Tuntunan Jilbab Dari Syariat, Bukan Tren!

busana syar'i
Jika kita mengamati kebanyakan wanita muslimah disekitar kita saat ini, didalam memakai jilbab atau gamis, yang menjadi tolok ukur mereka adalah tren atau mode yang sedang ramai dipakai orang. Bukan aturan Islam, bukan syariat Islam, yaitu bagiamana jilbab syar'i, bagaimna busana yang syar'i yang harus dipakai muslimah. 

Berapa banyak saat ini kita lihat model jilbab dan gamis yang menjadi booming dan banyak dicari para wanita karena merupakan ciri khas busana dari salah satu artis atau tokoh masyarakat tertentu. Bahkan sebagiannya mengusung tema syar'i, namun ternyata kurang syar'i, busananya masih membentuk tubuh, kurang longgar, kainnya melekat dengan kulit, kainnya tipis, atau masih banyak hiasan. 

Dari kenyataan ini dapat kita ketahui bahwasannya masih banyak wanita muslimah yang memakai jilbab hanya mengikuti model saja tanpa memperhatikan syariat Islam yang mengaturnya.

Ini adalah kesalahan kebanyakan wanita muslimah saat ini, yang menjadikan tuntunan dalam berjilbab bukanlah syariat Islam, bukanlah batasan-batasan di dalam Islam namun hanya sekedar mengikuti tren apa yang sedang berlangsung dan banyak dipakai orang. Akhirnya dari sini banyak dari saudari-saudari kita kaum muslimin yang terjebak pada pelanggaran-pelanggaran syariat Islam tanpa mereka sadari. Dalam hal ini pelanggaran yang banyak kaum muslimah lakukan tanpa mereka sadar seperti tabarruj dengan jilbab karena mereka jadikan jilbab ini perhiasan untuk mempercantik diri, membuka aurat / perhiasan yang seharusnya ditutupi karena jilbab yang terlalu pendek, terlihatnya lekuk tubuh karena memakai jilbab terlalu tipis, terlihatnya bagian dalam tubuh dari bentuk sampai warna kulita Karena kain jilbab dan gamisnya transparan, dan nyeplak (melekat di kulit), dan lain sebagainya.

Mungkin ada pertanyaan dibenak kita ketika melihat fenomena ini, mengapa banyak kaum muslimah yang terjebak pada pelanggaran syariat dalam keadaan ia tidak menyadarinya?

Tentunya akar permasalahannya adalah kurang perhatiannya kaum muslimah terhadap Ilmu syar’i, kurang perhatiannya muslimah terhadap apa-apa yang haram dan apa-apa yang diperbolehkan dan apa yang merupakan suatu keutamaan. Kebanyakan dari mereka cuek terhadap syariat Islam, dan mengesankan Syariat Islam itu hanya dipelajari dan diterapkan di pesantren-pesantren saja dan bukan untuk masyarakat umum.

Kita ketahui bersama bahwasannya Islam itu telah sempurna mengatur seluruh sisi kehidupan manusia sampaipun dalam hal berpakaian dan batasan-batasannya. Tapi mengapa masih banyak dari saudara-saudari kita yang banyak melakukan kesalahan, pelanggaran terhadap syariat namun mereka tidak menyadirinya. Padahal Alhamdulillah diantara nikmat yang diberikan Allah kepada manusia di zaman ini adalah kemudahan untuk mengakses ilmu. Betapa mudahnya di zaman ini untuk kita mengatahui apa syarat-syarat busana syar’i, apa batasan-batasan yang harus dijaga muslimah ketika mengenakan pakaian dengan hanya duduk didepan computer, download scan kitab-kitab ulama, atau dengarkan ceramah tentang busana syar’i.

Ketika kita ingin belanja online, ingin mengetahui tren busana yang sedang ramai, atau sekedar mencari berita yang sedang ramai dibicarakan kita memiliki waktu untuk searching di internet untuk mencari apa yang kita butuhkan, namun mengapa ketika hal yang berkaitan dengan Ilmu justru kita lalai terhadapnya.

Ini adalah tablis iblis bagi manusia, mereka (iblis dan bala tentaranya) selalu berupaya melalaikan kita dari ilmu dan amal, hingga kita menjadi orang yang jahil dan akhirnya menolak syariat Islam dengan nafsu kita. Iblis dan bala tentaranya selalu membisik-bisiki kesusahan, kepayahan, ketidaknyamaan, dan berbagai macam bisikan negative saat kita akan menuntut ilmu, dan sebaliknya membisiki dan memberi iming-iming kebahagiaan, kesenangan saat kita melakukan maksiat.

Maka hendaknya setiap muslim menyadari ini semua. Jangan sampai kita terperdaya oleh tipu daya syaiton, apalagi sampai mengikti jalan-jalannya. Mari kita tempuh jalan Islam yang mengantarkan kepada kabahagiaan yang abadi, kebahagiaan yang sesungguhnya yaitu kebahagiaan di akhirat ketika kita dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari neraka. Maka jalankanlah syariat Islam ini dengan kaffah dan hanya mengharap Wajah Allah subhanahu wa ta’ala. Mudah-mudahan kita selalu diberi hidayah untuk dapat menjalankan syariat Islam dan istiqomah di jalan yang lurus. Wallahu a’alam.  

Fanpage kami di RUMAH BELANJA MUSLIM


0 komentar: