Bekal Hidup Di Masa Tua ?

Bekal Hidup Di Masa Tua
Bekal Hidup Di Masa Tua
Betapa banyak kita lihat saat ini orang - orang yang sibuk mempersiapkan bekal hidup di masa tua. Hingga kita lihat orang tua yang menggiring anak - anak nya untuk bekerja menjadi PNS agar lebih aman kehidupannya di masa tua. Karena PNS ada gaji pensiun yang ini menurut banyak orang adalah sebuah keamaanan hidup di masa tua.

Ada juga orang yang sibuk berbisnis, mengumpulkan berbagai macam harta, investasi dan semacamnya untuk bekaal di masa tua. Ada juga yang rela berkorban ikut asuransi untuk menjamin kemanan hidup di hari tua nya besok. Dan berbagai macam langkah dan upaya untuk berbekal harta di hari tua. 

Padahal siapa yang tau bahwasannya kita besok bakalan masih hidup di masa tua ? Adakah dari kita yang bisa menjamin kehidupan kita di hari tua nanti ? Tentu tidak ada. 

Karena kematian sewaktu - waktu bisa menghampiri kita. Kapanpun, dimanapun, kematian itu pasti akan menemui kita. Dan tidak ada seorangpun yang mampu untuk menghidar dan mengelak ketika jatah usia nya telah habis.

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8)

Dan kematian adalah sebuah kepastian. Tidak ada manusia, atau makhluk manapun yang bernyawa, kecuali pasti akan merasakan kematian. 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)

Mati itu pasti, kapan waktunya tidak ada yang mengetahui. Bisa nanti, besok, lusa atau kapanpun kematian itu pasti menghampiri kita. 

Jika kematian adalah sebuah kepastian, dan waktunya bisa kapan saja terjadinya. Dan kehidupan di masa tua adalah sebuah perkiraan, dan tidak ada yang dapat memastikan apakah kita bakal hidup di masa tua. 

Maka tentu berbekal untuk mempersiapkan kematian itu akan lebih utama ketimbang berbekal untuk di masa tua. 
Betapa banyak kita lihat sekarang ini di sekitar kita, orang - orang yang begitu khawatirnya ia tidak memiliki bekal yang cukup di masa tua. Tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak memiliki asuransi, tidak memiliki ganji pensiun, tidak memiliki investasi dan lain sebagainya. 

Namun sedikit saja yang merisaukan sudah sampai mana bekal kita untuk menghadapi kematian yang kapanpun bisa menghampiri kita. 
Bekal Di Masa Tua
Bekal Di Masa Tua


Sebaik Baik Bekal Kematian


Setelah mengatahui bahwasannya berbekal untuk mempersiapkan kematian itu lebih utama untuk kita kerjakan ketimbang sibuk berbekal untuk masa tua. Yang kitapun belum tentu hidup di masa itu. Maka hendaknya sekarang kita persiapkan bekal itu. 

Lalu pertanyaannya, bekal apa yang layak untuk kita bawa menyambut kematian kita kelak ? 

Maka sebaik - baik bekal untuk kematian kita, adalah bekal Taqwa. Karena Allah ta'ala perintahkan kita untuk berbekal dengan sebaik - baik bekal, yaitu Taqwa. 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Apakah yang di maksut dengan taqwa ? 

Taqwa adalah melaksanakan perintah Allah ta'ala berdasarkan dalil yang shahih dengan niat mengharap pahala dari Allah ta'ala dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah ta'ala berdasarkan dalil yang shahih karena takut dengan adzab Allah subhanahu wa ta'ala. 

Untuk mengetahui apakah suatu hal itu di perintah oleh Allah atau tidak, mengetahui apakah hal ini termasuk larangan Allah atau bukan, dapat di ketahui dengan cara menuntut Ilmu.

Atas dasar ilmu lah, seseorang dapat melaksanakan perintah Allah dengan benar. Begitu juga ketika ia meninggalkan hal yang dilarang, benar - benar ia melakukannya karena ilmu, tau hal tersebut adalah larangan Allah dan ia lakukan dengan sebab takut terhadap adzab Allah ta'a. 

Bukan karena kebiasaan, bukan karena orang lain tmemang tidak melakukannya, bukan pula karena budaya. Namun semua itu, baik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan hendaknya di landasi karena mengharap pahala dan takut akan adzab Allah ta'ala. 

Maka bekal taqwa ini dapat di raih salah satunya dengan cara menuntut Ilmu. Karena inilah yang akan mendasari ibadah kita menjadi benar. 

Yaitu ibadah yang sesuai dengan apa yang di perintahkan Allah ta'ala berdasar dalil yang shahih, dan dilakukannya pun ikhlas karena Allah, bukan karena yang lainnya. Serta pelakunya berada diatas Tauhid. 

Semoga Allah ta'ala memberikan hidayah kepada kita semua, keluarga kita, untuk dapat membekali diri dengan sebaik - baik bekal ini. Amiin. 

Abu Mumtazah - www.RumahBelanjaMuslim.Blogspot.Com

0 komentar: