Pendidikan Islam Anak


Anak merupakan rizki yang banyak orang tua menginginkannya. Setiap orang yang menikah, menginginkan dalam rumah tangganya dianugrahi oleh Allah seorang anak. Anak merupakan pelengkap kebahagiaan bagi orang tua.

Hampir semua orang tua mengharapkan anaknya menjadi shaleh dan shalehah. Bahkan tidak hanya orang tua yang mengerti agama, orang tua yang masih begelimang dengan maksiatpun menginginkan anaknya kelak tidak akan mengikuti jalannya yang salah. Karena memang pada dasarnya orang yang melakukan kemaksiatan, mereka menyadari bahwa kemaksiatan itu adalah di larang dan perbuatan dosa, namun belum kuasa untuk menahan keinginan buruknya itu.

Maka kita sebagai seorang yang muslim, pasti juga mendambakan anak kita menjadi anak yang shaleh, taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, taat kepada orang tua serta bertaqwa kepada Allah. Namun untuk mendapatkan anak yang shaleh tidak serta merta dengan keinginan dan harapan kosong tanpa usaha kita bisa mendapatkannya. Banyak hal yang semestinya kita usahakan untuk mendapatkan apa yang di harapkan tersebut.

Saat kita memiliki harapan, maka kita harus mengusahan melakukan sebab-sebab untuk menapai harapan tersebut. Misalnya saat kita ingin memiliki anak yang shaleh, maka kita harus melaksanakan sebab-sebab bagaimana anak kita bisa menjadi anak yang shaleh. Namun yang harus di perhatikan juga, bahwa dengan kita menjalani sebab – sebab tersebut maka sudah pasti anak kita kelak menjadi shaleh juga. Tetapi setelah kita menjalani sebab, misalnya dengan mendidik anak secara Islami, maka ssetelahnya kita serahkan kepada Allah. Karena hanya Allah lah yang maha berkehendak terhadap segala sesuatu. Barang siapa yang di kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan berikan kebaikan itu dan juga sebaliknya.

Hal ini bisa kita lihat dari kisah nabi Nuh ‘alaihissalam yang beliau adalah seorang Nabi, seorang yang shaleh, namun ternyata anak beliau juga tidak beriman kepadanya atas kehendak Allah. Lihat pula kisah nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang beliau adalah seorang nabi, orang yang shaleh dan ternyata ayah beliau adalah pembuat patung-patung yang menjadi sesembahan orang di zamannya, dan bapak beliau juga tidak beriman kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam atas kehendak Allah.

Hal di atas menunjukkan bahwa apapun yang di usahakan tetap saja kembalinya hanya kepada Allah. Seorang manusia tidak mempu memastikan apa yang akan terjadi kelak pada anak kita. Apakah itu kebikan ataukah keburukan. Maka yang seharusnya kita lakukan adalah terus berusaha memberikan pendidikan agama Islam pada anak sejak dini.

Dengan anak di latih, di beri pendidikan ke Islaman sejak dini, maka anak akan lebih cepat memahami agama, dana akan terbiasan hidup dengan aturan Agama Islam. Pendidikan anak ini dapat di mulai dari dalam keluarga. Sejak kapan kita dapat mendidik anak kita? Yaitu sejak sebelum menikah.

Jadi pendidikan anak muslim, semestinya di mulai sejak sebelum menikah. Yaitu dengan cara memilih pasangan suami atau istri yang shaleh ataupun shalehah sebagai pendamping hidup. Memilih ibu yang dapat menjadi madarasah di rumah, yang siap menjadi guru terbaik dalam mendidik anak di dalam keluarga, yang akan terus bersabar dalam mendidiknya dengan agama yang Haq yaitu Islam. Dalam memilih suami pun harus di perhatikan, mencari suami yang dapat menadi pemimpin dalam keluarganya, yang dapat mengarahkan keluarga pada keridhoan Allah, yang dapat mendidik keluarga istri dan anak-anaknya dengan pendidikan Islam.

Namun hal ini tentulah tidak semua orang dapat melakukannya. Karena jika kita lihat, banyak oran-orang yang faham akan agama, dan mau menjalaninya saat mereka sudah tua, saat mereka sudah menikah dan punya anak. Tapi hal ini bukanlah hambatan Insyaa Allah. Apapun yang dapat di lakukan saat kita telah memahami sedikit demi sedikit mengenai Islam, maka kita wajib menyampai pendidikan Islam itu kepada keluarga dan anak-anam muslim kita. Kita harus mulai mendakwahkan di dalam keluarga tentang Agama Islam ini. Kita didik anak-anak kita dengan aturan-aturan syariat yang telah di tetapkan oleh Allah. Kita biasakan hidup berlandaskan pada syariat Islam.
Wallahua’alam 

0 komentar: