Dimanakah Kebahagiaan Itu?
Berbicara
masalah kebahagiaan, maka kita tidak terlepas dari pokok dari organ tubuh yang
dapat merasakan kebahagiaan yaitu hati. Karena hati inilah pusat tubuh kita,
kita merasa kalut, sedih, marah, bahagia, dan selainnya pusatnya adai di dalam
hati kita. Maka salah satu hal yang harus sangat diperhatikan dalam kehidupan
seorang manusia adalah Hati. Mari kita simak sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini, yang artinya,
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu
terdapat segumpal daging, apabila dia baik, maka akan baik pulalah seluruh
jasad, apabila rusak maka akan rusak pula lah seluruh jasad. Ketahuliah bahwa
segumpal daging itu adalah Hati.” (Muttafaqun
‘alaihi).
Dari
sini kita bisa mendapati bahwasannya kunci kebahagiaan itu terdapat pada hati
kita. Apabila terdapat kejelakan di dalam hati kita, maka akan berimbas
kerusakan pada jasad kita, dan begitu juga sebaliknya jik hati kita baik, maka
akan baik pulalah jasad kita. Dan kebahagiaan yang didamba-dambakan manusia itu
adalah bersumber dari kebaikan di dalam hati.
Lalu
pertanyaannya, bagaimana kita bisa mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, dan
kehidupan yang baik? Jawabannya terdapat pada firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut, yang artinya,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.(di dunia) dan sesungguhnya akan
Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 97)
Hendaknya
siapa saja yang menginginkan kebahagiaan berupa kehidupan yang baik, hendaknya
mereka beramal shalih, sebagaimana firman Allah tersebut.
Yang
perlu diketahui dan menjadi catatan bahwasannya beramal shalih yang dimaksut
adalah syaratnya dalam keadaan beriman kepada Allah. Karena seadainya ada
seseorang yang seolah-olah dimata manusia ia mengerjakan amalan sholih, amalan
baik, namun ia tidak beriman, maka hakikatnya hal tersebut adalah bukanlah
amalan sholih dan tidak diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman dalam
ayat yang lain, yang artinya,
”Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah
sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan berikan kepada mereka (balasan)
kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau
mereka mengetahui. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Rabb saja
mereka bertawakkal” (QS. An Nahl:41-42).
Allah
juga berfriman, yang artinya,
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada
Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya
Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu (di dunia) sampai kepada waktu
yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya (di akhirat nanti)” (QS.
Huud:3).
Dari
ayat-ayat tersebut, maka bagi siapa saja yang menginginkan balsan yang baik di
dunia maupun di akhirat, hendaknya ia dapat berbuat kebaikan, beramal sholih,
bersabar, bertawakal hanya kepada Allah, dan selalu bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Maka
dari sini kita dapat lihat, bahwasannya kebahagiaan itu terdapat pada agama
Islam. Dengan kita belajar, memahami hakikat agama Islam dengan benar, kita
mengamalkannya, maka hati kita akan tenang. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya,
“Dan Kami turunkan kepadamu kitab ini
(Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (QS. An Nahl:89).
Dengan
kita mengimani takdir baik maupun buruk yang telah Allah ciptakan juga
merupakan sumber kebahagiaan hati. Mari kita lihat, betapa bahagia hidup
seorang muslim yang telah di jelaskn oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut, yang artinya,
“Sungguh
menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan
orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu
tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia
mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan
kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar
dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Subhanallah. Betapa bahagainya orang Islam yang
dapat menerapkan apa yang telah di sabdakan Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa salam tersebut. Hendaknya sabar, tenang, dan
berpositif thinking terhadap takdir
Allah subhanahu wa ta’ala merupakan
jalan setiap muslim.
Dan
kunci utama untuk mencapai kebahagian adalah menyempurnakan keimanan kita.
Sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam sabdakan, yang artinya,
Dari
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Tiga sifat yang jika ada pada diri
seseorang, ia akan meraih manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai
dari selain keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya melainkan
karena Allah, ia membenci untuk kembali kepada kekafiran — setelah Allah menyelamatkannya
darinya — sebagaimana ia benci apabila dilempar ke dalam api.” (HR. Bukhori)
Wallahu ‘alam.
Diambil
dari berbagai sumber
Mari
like fanpage kami di RUMAH BELANJA MUSLIM
Akun
FB RUMAH BELANJA WHYLUTH
Artikel
: www.rumahbelanjamuslim.blogspot.com
0 komentar: