Nasihat Untukmu Yang Masih Tertidur

Untukmu Yang Masih Tertidur
Bismillah ...
Hidup ini berada dalam perhitungan mundur, jatah waktu kita sudah ditetapkan, pelan tapi pasti kita sedang dalam perjalanan menjemput sebuah kepastian yaitu kematian.

Lalu kenapakah usia yang tersisa ini masih kita limpahkan semuanya dalam gelimangan maksiat? Dengan tanpa merasa berdosa ibadah engkau abaikan, sholat engkau tinggalkan, hingga nasehatpun engkau pelintir jadi sebuah celaan yang aku khawatir ini akan berujung pada bala dan bencana kelak pada akhirnya.

Tidak kah engkau mengerti, bahwasannya kematian itu terus mengintaimu di sudut manapun kamu berada! Tidakkah kamu takut ketika kelak nafas berhenti di kerongkongan, ketika itu hanyalah kepedihan yang terasa hingga seperti duri yang diseretkan di dalam dagingmu, sementara akhir kalimat yang engkau ucapakan bukanlah kebaikan?

Wahai saudaraku ...
Seandainya engkau mengerti kepedihan hidup itu bukan karena sempitnya harta, bukan karena kurangnya kekayaan, namun kepedihan hidup itu karena jauhnya seseorang dari Rahmat Allah 'azza wa jalla. Walaupun harta melimpah, kaya raya, jabatan tinggi namun jauh dari Rahmat Allah ‘azza wa jalla maka tetaplah sempit hatinya karena ia tidak dapat merasakan nikmatny dan manisnya iman.

Saudaraku ... tidaklah kalimat2 yang terlontar, nasihat2 yag terucap walaupun mungkin dirasa pedih, berat, dan menyesakkan hati, namun semua itu itu merupakan bagian dari upaya dan tawakal kita kepada Allah ‘azza wa jalla untuk bersama mengharap Rahmat dan hidayah-Nya!

Jika kamu saat ini masih tertidur, maka segera bangunlah, jangan sampai engkau terlambat bangun, karena ajal terus menggapai kita. Jangan sampai waktu yg singkat ini hanyalah menjadi sebuah angin lalu, dan bahwasannya kelak kita akan dibangkitkan dan akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Rabb kita ‘azza wa jalla. Setiap butiran, setiap potongan terkecil, setiap tindakan terkecil yang kita perbuat kelak akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari pembalasan.

Maka tidakkah engkau takut ketika kelak ditampakkan catatan amalmu yang ternyata mayoritasnya engkau ukir dengan maksiat? Sehingga harapanmupun menjadi hampa, semangatmu hilang, dan kepedihan yang tersisa! Ketika catatan amal itu di timbang, sementara pemberat timbangan dari amal kebaikanmu kosong, kira-kira apa yang akan terjadi?

Ingatlah wahai saudara, bahwasannya ada satu catatan yang dapat memberatkan amalmu, yang dapat menolongmu kelak ketika di hisab oleh Allah ‘azza wa jalla. Ketika engkau sudah merasa putus asa karena melihat betapa berat kesalahanmu, hingga ketika ditampakkan catatan amal burukmu itu panjangnya sejauh mata memandang dan tidak ada yang engkau ingkari sedikitpun, tiba-tiba Allah timbang dengan satu kalimat dimana kalimat ini berada dalam sisi lain dari timbangan dan ternyata kalimat ini lebih berat dari amal burukmu yaitu kalimah laillaha illallah. Dan inilah kabar gembira bagi ahli tauhid.

Namun jika engkau tidak beramal shalih, tidak mau belajar Islam, tidak mau menjalankan konsekwensi dan rukun-rukun tauhid, lalu apa kira-kira yang engkau harapkan? Tidaklah perahu itu akan berjalan di daratan. Jika engkau menghendaki keselamatan, engkau menginginkan kebahagiaan, ketenangan hidup di dunia di akhirat, maka hendaklah engkau jalani jalan-jalan yang menghantarkan kepada kebahagiaan tersebut. Kalau engkau hanya tertidur lelap tanpa beramal, bahkan hanya maksiat yang engkau kerjakan lalu apa yang diharapkan dari semuanya?

تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا

Engkau menghendaki keselamatan, sedang engkau tidak menempuh jalan-jalannya

إِنَّ السَّفِيْنَةَ لَا تَجْرِيْ عَلَى الْيَبَس

Sesungguhnya perahu tidak akan berjalan di atas daratan kering

Maka, jangan sampai terlambat wahai saudaraku, nafas terus naik menjuju kerongkongan tiap harinya, hingga kelak berhenti dengan proses yang begitu menyakitkan akhirnya dan kitapun akan mati. Yg tersesisa hanyalah pertanggung jawaban sementara amal telah meninggalkan kita.

Mudah2an Allah azza wa jalla memberikan Rahmat dan ampunan-Nya kepada kita semua. Mudah-mudahan Allah mematikan kita dalam keadaan khusnul khotimah bersama tauhid yang lurus di dalam diri kita.

Artikel revisi status akun FB kami RUMAH BELANJA WhyLuth

0 komentar: