Jangan Cela Pria Muslim Ber Celana Cingkrang
Fenomena Celana Cingkrang
Terkadang ketika kita melihat seorang yang berpenampilan berbeda dengan kita, serta merta pandangan kita tertuju padanya dengan pandangan yang heran. Atau bahkan ada sebagian lagi yang langsung mencibir penampilan orang yang berbeda tersebut baik di depan maupun di belakang.
Seperti seorang pria muslim berpenampilan memakai celana cingkrang / celana ngatung. Hampir di kebanyakan tempat penampilan ini dianggap aneh dan tak jarang yang mencibir. Baik mencibirnya secara langsung di hadapan, memakai isyarat, ataupun mencibir di belakang.
Bahkan tidak kalah heboh lagi. Di sebagian tempat ketika ada seorang pria muslim penampilannya memakai celana cingkrang, istrinya memakai cadar, langsung di curigai dengan berbagai macam anggapan negatif.
Mungkin memang sudah terlanjur, sudah mengakar di mindset kebanyakan masyarakat kita, bahwasannya seorang muslim ber celana cingkrang itu identik dengan orang yang beragama ekstreem, fanatik ataupun aliran keras bahkan dianggap teroris.
Biasanya hal-hal seperti ini di temui di sebagian warga sebab utamanya adalah karena belum mengenal individu yang berbeda dengan nya tersebut.
Jadi sudah terlanjur anggapan negatif masuk ke dalam pikiran kebanyakan kaum muslim yang secara intens di kampanyekan melalui media-media anti Islam terhadap ajaran Islam yang di peluk kebanyakan masyarkat ini. Sehingga sdikit-demi sedikit ia tidak mengenal ajaran agamanya bahkan mnjadi anti dan asing terhadap syariat Islam. Seperti contohnya memakai celana cingkrang diatas.
Namun sebenarnya, jika kita bisa sedikit saja membuka diri dan komunikasi. Baik dari sisi kebanyakan yang masih memiliki anggapan negatif terhadap pria muslim bercelana cingkrang. Ataupun dari pihak ikhwan yang ingin tampil lebih nyunnah. Maka insyaa ALlah anggapan anggapan negatif ini dapat di netralisir sedikit demi sedikit.
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Ibarat pribahasa, katanya, Tak Kenal Maka Tak Sayang.
Maka jika kita penampilan berbeda dengan kebanyakan manusia. Seperti memakai celana cingkrang, memakai cadar (bagi muslimah) atau selainnya. Maka ada baiknya kita buka komunikasi dan hubungan baik dengan warga.
Sehingga mereka yang belum menganal dan mengetahui alasan mengapa kita berpenempilan sepetri ini (memakai celana cingkrang dll) dapat lebih memahaminya.
Namun jika sebaliknya yang kita lakukan. Kita tampakkan muka masam kepada masyarakat. Senyum saja sulit apalagi membuka komunikasi dengan manusia. Maka tentu anggapan negatif terhadap salah satu ajaran Islam yang masih asing ini (bagi kebanyakan masyarkat) akan semakin mengaar bahkan bertambah.
Maka mari perlebar senyum kita. Jangan tahan senyum kita hanya untuk orang-orang kelompok kita. Bukankah senyum kepada sesama muslim ini adalah shodaqoh.
Begitu juga bagi yang masih merasa kurang sreg dengan pria celana cingkrang. Mari kita lebih membuka diri lagi. Jangan sampai kebencian kita terhadap sebuah kaum membuat kita tidak berbuat adil kepadanya.
Bukankah kita baik yang bercelana cingkrang ataupun belum masih tetap bersaudara sesama Muslim? Maka mari kita bersama perhatikan hak-hak sesama muslim.
#Opini
Admin
0 komentar: