Tren Busana Muslimah dan Model Jilbab
Mari kita sekarang berfikir ke belakang, konon agama Islam ini masuk ke negri kita ini melalui syiarnya para pedagang. Mereka selain berfokus pada mencari materi dunia, namun memiliki misi yang agung yaitu penyebaran Islam ke negeri kita ini. Dan hasilnya seperti saat ini kita lihat, negri kita yang tadinya mayoritas masyarakatnya beragama hindu budha, kini menjadi negri dengan mayoritas muslim terbanyak.
Tidakkah
anda ingin mengulang kembali sejarah pedagang muslim di zaman dulu. Yang selain
mereka berdagang untuk mencari hata dunia, namun mereka juga memperjuangkan
agama Islam ini. Perjuangan mereka mungkin lebih berat dari kita, karena mereka
harus mengIslamkan orang – orang yang tadinya Bergama Hindu Budha atau
selainnya.
Kita
di saat ini berada pada masyrakat yang mayoritas beragama Islam. Namun
ternyata, dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan kita masih belum menerapkan
syariat Islam dalam diri kita. Khususnya yang akan dibahas dalam hal ini adalah
dalam mengenakan busana muslim dan muslimah. Betapa banyak diantara kita yang
mungkin belum mengetahui akan syarat-syarat dalam berbusana muslim dan muslimah
yang syar’i dan sesusai dengan aturan Islam.
Maka
seabagai pedagang dan pengusaha muslim, sudah saatnyalah saat ini melalui usaha
kita, kita berdakwah untuk Islam baik dari segi Ilmu maupun penerapannya. Mari
bersama kita ulang sejarah pedagang muslim dahulu yang berhasil dalam
mendakwahkan Islam kepada masyarakat non muslim, dan kini mari kita Islamkan
masyrakat yang muslim dengan menerapkan syaraiat Islam secara kaffah.
Jika
kita lihat fenomena busana atau pakaian seorang muslimah saat ini, maka kita
akan dapatkan bahwa semakin hari model-model busana bagi seorang muslimah ini
ssemakin sempit dan minim saja. Termasuk dalam hal ini adalah model-model
jilbab yang mereka kenakan. Semakin hari jika kita perhatikan mode, maka kita
akan dapatkan model jilbabpun akan semakin kecil, dan semakin kehilangan
fungsinya sebagai kerudung atau penutup perhiasan bagi wanita muslimah.
Hal
ini jika kita menelitinya tidaklah lepas dari peran pedagang dan pengusaha di
bidang busana muslimah. Karena model – model berbagai busana muslimah, model –
model jilbab yang sedemikian rupa model dan tampilanya merupakan hasil buah
karya para pengusaha – pengusaha busana muslim atau pengusaha jilbab untuk muslimah.
Dimungkinkan dalam membuat berbagai karya-karya produk perlengkapan muslimah
ini kurang memperhatikan aspek syar’i dalam berbagai hal. Kemungkinan mereka
hanyalah berfikir dari sudut bisnis saja. Bagaimana produk busana muslimah atau
jilbab yang mereka buat dapat memikat dan menarik para wanita muslimah dan
bagaimana caranya agar produk ini terlihat cantik dan memikat pelanggan wanita
muslimah yang banyak untuk membelinya.
Padahal
jika kita adalah seorang muslim yang memiliki usaha di bidang usaha busana
muslim ataupun muslimah, sudah semstinya kita perhatikan aspek syar’i dari
berbagai hal. Baik dalam aspek jenis dan model produk yang akan kita keluarkan
ke pasar, ataupun cara jual dan sumber-sumber permodalan. Hal ini seharusnya
tidaklah terlapas dari batasan-batasan syariat Islam.
Misalnya
kita ambil satu contoh dari model jilbab untuk wanita muslimah. Saat ini
pasaran jilbab untuk wanita muslimah di
penuhi oleh mayoritas model-model jilbab yang kurang memperhatikan syarat syar’i
dari modelnya. Ini terlihat dari ukuran kebanyakan jilbab yang di jual saat ini
sangat minim, kecil dan tidak terlalu menutup, dan bentuknya yang terlalu
banyak hiasan sehingga mengkaburkan tujuan awal memakai jilbab yaitu untuk
menutupi perhiasan.
Dari
segi model jilbab ini, kita lihat bertapa rumit dan macam-macam modelnya.
Sehingga dalam memakainyapun membutuhkan tutorial yang harus di pelajari
terlebih dahulu. Betapa sisa-sia waktu yang kita pakai hanya untuk mempelajari
hal-hal seperti ini. Bukankan kita pernah membaca sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”
(HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976). Maka betapa lebih penting waktu kita di gunakan untuk
mempelajari hal-hal yang bermanfaat, seperti belajar ilmu agama misalnya.
Maka
agar waktu kita tidak terbuat percuma, ada baiknya kita fokuskan waktu kita
kehal-hal yang bermanfaat saja. Untuk permasalahan model jilbab, kita ambil
model-model jilbab yang syar’i saja. Karena pada dasarnya agama itu memanglah
mudah. Jangan kita sekali-sekalai mempersulit hanya untuk memenuhi nafsu kita,
baik nafsu iingin terlihat cantik di depan umum, ingin terlihat mempesona orang
lain, ingin terlihat mengikuti tren model dan lain sebagainya.
Sebagai
seorang muslimseharusnya kita lebih mementingkan agama kita di atas segalanya.
Tidaklah kitafokuskan perhatian kita kepada agama kita, kecuali kemudahan dalam
hidup akan kita dapatkan. Karena kita menyadari apa apa yang datangnya dari
Allah adalah baik untuk kita. Wallahua’lam.
0 komentar: