Mulia Dengan Banyak Harta ?
Mulia Dengan Banyak Harta |
Mulia dengan banyak harta ? Atau mulia dengan kedudukan jabatan yang tinggi ? Benarkan demikian adanya ?
Mungkin jawabnya tidak. Ukuran kemuliaan seseorang bukan pada banyaknya harta dan bukan juga dari tingginya kedudukan dunia.
Namun dari kenyataannya, maka banyak yang menempatkannya demikian. Yaitu mengukur kemuliaan, memuliakan seseorang dengan kondisi harta dan jabatannya ketika di dunia.
Ketika seseorang berharta dan kaya raya, banyak orang tunduk dan menghormatinya. Begitu juga ketika seorang memiliki jabatan yang tinggi, maka banyak manusia yang memulikannya.
Namun ingat. Harta dan jabatan bukan hal yang selamanya melekat pada diri kita. Ketika sewaktu - waktu ia di cabut dari kita, terlepas dari kita, maka hilanglah sudah apa yang di rasa mulia tadi.
Bahkan kemuliaan yang di rasa dari banyaknya harta dan tingginya jabatan hanya nampak di lahiriyah saja. Secara batin betapa banyak orang yang enggan memuliakan orang kaya, dan tinggi jabatan namun berakhlak buruk.
Kebanyakan mereka bersikap karena terpaksa, karena mengikuti aturan dan bukan karena tulus dan benar - benar memulikan orang yang berharta dan berjabatan.
Ingatlah syaitan itu terus berusahan membisikkan kepada manusia untuk berbuat keburukan. Untuk menjauhkan manusia dari agama Allah.
Dan diantara tipu daya syaitan kepada ahli dunia yaitu ia di buat merasa tinggi dan mulia karena harta dunia yang ia miliki.
Sehingga ia mengganggap remeh orang yang berada di bawah nya dari keadaan dunianya.
Akhirnya betapa banyak kebaikan yang terhalang darinya. Kebencian di hati - hati orang pun menumpuk yang kelak akan berdampak buruk padanya.
Dan orang yang merasa tinggi dan mulia karena harta dunia, maka dia akan mencukupkan dirinya dengan yang ada.
Ia tertipu dunia, sehingga lupa dan lalai terhadap kehidupan yang hakiki yaitu kehidupan akhirat. Ia lupa beramal dan berbekal untuk kehidupan akhiratnya. Yang ini adalah diantara sebab penyesalahan yang besar.
Maka dari sini, kita mengetahui kemuliaan yang sejati itu bukan pada kedudukan jabatan dan harta dunia.
Sebagaimana yang telah Allah ta'ala sebutkan di dalam Al-Quran bahwasannya kemuliaan seorang hamba adalah pada ketaqwaannya kepada Allah. Semakin taqwa maka semakin mulia. Entah kaya entah miskin. Siapa yang paling taqwa, maka ia yang lebih mulia.
Allah ta'ala berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.” (QS. Al Hujurat : 13)
Maka mulia bukan dengan harta dan jabatan dunia. Namun siapa yang mulia adalah siapa yang paling bertaqwa.
Semoga Allah ta'ala memberikan kemuliaan dengan ketaqwaan kepada kita semua. Aamiiiin.
Admin Rumah Belanja Muslim
0 komentar: