Sebab Awal Mula Terjadinya Kesyirikan Di Muka Bumi

Sebab Terjadinya Kesyirikan Pertama Kali Di Muka Bumi
Sebab Terjadinya Kesyirikan Pertama Kali Di Muka Bumi
Kesyirikan merupakan dosa yang paling besar dimana siapa yang melakukan perbuatan ini tidak di ampuni, kecuali dengan pelakunya bertaubat dan meninggalkannya. Syirik ini adalah sebuah perkara yang bertentangan dengan tauhid, yang bahkan perkara ini dapat membatalkan tauhid pelakunya yang dapat menyebabkan ia kekal di neraka. Walliyyadzubillah. 

Dikarenakan besarnya bahaya perbuatan kesyirikan ini. Maka perlu kiranya kita mengatahui sebenarnya apa penyebab pertama kali terjadinya kesyirikan di muka bumi ini. Agar ketika kita mengetahui salah satu sebab terbesar ternjadinya kesyirikan ini, kita dapat menghindarinya sehingga kita tidak terebak ke dalam hal yang membinasakan ini. 

Sebab Terjadinya Kesyirikan Yang Terjadi Di Kaum Nabi Nuh 'Alaihissalam

Diantara sebab terbesar terjadinya kesyirikan pertama kali di muka bumi ini yaitu sikap Ghulur (berlebihan) kepada Orang Shalih. Hal ini sebagaimana yang di jelaskan di dalam Hadits Ibnu Abbas yang terdapat di dalam Shahih Bukhori berikut.

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hasyim dari Ibnu Juraij dan Atha` berkata; dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwanya;

Berhala-berhala yang dahulu di agungkan oleh kaum Nabi Nuh, di kemudian hari tersebar di bangsa 'Arab. Wadd menjadi berhala untuk kamu Kalb di Daumah Al Jandal. Suwa' untuk Bani Hudzail. Yaquts untuk Murad dan Bani Ghuthaif di Jauf tepatnya di Saba`. Adapun Ya'uq adalah untuk Bani Hamdan. Sedangkan Nashr untuk Himyar keluarga Dzul Kala'.

Itulah nama-nama orang Shalih dari kaum Nabi Nuh.

Ketika mereka wafat, syetan membisikkan kepada kaum mereka untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan nama-nama mereka.

Maka mereka pun melakukan hal itu, dan saat itu berhala-berhala itu belum disembah hingga mereka wafat, sesudah itu, setelah ILMU TIADA, maka berhala-berhala itu pun DISEMBAH." (HR. Bukhori no. 4920)

Dan inilah tafsir surat Nuh ayat 23 yang artinya, "Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata, 'Janganlah sekali kali kalian meninggalkan (penyembahan kepada) sembahan - sembahan kalian, (terutama) janganlah sekali kali kalian meninggalkan (penyembahan kepada) Wadd, Suwa', Yaghuts, Yauq, dan Nasr" (QS. Nuh : 23). 

Hal ini di tafsirkan olah Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuanhuma sebagaimana yang tercantum dalam hadits diatas. Bahwasannya Wadd, Suwa', Yaghuts, Yauq, dan Nasr adalah nama - nama orang sholeh  dari kaum nabi Nuh. Yang tatkala mereka meninggal, syaitan membisikan kepada kaumnya, 'Dirikanlah patung-patung pada majelis-majelis mereka, tempat mereka pernah mengadakan pertemuan, dan namailah (patung-patung) itu dengan nama - nama mereka.' 

Orang-orang itupun melaksanakan (bisikan syaitan) tersebut, tetapi (patung-patung) belum di sembuh ketika itu. Hingga, setelah orang-orang yang mendirikan patung-patung itu meninggal dan manusia mulai melupakan Ilmu Agama, barulah Patung-Patung tadi di sembah. (Dinukil dari Kitabut Tauhid)

Dari sini kita ketahui bahwasannya awal terjadinya kesyirikan adalah sikap berlebih-lebihan kepada Orang Sholeh. Yang awal nya mereka mendirikan patung - patung orang sholeh yang sudah meninggal. Dengan niat yang baik. Yaitu agar patung-patung itu dapat memberikan motivasi kebaikan pada mereka. 

Namun siring berlalunya waktu, ilmupun mulai di tinggalkan. Akhirnya generasi setelahnya tidak mengetahui apa tujuan generasi sebelumnya membuat patung-patung tersebut, sehingga dengan tanpa Ilmu akhirnya mereka di generasi belakangnya menyembah patung-patung tersebut. Dan inilah awal terjadinya kesyirikan di muka bumi ini. 

Kita berlindung kepada Allah terhadap sikap belebih lebihan ini. Baik kepada orang sholeh ataupun kepada selainnya. Dan mudah mudahan kita di selamatkan Allah ta'ala dari perkara yang dapat membinasikan ini. Aamiin. Wallahu a'lam. 


0 komentar: