Bahaya Lisan
Dalam
keseharian kita, lisan merupakan hal yang tidak akan terlepas dan selalu
mengiringi kita. Saat kita berada di rumah maupun di luar rumah. Kita selalu
menggunakan lisan ini. Baik di gunakan untuk bersosialisasi, untuk belajar,
mengajar ataupun yang lainnya yang berkaitan dengan komunikasi.
Dengan
lisan ini, banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh. Baik manfaat dalam
segi ilmu, materi / harta, maupun dalam sosial dan yang lainnya. Namun di sisi
lain, lisan inipun dapat menimbulkan mudharat dan bahaya, dan bahaya lisan ini
terkadang tidak kita sadari. Bahaya lisan ini dapat berimbas pada diri sendiri ataupun
orang lain.
Kita
bisa mendapati kebaikan dari lisan kita ketika kita mampu menjaganya dengan
hanya berucap hal-hal yang baik dan benar. Seperti yang terdapat dalam firman
Allah subhanahu wa ta’ala : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah
memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati
Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar”
[QS. Al-Ahzab : 70-71]. Dan masih banyak lagi dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang menerangkan
tentang menjaga lisan.
Namun
selain manfaat dan kebaikan yang bisa di dapat melalui lisan, mudhorot dan
bahayanyapun banyak Bahaya lisan terhadap diri kita yaitu terhadap adzab Allah subhanahu wa ta’ala. Dan selain itu
ketika kita tidak dapat menajaga lisan kita, ketika terlepas kalimat – kalimat mengadu
domba, perkataan ghibah, dan selainnya, ketika orang yang kita ghibahi kita adu
domba ini tidak terima dan tidak ridho maka ini bisa menimbulkan bahaya bagi
kita seperti pertengkaran, retaknya tali silaturahim dan selainnya. Namun
bahaya yang paling besar adalah kemurkaan Allah subahahu wa ta’ala. Allah berfirman :
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang
mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya
mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [Al-Ahzab : 58].
Dan
yang harus kita ketahui sebagai seorang muslim bahwa lisan adalah hal yang
paling banyak memasukkan ke dalam neraka. Seperti yang telah di sabdakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
"Yang paling banyak memasukkan
manusia ke dalam neraka adalah dua lubang: mulut dan kemaluan". [Riwayat
Tirmidzi, Ahmad , dan lain-lain].
Mengapa
lisan ini banyak memasukkan manusia kedalam neraka? Karena melalui lisan kita
ini, kita dapat berbuat syirik, berkata-kata tentang agama yang kita tidak ada
ilmu padanya, ghibah, namimah, dan masih banyak yang lainnya. Maka teranglah
mengapa lisan ini ketika kita tidak dapat menjaganya sangat besar bahayanya. Maka
bagi seorang muslim wajib menjaga lisannya dalam perkara-perkara baik saja, dan
menjauhi perkara-perkara yang haram, di larang dan sia-sia. “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhori dan
Muslim). wallahu a'lam.
0 komentar: