Menikmati Nasehat

Menikmati Nasehat
Menikmati Nasehat
Sebagai seorang yang tidak maksum, dan sering melakukan kesalahan, maka terkadang kita selalu membutuhkan nasehat dari saudara kita. Berapa banyak hal yang kita kerjakan baik yang kita sadari ataupun yang tidak kita sadari, ternyata hal tersebut bertentangan dengan Syariat Islam. 

Betapa sering dalam kehidupan ini kita berbuat salah. Baik kesalahan kepada Allah ta'ala yang menciptakan kita, maupun kesalahan kepada sesama manusia / makhluk hidup.

Dan memang manusia adalah tempatnya salah. Dan sebaik baik orang yang bersalah adalah orang yang selalu bertaubat dari kesalahannya, dan iapun tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. 

Siapa diantara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan ? Tentu setiap kita tidak akan ada yang mampu memjawab tidak pernah melakukan kesalahan. Karena memang tabiat kita berbuat salah. 

Maka karena seringnya kita berbuat kesalahan ini. Penting bagi kita ada seseorang yang memberikan nasehat kepada diri. Terkadang kita tau apa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan, namun karena tidak ada yang memberikan nasehat kepada kita. Terkadang kitapun tetap melakukan hal tersebut. 

Namun ketika kita atau saudara kita akan terjerumus dalam sebuah kesalahan, ternyata ada saudaranya yang mengingatkannya dengan kasih sayang, lemah lembut, tentu kesalahan itu akan lebih mudah untuk di tinggalkan, di sebabkan nasehat itu. 

Berapa banyak kita lihat dari para ulama yang pandai merangkai kata nasehat melalui tulisan tulisannnya sehingga dengan sebab itu banyak dari kita yang bertaubat. Karena memang tidaklah sesuatu itu jika kelembutan ada padanya, kecuali akan menghiasinya. Dan terkadang banyak hal yang lebih menerima nasehat dengan kelembutan ketimbang nasehat yang frontal. 

Menerima dan Menikmati Nasehat

Maka hendaknya kita, ataupun siapapun saja anda, ketika ada saudara kita yang memberikan nasehat kepada kita. Maka hendaknya kita terima nasehat itu dengan lapang dada. karena memang terkadang nasehat itu terasa pahit di awalnya. Namun dapat berujung kebaikan di akhirnya. 

Sebagaimana kita menikmati secangkir kopi hitam tanpa gula. Mungkin di awal kita sruput kupi itu akan terasa pahit dan tidak mengenakkan. Namun lama kelamaan kita akan mendapatkan rasa nikmat dari tiap seruputan kopi pahit itu. Bahkan kita akan terus menginginkannya. 

Maka jadikanlah nasehat itu sebagaimana kita meminum secangkir kopi pahit. Mudah mudahan nasehat itu dapat menjadi bahan perbaikan bagi kita, agar kita terus berjalan maju menuju akhirat dengan kebaikan dan perbaikan. Aamiin. 

Demikian tulisan santai yang bisa kami sajikan kali ini. Insyaa Allah dalam blog atau website kami akan di sajikan sepucuk tulisan santai dari kami dengan berbabgai macam keterbatasan yang ada. Mudah mudahan ini dapat menjadi nasehat bagi kami pribadi, dan mudah mudahan dapat memotivasi kepada kita semua dalam kebaikan. Aamiin. 


0 komentar: