seorang tua. 

Karena apa ? Karena ketika seseorang telah memiliki anak, maka ada tanggung jawab yang di embannya. 

Anak adalah amanah yang besar yang setiap orang tua harus memelihara dan menjaga nya. 

Sebagaimana Allah ta'ala berfirman di dalam al-Quran, yang artinya :

"Dan orang - orang yang memelihara amanah dan janji mereka" (QS. Al-Ma'arij : 32)

Maka amanah yang agung yang dipikulkan oleh Allah kepada orang tua ini hendaknya kita tunaikan. Kita jaga amanah ini dengan cara sebaik baiknya.

Sebagaimana mana Allah ta'ala juga berfirman di dalam al-Quran, yang artinya : 

"Wahai orang - orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang diatasnya terdapat malaikat yang sangat kasar dan sadis" (QS. At Tahrim : 6)

Mengenai ayat ini, Sahabat Yang Mulia Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhu menjelaskan, 

"Ajarkan mereka Ilmu dan Adab

Maka dari sini jelas sudah, mendidik anak adalah tanggung jawab siapa ? 

Tanggung Jawab Pendidikan Anak

Dalam ayat - ayat diatas jelas dan terang menerangkan tentang tanggun jawab, amanah yang besar yang ada pada orang tua yaitu untuk mendidik anak - anaknya. 

Bukan guru, bukan pula ustadz apalagi pembantu di rumah. Tetapi orang tua lah yang memikul tanggung jawab besar ini. 

Jika seandainya ada guru, ada ustadz yang mengajarkan ilmu kepada anak - anak, maka itu bukan satu satunya sumber pendidikan bagi anak. Bahkan pendidikan yang paling utama bagi anak - anak adalah di rumah nya. 

Jadi jangan sampai ada diantara kita yang merasa bahwasannya mendidik anak itu adalah tugas guru atau ustadz di sekolah atau pesantren saja. 

Sehingga orang tua lepas tanggung jawab. Dan merasa cukup dengan pendidikan anak nya di sekolah atau pesantren. 

Tentu ini mindset yang salah. Karena kelak orang tua lah yang akan di tanya tentang anak - anak nya. Orang tua lah yang akan di tanya tentang kepepimpinan nya di dalam rumah tangga. 

Sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, yang artinya : 

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan di mintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang laki - laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dia akan di mintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Dan seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya, dan ia akan di mintai pertanggung jawabannya ... " (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini adalah amanah yang besar yang ada di pundak setiap orang tua. karena setiap kita kelak akan di tanya di hari kiamat tentang kepemimpinan kita. Tentang pendidikan anak - anak kita. Apakah kita telah melaksanakannya dengan baik atau justru kita melalaikannya. 

Maka ingatlah wahai orang tua. Jangan sepelekan masalah pendidikan ini. Jangan anggap remeh dan menyelesaikannya hanya dengan melepas anak - anak di sekolah tanpa pantauan. 

Berapa banyak kita lihat kerusakan anak - anak, kerusakan generasi karena pola didik yang hanya di lepas di sekolah. 

Bahkan kita lihat ada anak yang membunuh orang tua, orang tua membunuh anak, anak membunuh nenek nya. 

Tentu ini semua salah satu penyebabnya kurang perhatian nya orang tua terhadap pendidikan anak - anak nya. 

Begitu juga lunturnya adab pelajar kepada gurunya, hilangnya adab anak kepada orang yang lebih tua. Semua ini diantara penyebabnya lemahnya pendidikan dan kontrol orang tua terhadap pendidikan anak - anaknya. 

Beratnya Tanggung Jawab Mendidik Anak

Maka ingatlah tanggung jawab mendidik anak ini bukan tanggung jawab yang ringan. Bahkan lebih berat daripada sekedar tanggung jawab memberi makan anak.

Oleh karena nya, jangan sampai ada diantara kita yang lalai mendidik anak kita dan hanya sibuk mencari uang dan bekerja di luar sana. 

Jangan habiskan waktu untuk mencari dunia sementara amanah yang anggung yang ada di bawah kepemimpinan kita kita lalaikan. 

Tidak di katakan seorang itu telah menjadi orang tua yang bertanggung jawab, jika ia hanya memberikan makan dan pakaian saja kepada anak - anak nya. Sementara pendidikan nya ia abaikan. Seolah hany selingan untuk mengisi waktu luang. 

Mengenai besar nya tanggung jawab orang tua terhadap anak - anak nya ini. Bahkan sebagian Ahli Ilmu pernah mengatakan, 

"Allah akan menanyai seorang bapak tentang anak nya pada hari kiamat, sebelum bertanya kepada sang anak tentang bapak nya. Karena sebagaimana bapak memiliki hak atas anak nya, begitu juga sang anak memiliki hak terhadap orang tua nya

Modal Mendidik Anak

Untuk dapat mendidik anak, tentu bukan hal yang serta merta langsung bisa kita kerjakan begitu saja. Bahkan perlu persiapan, perlu bekal untuk mendidik anak - anak kita. 

Dan bekal / modal utama untuk mendidika anak adalah Ilmu. 

Maka siapa yang ingin menunaikan kewajiban nya sebagai orang dalam mendidik anak nya. Hendaknya ia membekali dirinya dengan Ilmu. 

Karena tugas belajar, tugas menuntut ilmu itu tidak selesai dan di cukupkan untuk anak - anak. Bahkan orang tua pun tetap harus terus menuntut ilmu. 

Bagaimana ia bisa mengajarkan sesuatu kepada anak - anak nya, sementara ia tidak memiliki bekal ilmu ? 

Maka ketika kita menjadi orang tua, harus nya kita lebih giat dan lebih getol lagi untuk belajar ilmu. Bukan malah bermalas malasan. 

Selain kita bisa membekali diri untuk mendidik anak - anak kita dengan menuntut ilmu. Maka ini juga sebagai sarana pendidikan, sebagai teladan bagi anak - anak kita. 

Ketika anak melihat orang tua nya rajin dan giat belajar, menuntut ilmu, maka harapannya ia juga temotivasi dengan nya untuk lebih semangat belajar lagi. 

Maka berapapun usia anda, apapun profesi anda, mari kita siapkan waktu khusus untuk belajar Ilmu. 

Akhir kata, semoga apa yang kita usahakan ini menjadi buah kebaikan kelak di akhirat, dan dapat menjadi bekal kita kelak menghadap Allah. Dan semoga Allah jadikan anak - anak kita menjadi anak - anak yang shalih dan shalihah yang mentauhidkan Allah, ta'at beribadah kepada Allah menjauhi larangan - larangan Allah. Sehingga ini juga bisa menjadi investasi kebaikan bagi kita kelak kita menghap Rabb alam semesta. Amiiin. 

Abu Mumtazah 
www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com

0 komentar: