Alasan Mengapa Jangan Mencela Pria Bercelana Cingkrang

Alasan Mengapa Jangan Mencelan Pria Bercelana Cingkrang

Seperti pada tulisan Jangan Cela Pria Ber Celana Cingkrang, bahwasannya penampilan yang menyelisihi kebanyakan manusia itu sering mendapat sorotan dari masyarakat. Ada yang merspon positif dan tak jarang yang melayangkan tuduhan negatif. 

Tentu dalam bersikap, sebagai seorang muslim kita harus bisa lebih bijak dan adil lagi. Jangan sampai karena orang lain berbeda dengan kita lalu layak bagi kita untuk mendzolimi / mencelanya. Apalagi jika yang di cela itu adalah salah satu ajaran yang terdapat dalam Islam. 

Ada beberapa alasan yang mungkin dapat menjadi perhatian kita agar tidak mencela seorang pria muslim yang penampilannya ber celana cingkrang. Diantara alasan tersebut, yaitu, 

  • Saudara Muslim
Tentu kita telah fahami tentang hubungan persaudaraannya sesama muslim. Dimana kita haru meletakkan loyalitas, kecintaan dan kasih sayang kita kepada sesama muslim. Dan baro berlepas diri dari orang-orang selain muslim. 

Oleh karenanya, jika kita masih diatas satu akidah Islam, baik yang memakai celana cingkrang ataupun tidak, hendaknya kita bersikap sebagaimana saudara seakidah. Jangan sampai karena kita merasa berbeda karena orang memakai celana cingkrang sementara kita tidak, serta merta kita langsung belepas diri kepadanya. Padahal bisa jadi kita belum mengetahui ilmu, mengapa seseorang itu mengamalkan pakaian yang tidak Isbal. 

  • Harus Bersikap Adil 
Sebagai seorang muslim, memang kita harus baro' kepada orang-orang non muslim. Namun dengan baro nya kita kepada mereka, kita tetap di perintahkan untuk beriskap adil, tidak halal berbuat dzolim pada mereka, dan dilarang mengalirkan darah dengan tanpa sebab yang benar. 

Maka dengan orang non muslim saja kita di perintahkan untuk berbuat Adil, tidak mendzoliminya, bagaimanapula jika kepada sesama muslim? Maka tentu lebih utama lagi bagi kita untuk berbuat adil dan tidak mendzoliminya. 

  • Bagian Dari Ajaran Islam 
Telah jelas pembahasan mengenai hukum mengenai memakai celana cingkrang, hukum isbal bagi seorang pria di kalangan para ulama. Ada yang mengharamkan isbal dan ada yang menyatakan makruh, atau boleh jika tidak di serta sombong. Dan mungkin ada pendapat ulama selainnya. 

Dengan kenyataan ini, maka kita dapati bahwasannya memakai celana cingkrang / celana yang tidak isbal adalah bagian pembahasan dalam ajaran Islam. Bukan perkara yang baru apalagi perkara di luar agama. 

Maka jika ini merupakan bagian dari pembahasan, tentu ada pro kotra dan masing-masing pendapat memiliki kemungkinan benar dan mendekati kebenaran. 

Seorang muslim yang mengambil pendapat tentang keharusannya memakai celana cingkrang / tidak isbal maka ada ulama yang mendahuluinya. Dan pendapat ini memiliki kemungkinan benar. Dan bisa jadi pendapat ini lebih mendekati kebenaran. 

Dan ada juga yang membolehkan isbal dengan tidak di sertai sombong. Pendapat ini juga memiliki peluang benar. 

Oleh karenanya, karena masing-masing memiliki peluang benar dan peluang salah. Tentu tidak halal bagi kita untuk mencela salah satu pendapat. Bisa jadi yang kita cela adalah sebuah kebanaran. Dan di khawatirkan jika kita tidak berhati-hati dengan celaan kepada celana cingkrang / tidak isbal ini termasuk celaan kepada syariat Allah atau mungkin juga kita bisa terjerumus kepada perbuatan istihza bid din. 

  • Tidak Bermanfaat
Ketika ada yang mecela, nyinyir, mencibir pria yang bercelana cingkrang / celana ngatung, tetu celaan ini tidaklah akan bermanfaat baginya. Tidak ada pahala pada celaan yang ia lontarkan. Dan justru bisa mendapat dosa. 

Maka jika mencelana pria bercelana cingkrang ini tidak bermanfaat. Mengapa kita melakukannya? Bukankah ini justru akan merugikan bagi kita. 

  • Tidak Menutup Hidayah
Mungkin saja sekarang kita belum memakai celana cingkrang / pakaian yang tidak isbal. Namun bisa jadi kelak justru kita termasuk dalam kelompok pria bercelana cingkrang tersebut. 

Maka dari sekarang jauhkan lisan kita dari mencela pria bercelana ngatung. Bisa jadi besok kita atau saudara dekat / suami kita yang mengamalkan pakaian tidak isbal ini. 

Mudah-mudahan dengan sikap adil ini dapat menjadikan hidayah dan ilmu agama mudah masuk ke dalam hati kita. Amiin. 

  • Dll 

Admin 

0 komentar: