Dampak Negatif Musik

musik haram

Jika dikatakan bahwa banyak orang suka musik itu mungkin benar. Jika kita lihat dari berbagai usia, berbagai golongan hampir setiap mereka pernah mendengarkan musik ataubahkan rutin mendengarkan musik. Namun apakah karena kebiasaan atau kesukaan ini lantas membuat musik itu halal? atau mungkin ada anggapan bahwa banyak yang menyukai musik, lalu agar mudah mengajarkan Islam kepada masyarakat akhirnya berdakwah dengan musik, nyanyian dan sejenisnya?

Maka ini adalah hal yang keliru. Walaupun sebagian orang menganggap musik itu baik, tapi jika Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghukuminya sebagai hal yang haram maka anggapan sebagian orang atau anggapan semua manusia tidaklah menjadi dalil akan halalnya musik. Lalu bagaimana bisa sesuatu yang haram dapat diperguanakn sebagai sarama dakwah Islam. Ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun dahulu mendakwahi manusia untuk masuk ke dalam Islam sama sekali tidak menggunakan musik atau diajak nyanyi-nyanyi bersama.

Tentunya ketika Allah mengharamkan musik tentu banyak hal yang berbahaya atau terdapat dampak negatif di dalam musik atau nyanyian tersebut. Oleh karena itu, mari kita simak beberapa dampak negative dan bahaya mendengarkan musik dan nyanyian sebagai berikut.

1.    Bermaksiat Kepada Allah

Karena musik telah diharamkan Allah melalui ayat-ayat-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam tentu dengan mendengarkannya merupakan sebuat maksiat kepada-Nya. Dan setiap maksiat itu ada sebuah dosa.

2.    Dapat Menjerumuskan Pada Perbuatan Syirik

Seperti yang sering kita dengarkan saat ini, betapa banyak lirik-lirik lagu yang di dalamnya mengandung pemujaan yang berlebih pada makhluk, pujian yang berlebihan pada makhluk yang dapat berimabas pada perkataan kufur. Kita lihat fenomaa saat ini para pemuda yang hatinya menjadi lemah karena berlebihan dalam hal cinta mencintai perempuan. Hal ini ditambah buruk dengan mereka mendengarkan lagi dan menyanyi-nyanyi yang memuji dan memuju makhluk dengan berlebihan.

3.    Menjauhkan Dari Mengingat Allah

Tentu dengan mendengarkan nyanyian atau musik ini seseorang akan terhalangi dari berdzikir dan mengingat Allah. Karena tidak mungkin seseorang yang menyanyi-nyanyi bersenang-senang ia akan mengingat Allah dalam waktu yang bersamaan. Harapan seseorang yang sering mendengarkan nyanyain adalah banyaknya hanyalah dunia saja, dan banyak darinya lalai terhadap akhirat.

Orang yang sering mendengarkan nyanyian seringnya lali terhadap al-Qur’an. Mereka lupa membaca dan mentadaburi ayat-ayat Allah dan lebih tersibukkan dengan nyanyi-nyanyian dan musik yang menyesatkan dari dan hati-hati manusia. Hati seorang yang mendengarkan musik lalai dan menjadi malas dikarenakan terbuai dengan senandung-senandung syaiton.

4.    Lalai Dari Mengingat Kematian

Mengingat kematian bagi seorang muslim adalah sarana untuk mengingat akhirat dan melembutkan hati. Namun bagi seseorang yang asyik dengan mendengarkan musik, mendendangkan musik dan nyanyian, maka mereka akan lalai terhadapnya. Karena seseorang yang berdendang dengan berbagai macam alunan lagu dan musik itu harapannya adalah banyaknya kesenangan dunia, ia terlelana dan lalai dari akhirat.

Mungkin anda akan bertanya, bukankah ada nyanyian-nyanyian yang di dalam liriknya mengandung mengingat kematian, ingat mati, dan ingat akhirat? Jawabnya benar, namun coba kita perhatikan, saat anda ingat mati, ingat akhirat, apakah ada ketakutan padda diri anda? Adakah rasa khusyu saat mengingat akhirat saat mengingat kematian? Ataukah hanya kata-katanya saja mengingat mati tapi hatinya tidak mengingatnya karena hatinya sedang menikmati alunan musik?

Tentu saat menyanyi kita tidak benar-benar mengingat mati. Manamungkin mengingat mati sambil bersenang-senang, berjoged-joged, tertawa ria, mengangguk-angguk? Maka pada hakikatnya ini bukan mengingat mati, tapi hanya sekedar menikmati alunan musik yang kebetulan liriknya mengingat mati.

Jika seandainya seorang muslim mengetahui betapa beratnya skaratul maut itu, maka niscaya tidak akan sempat ia mengingatnya dengan tertawa-tawa. Banyak riwayat yang menjelaskan betapa berat kemartian itu, betapa beratnya sakaratul maut itu, bahkan beratnya ini dirasakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Betapa sakitnya sakaratul maut itu apakah bisa kita ingat dengan bernyanyi dan mendengarkan musik? Tentu tidak.

5.    Lalai Sholat

Mari kita lihat disekitar kita dari orang-orang yang gemar mendengarkan musik, maka niscaya akan kita dapati kebanyakanya mereka melalikan sholat karena asyik dengan musik dan nyanyian yang ia dengarkan. Disebabkan asyiknya mendengarkan musik, maka kalahlah suara panggilan sholat itu, hingga sedikitnya mereka mengundur waktu sholat atau bahkan meninggalkannya.

6.    Lalai membaca al-Qur’an

Dikarenakan kesibukannya terhadap musik, baik mendengarkan ataupun menyanyikan maka ia akan lalau daari mambaca, menghafal dan mentadaburi al-Qur’an. Hal ini dikarenakan jiwanya telah sayik dengan nyanyian, dan berat untuk lepas dari kenikmatan itu.

7.    Mengantarkan Pada Perbuatan Zina

Mari kita simak lirik-lirik musik yang ada saat ini, maka kebanyakannya adalah lirik-lirik zina atau minimalnya dapat menghantarkan kepada perbuatan zina. Dalam musik ini seolah-olah manusia ingin mengobral dan menghalalkan zina secara tidak langsung. Entah dengan kalimat-kalimat zina yang tersebunyi, sampai pada kalimat zina yang terang-terangan. 

gamis syar'iDengan berbagai efek negative yang mungkin terjadi ini, maka tentunya kita sebagai muslim hendaknya melepaskan diri dari jeratan senandung sayiton nyanyian dan musik ini. Hendaknya kita fokuskan perhatian kita dengan membaca al-Qur’an, menghafal, dan mentadaburinya serta mempelajari  ilmu syar’i yang dapat bermanfaat bagi kita dunia dan akhirat. Wallahu a’lam. 

Simak Pembahasan Haramnya Musik dari Kesepakan Ulama 4 Madzhab pada artikel,
* Haram Nyanyian dan Alat Musik 



0 komentar: