Nikmat Yang Manusia Sering Terlupa



Dalam kehidupan ini, manusia tidak akan terlepas dari nikmat yang Allah berikan. Dalam setiap kedipan mata, detik, menitnya dalam setiap waktunya, kita tidak akan pernah terlepas dari nikmat Allah subhanahu wa ta’ala. Manusia tidak akan bisa hidup kecuali berkat nikmat yang Allah berikan. Dan jika kita ingin menghitung nikmat yang Allah berikan, niscaya kita tidak akan bisa menghitungnya.

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. An-Nahl: 18)

Oleh karena nikmat yang sangat amat banyak inilah, maka manusia di wajibkan bersyukur terus menerus. Dan kalaupun kita ingin mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan, maka kitapun tidak akan mampu untuk mensyukurinya. Karena setiap nikmat dalam hidup kita syukuri, dan setiap kemampuan kita bersyukur inipun termasuk nikmat dari Allah yang memberikan konskwensi untuk kita terus bersyukur pula. Dan syukur ini tidaklah akan pernah putus dalam kehidupan manusia.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman : 25)

Dan terkadang, karena banyaknya nikmat ini yang terus menerus mengalir dalam kehidupan manusia, kita sering terlupa terhadapnya. Kita sering lalai terhadap nikmat-nikmat yang Allah telah berikan. Hal ini bisa di karenakan karena kita sudah terbiasa dengan nikmat itu, kesenangan itu, dan seolah-olah itu adalah merupakan hal yang bisa bagi kita. Padahal ketika nikmat itu Allah cabut satu persatu dalam kehidupan kita, maka akan sangatlah terasa betapa kita membutuhkannya.

Dalam sebuah hadits yang shahih yang di riwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya: kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari, no: 5933)

Kedua nikmat yang telah di sebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini yang banyak kita telah tertipu dengannya. Terkadang dengan kesehatan yang ada pada kita, waktu luang yang ada kita tidak mampu mensyukurinya. Bahkan terkadang kita tidak merasakan bahwa itu adalah salah satu nikmat besar yang Allah berikan kepada manusia.

Padahal jika kita menyadari bahwa setiap nikmat sehat ini maka akan di ikuti oleh sakit, dan setiap waktu luang ini akan di ikuti oleh kesempitan. Maka jika kita tidak memanfaatkan kedua nikmat yang besar ini, maka kita termasuk orang-orang yang tertipu.

Karena jika kita sadari dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita merasa memiliki kesehatan dalam diri kita, namun kita tidak memiliki waktu luang, dan terkadang sebaliknya kita memiliki waktu luang, namun kita sedang dalam keadaan sakit. Maka ketika kedua nikmat ini ada dalam diri kita, sudah seharusnya kita manfaatkan dengan baik kenikmatan yang Allah berikan ini dengan menjalani ketaatan kepada Allah subahanahu wa ta’ala, dan jangan sampai kita menjadi orang-orang yang tertipu olehnya.

Berapa banyak orang-orang yang baru menyadari betapa besar nikmat sehat ini ketika ia telah di landa sakit, dan betapa banyak orang yang baru menyadari nikmat waktu luang ini, ketika mereka sudah menemukan waktu luang untuk dapat menjalani ketaatan kepada Allah. Maka sebalum kita menyesali itu semua, mari kita manfaatkan kedua nikmat yang ada ini dengan menjalankan ketaatan kepada Allah.

Tidak ada yang mampu menjamin usia kita akan sampai kapan, tidak ada waktu tangguh kita di dunia ini ketika Allah telah menetapkan habisnya usia kita. Maka bersegeralah dalam kebaikkan selagi masih ada kesempatan. Jangan sampai kita tertipu dengan dunia dan hiruk pikuknya sehingga kita terlupa dalam urusan akhirat kita. Jangan pernah kita tukar dunia yang rendah ini dengan akhirat yang sangat mahal dan kekal.

Pada hakikatnya kita hidup di dunia ini hanyalah dalam perjalanan seperti seorang musafir yang sedang berjalan menuju kampung halamannya. Dan tujuan seorang mukmin adalah akhirat dan sebaik-baik tempat, kampung halaman kita adalah Surga. Maka perbanyaklah bekal ketika dalam perjalanan ini agar kita mampu sampai pada tujuan kampung halaman kita yaitu surge. Dan jangan sampai kita tersesat dan tertipu di dalamnya. Mintalah selalu pertolongan kepada Allah Rabb semesta alam ini, karena hanya karena taufiqnyalah kita bisa selamat. Walllahu a’lam.  


0 komentar: