Bahaya Televisi Bagi Anak

Bahaya Televisi Bagi Anak
Bahaya Televisi Bagi Anak
Televisi sekarang ini kita lihat hampir sudah menjadi barang kebutuhan pokok bagi setiap rumah tangga. Baik di kota maupun di pelosok hampir setiap rumah sudah di lengkapi dengan televisi. 

Kadang televisi ini bahkan menjadi prioritas sebagai kebutuhan pokok di rumah. Berbagai macam merk terbaru, dengan ukuran yang besar televisi ini di pampang di rumah. Sehingga hari - hari serasa berada di bioskop nonton acara tv. 

Tak heran banyak muslim di sekitar kita yang lebih hafal acara tv dari pagi sampai malam, ketimbang jadwal pengajian di sekitar. Bahkan mungkin acara tv ini lebih di kenal ketimbang nama surat - susat di dalam al-Quran. 

Jadwal per hari selalu ada untuk nonton tv, namun tidak begitu untuk membaca al-Quran. Sehari selalu ada waktu untuk nonton tv belum tentu untuk ngaji dan belajar agama. 

Dengan contoh yang seperti ini, maka tidak sedikit kita dapati anak - anak yang kesehariannya adalah nonton tv. 

Bahkan mungkin mereka bisa nangis merengak guling - guling sampai kepada taraf mengamuk ketika jadwal nonton televisi nya di pakai untuk yang lainnya. 

Padahal jika di teliti dan di perhatikan lagi, betapa banyak bahaya yang mungkin di dapatkan anak ketika mereka terlalu sering nonton tv. Diantara bahaya nonton tv bagi anak yaitu,

  • Dapat merusak akidah anak 

Ketika dikatakan nonton tv bisa merusak akidah anak, mungkin ada yang bertanya - tanya, masak iya non tv bisa merusak akidah ? Gimana cerita nya nonton tv bisa merusak akidah anak ?

Mari kita coba memperhatikan contoh yang banyak terjadi di sekitar kita, efek dari nonton tv yang bisa merusak akidah anak - anak. Yang kadang hal seperti ini kurang atau tidak kita sadari.

Contoh sepele acara TV yang sangat berpengaruh terhadap akidah anak.

Sebut saja acara - acara horor, acara - acara TV yang menampilkan hantu, setan dan sejenisnya. Baik acara kartun maupun selainnya.

Kita dapati banyak anak - anak muslim yang terkontaminasi dengan acara - acara seperti ini ia memiliki imaginasi yang tinggi, daya khayal yang tinggi, dan rasa takut yang berlebihan terhadap hal - hal yang tidak nampak.

Anak takut Gelap, anak takut melewati kuburan, anak takut melewati rumah kosong, anak takut melewati pohon besar, dan lain sebagainya.

Seolah - olah apa yang ia takutkan itu dapat memberikan mudhorot baginya. Bahkan sampai terucap hal - hal yang seharusnya tidak di ucapkan dari hal yang berbau pada kesyirikan. 

Seperti permisi pada jin, minta perlindungan pada penghuni ini dan itu, dan lain sebagainya. Permisi mbah ketika melewati tempat  yang di yakini angker, pencet klakson tiga kali ketika melewati tempat yang diyakini ada penunggunya, dan lain sebagainya dari perkara - perkara yang menciderai akidah. Tidak jarang kita lihat di sekitar ini.

Dan ini adalah hanya contoh kecil saja dari bahaya nonton tv yang telah banyak berdampak pada anak. Oleh karena itu, hendaknya sebagai orang tua, jangan sampai lepas kontrol terhadap anak - anak nya di rumah. 

Jangan biarkan akidah anak - anak kita yang masih suci, bersih tercoreng dengan acara - acara yang tidak mendidik di televisi. 

Jangan lepas kontrol terhadap tontonan - tontonan anak - anak kita. Baik di rumah maupun di luar rumah. 

  • Anak jadi apatis cuek terhadap lingkungan 

Diantara efek negatif, bahaya televisi bagi anak yaitu ketika anak sudah sibuk dengan acara di tv, mereka jadi apatis cuek terhadap lingkungan. 

Apa sih apatis itu ? Di dalam KBBI di definisikan apatis adalah sikap acuh tidak acuh, tidak peduli, masa bodoh. 

Ketika anak sudah asyik dengan berbagai macam acara di televisi tanpa batas. Maka ia akan terlupakan dengan lingkungan di sekitarnya. Cuek apapun yang terjadi dengan sekitar. Lupa segala macam hal yang harusnya ia lakukan, belajar, sholat, dan selainnya. 

Di waktu sekolah yang di fikirkan kapan pulang untuk nonton tv, sampai di rumah nonton tv, bangun tidur nonton tv, dan hidupnya di penuhi dengan acara tv yang kebanyakannya tidak mendidik. 

Akhirnya sikap apatis ini muncul dalam diri anak, ego naik, emosipun tidak terkontrol. Ketika acara kesayanagannya di ganggu, maka ia akan marah, nangis dan selainnya. 

Maka jadilah orang tua yang berfungsi dalam mendidik anak di rumah. Jangan sampai kita memiliki pemahaman anak itu di didik hanya di sekolah. Sementara di rumah di biarkan bebas sesukanya. 

Ingat, bahwa setiap kita pasti akan di tanya tentang anak - anaknya. Maka didiklah anak - anak dengan kebaikan. jauhkan anak - anak dari keburukan. Semoga kelak anak - anak kita menjadi anak yang shalih dan shalihah yang menjadi investasi kita kelak di akhirat. Amiin. 

  • Mengajarkan maksiat kepada anak 

Diantara bahaya terlalu banyak nonton tv yaitu hal tersebut dapat menjadi sarana mengajarkan maksiat kepada anak. 

Bagaimana tidak, jika kita lihat acara - acara di televisi sekarang, khususnya televisi nasional dan bukan tv dakwah. Hampir seluruh acaranya mengandung maksiat yang di pertontonkan. 

Dari membuka aurat, telanjang, tidak pakai jilbab, pacaran, ikhtilath, kholwat, bahkan sampai ke taraf zina pun di pertontonkan tanpa malunya di layar televisi. 

Belum lagi keyakinan keyakinan yang dapat merusak keimanan, ibadah - ibadah yang tidak di syariatkan, dan berbagai macam acara perdukunan yang berkedok dengan berbagai macam kedok yang samar pun di tampilkan di layar televisi.

Maka jika ini semua setiap hari menjadi konsumsi anak - anak, maka tentu lama kelamaan hal ini akan menjadi pengajaran yang menempel di dalam benak anak. 

Lama kelamaan penyimpangan - penyimpangan ini menjadi hal yang biasa baginya dan akhirnya tidak ada pengingkaran lagi terhadap maksiat maksiat ini. 

Dan kita lihat sekarang anak - anak bahkan orang dewasa aneh dan asing melihat muslimah yang menutup aurat dengan jilbab panjang lengkap dengan cadarnya ketimbang wanita yang telanjang pakai rok mini dan yang semisal. 

Maka jangan biarkan anak - anak kita di ajarkan perkara perkara yang merusak melalui televisi ini. Bagaimana cara nya ? Caranya dengan menjauhkan anak anak dari acara tv yang tidak mendidik.

  • Sebab terjadinya kekerasan antar anak 

Ingat acara smack down beberapa tahun yang lalu ? Kita lihat setelah tayang acara ini tidak lama langsung membuahkan hasil. Di beritakan ada anak yang sampai meninggal karena kekerasan yang dilakukan oleh kawan sebayanya. Yang ini di sebabkan sang anak sering menonton acara kekerasan di televisi.

Ini adalah bukti nyata efek nyata kebanyakan nonton tv pada terjadinya kekerasan anak. Dan mungkin ini hanya satu atau dua dari banyak kejadian yang nyata. 

Maka sudah sepantasnya orang tua untuk membatasi anak - anak nya ketika nonton tv. Khususnya pada acara acara yang membahayakan, baik kekerasan atau yang semisal bahkan yang lebih buruk dari itu. 

  • Kemalasan 

Diantara dampak negatif banyak nonton televisi yaitu bisa menyebabkan kemalasan pada anak. Ketika anak hari - hari kerjaannya mantengin acara tv dari pagi ke pagi lagi. Maka ia akan lebih malas beraktifitas lainnya. 

Sholat susah, belajar apalagi. Karena mereka sudah merasa asyik dengan tontonannya. Bahkan dalam tingkat yang mengkhawatirkan anak sangat sulit di lepas dari tv sehingga ketika ia tertinggal satu acara kesukaannya ia tidak bisa mengontrol emosinya. 

  • Mendengar musik tanpa ada pengingkaran 

Yang kita kenal saat ini hampir semua, bahkan jika boleh di katakan semua acara televisi mengandung suara musik. 

Berita ada backsound musik, acara film anak full musik, sinetron apalagi, film layar lebar isinya musik, talk show pun tak terlewat musik. Semua acara diiringi dengan musik. 

Ketika anak terbiasa nonton tv dan di biarkan, maka lama kelamaan ia tidak akan mengingkari tentang haramnya musik lagi. Karena di telingan sudah terbiasa mendengarnya. Seolah - olah itu adalah hal yang wajar. 

  • Melihat aurat 

Acara tv (nasional) mana sekarang ini yang tidak menampilkan aurat ? Berita yang banyak mengkonsumsinya kalangan laki - lakipun, presenternya buka - bukaan aurat. 

Acara anak bahkan acara kartun pun di buat gambar - gambar perempuan dan tokoh yang tidak menutup aurat. 

Mana lagi acara televisi nasional yang tidak menampakkan aurat ? Hampir semuanya menampakkan aurat baik di acara inti maupun iklannya. 

Mungkin sebagian kita merasa di sini tidak ada masalah, padahal di dalamnya mengandung kemaksiatan kepada Allah. 

Bukankah kita di perintahkan untuk menundukkan pandangan ? Lalu jika kita malah menonton orang yang membuka aurat, tentu ini bertentangan dengan perintah Allah.

  • Lupa waktu sampai menunda kewajiban bahkan meninggalkannya 

Point ini masih berkaitan dengan point - point sebelumnya yaitu kebanyakan nonton tv bisa menyembabkan kemalasan. Sehingga ketika anak sudah terjangkiti rasa malas, ia akan lupa waktu, lupa kewajiban, menunda sholat atau bahkan meninggalkannya. 

Di khawatirkan juga ketika nonton tv dan yang di tonton adalah acara kemasiatan yang menimbulkan syahwat atau selainnya. Maka ini dapat berpengaruh dengan keledzatan ibadah seseorang. 

Ketika ia merasa ledzat dengan menonton maksiat atau bahkan berbuat maksiat, waliyyadzubillah, maka akan berkurang lupa keledzatan nya dalam ibadah. Sehingga banyak ibadah dan kewajiban yang terlalaikan. 

  • Menjadikan anak egois 

Anak yang terbiasa dengan nonton tv, apalagi di turuti ego menontonnya, diajarkan padanya yang lain harus selalu mengalah padanya. Maka ini dapat meningkatkan rasa egois pada anak. 

Ia akan tumbuh menjadi individu yang hanya berfikir akan dirinya sendiri. Emosinya tidak terkontrol dan tingkat egois nya tinggi. 

  • Mengurangi minat belajar 
Point ini juga masih berkaitan dengan point sebelum, berkiatan dengan kemalasan bagi anak yang di timbulkan akibat terlalu sering nonton tv. Sehingga minat belajarpun kurang, karena ia merasa lebih asyik dengan nonton tv. 

  • dll 
Wallahu a'lam.

Admin | www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com

0 komentar: